dua

81 12 8
                                    

soobin pov

"lo lagi ga bercanda kan beom?" gue lagi berusaha buat ngeyakinin sama apa yang gue denger.
"gue serius. lo ada liat muka gua lagi bercanda?" beomgyu mendekatkan wajahnya ke gue. diliat dari tatapannya gue rasa dia bener, dia ga bercanda.

"sekarang lo bisa jelasin? jelasin kenapa lo tiba-tiba putusin gue?" jujur, gue lagi nahan air mata gue.

"gampang sih, jawabannya ya karena gue udah ga cinta sama lo lagi"
deg
air mata gue udah ga bisa untuk di bendung lagi.
pipi gue mulai terasa basah.

"intinya gue manggil lo kesini cuma buat bilang itu aja. sekarang gue mau pulang" beomgyu sama gengnya ninggalin gue begitu aja.
iya, si brengsek itu bawa gengnya cuma buat ngeliat gue diputusin sama dia.

air mata gue masih terasa mengalir, menandakan gue masih belum terima sama apa yang barusan terjadi.
"he treats me like his lover before, why do he act like this now? am i not enough for him?"

sadar akan malam yang sebentar lagi menanti, gue langsung menyeka air mata di pipi gue. gue langsung beranjak meninggalkan tempat gue itu.
ck kenapa gue drama banget sih pake nangis segala. rasanya gue jadi ga pengen ke rooftop lagi. batin gua yang sedang menuruni anak tangga, menuju gerbang depan sekolah.

-

gue sekarang lagi di halte nunggu bis, yang pasti gue mau cepet-cepet pulang dan nganggep tadi ga ada kejadian apa-apa.

bis pun mulai terlihat dari ekor mata gue. seketikanya bis itu berhenti gue buru-buru masuk. gue meneliti setiap kursi di dalam bis itu. tumben? batin gue ketika melihat keadaan bis yang sepi.

tunggu, ada satu penumpang selain gue.

gue pun langsung duduk dengan punggung menyender di tempat andalan gue, yaitu di kursi tepat di depan si penumpang lain.

sambil menghembus nafas panjang, gue ngambil handphone di saku jaket. entah apa tujuan gue, gue ngebuka isi chat-chatan lama gue sama beomgyu. gue sebenernya ngapain sih. mau bikin diri gue makin sedih?

usaha gue buat nahan nangis gagal. air mata perlahan membasahi pipi gue lagi. gue yang inget ada penumpang di belakang gue langsung mengusap air mata.

"soobin"

hah? ada yang manggil gue?

"soobin"

gue rasa suara itu dari belakang gue. mungkin orang yang dibelakang gue kali?
gua pun menoleh kebelakang, memastikan sumber suara tersebut.

deg

seketika mata gue membulat terpaku.

mulut gue pun membisu.

deru nafasnya terasa merasuki kulit wajah gue.

jarak gue dan dia.

nyaris 5 centimeter.

batang hidung gue dan dia, nyaris pula bersentuhan.

"nama lo cantik"

HEART SLAYER | yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang