3. Guru Baru

335 25 11
                                    

Siswa-siswi SMA NUSA BANGSA berhamburan keluar kelas karena bel istirahat sudah berbunyi 5 menit lalu. Kantin! Tempat itu merupakan incaran siswa-siswi ketika jam istirahat berlangsung.

Seperti siswa-siswi lain. Putri and the geng berjalan di tengah kerumunan orang. Berbeda dengan siswa-siswi lain yang sibuk mencari-cari tempat duduk, Putri and the geng sudah duduk manis di kursi yang tersedia khusus untuk mereka, tidak ada satu pun orang yang berani menduduki kursi tersebut.

"Bu!," Datanglah seorang Ibu Kantin.

"Bakso 3, teh manis 3!," Ibu Kantin mengangguk.

"Btw, kalian udah tau soal guru baru disini?!," tanya Rara. Kedua sahabatnya menggeleng.

"Siapa?,"tanya Trisya.

"Gua juga kurang tau sih!, Tapi dengar-dengar dia guru olahraga, yang gantiin Pak Danang!," jawab Rara.

"Pasti cowok!" girang Tasya.

"Kenapa kalau cowok?, jangan bilang mau lo embat juga?!," duga Putri. Tasya mengangguk cepat.

"Kalau ganteng si boleh!, misalkan gua sama guru itu pacaran, gua tinggal minta ke dia buat naikin nilai olahraga gua!, You know lah!, nilai olahraga gua selalu dibawah rata-rata!," lesu Tasya.

"Kalau enggak seganteng yang lo kira, gimana?," tanya Rara.

"Nasib!," lesu Tasya disertai tawanya.

"Neng ini pesanannya!," Ibu Kantin menaruh satu-persatu mangkuk serta gelas di meja.

"Makasih bu!," Ibu Kantin mengangguk lalu beranjak pergi.

"Btw, motor lo yang semalam nabrak gimana, Put?," tanya Tasya. Rara mengangguk sepakat dengan pertanyaan Tasya.

"Rusak!, itu semua gara-gara si Ronda gila!, makanya tadi gue telat masuk sekolah," kesal Putri.

"Lo telat bukan karena motor rusak kan?, tapi emang lo aja yang ngebo kalau tidur!, iya kan?," duga Rara. Putri tersenyum bodoh.

"Sudah gua duga,"

"Gais!, gue ada ide buat kerjain si Randa!, jadi kalian harus bantuin gue!, okehh?!," ucap Putri.

"Boleh aja asalkan...,"

"Iya-iya!, setelah masalah gue sama Randa selesai, gue akan traktir kalian kok!," ucap Putri yang sekaan sudah mengerti maksud ucapan kedua sahabatnya. Rara dan Tasya tersenyum senang.

"Btw, emang apa ide Lo buat kerjain Randa?," tanya Rara. Putri memberitahukan kepada kedua sahabatnya.

"Gimana bagus kan ide gue?," ucap Putri.

"Bagus-bagus!," ucap Rara dan Tasya seraya mengangguk-anggukan kepala. Putri tersenyum miring.

°•°•°•°•°•°

"Hai!, cantik," sapa lelaki yang bernama Arnold. Arnold merupakan kakak kelas Putri and the geng. Arnold memang diketahui menyukai seorang Putri sejak 1 tahun belakangan ini. Saat Putri menduduki kelas 1 SMA.

"Hai!," jawab Tasya.

"Bukan lo!," galak Arnold. Tasya mengerucutkan bibir. "Tapi princess yang disebelah gua ini!," sambung Arnold tersenyum.

"Maksud Lo Bu Nunung?," tanya Rara seraya tertawa kecil. Begitu juga dengan Tasya. Arnold menoleh ke samping kanan dan benar saja berdirilah seorang guru yang bernama Bu Nunung. Arnold tersenyum bodoh.

"Eh Ibu," ucap Arnold tersenyum kikuk.

"Eh Ibu," ucap Bu Nunung menirukan ucapan Arnold. "Maksudmu apa?!, ingin menggoda saya?, kalau ingin menggoda wanita cari yang masih single!, jangan seperti saya yang sudah mempunyai suami serta dua orang anak!," sambung Bu Nunung. Arnold menggaruk-garukkan kepala yang tidak gatal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perjodohan Murid & GuruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang