1.Berpisah

31 7 0
                                    

Seorang gadis cantik,yang terlihat jelas senyuman mengembang di wajah mungilnya itu. Ia sedang menantikan seorang pangeran kecilnya untuk datang menemuinya.

Gadis kecil itu masih bergelantungan diayunan,ia berharap tuhan selalu adil seperti ini agar ia bisa bahagia,tertawa,sedih bersama orang yang ia cintai yang tak lain adalah langit.

"Dorrr...Mbulll." timpal langit yang datang dari belakang.

"Awhhh,angit kenapa nyebelin ciih,kenapa agetin mbul.emangnya mbul calah cama angit." lesu bulan.

"Maaf,mbul angit gak bermakcud gitu kok,angit mau ngehibul mbul yang lagi main ayunan ini." ujar langit yang memohon pada bulan dengan jurus puppy eyesnya.

Bulania,yang melihatnya pun langsung terluluh dengan wajah lucunya langit itu,ia langsung menangkup wajah langit menggunakan telapak tangan mungil keduanya itu.

"Angit,jangan cedihh yah maafin mbull,udah malah cama angit."ujar bulan pada langit.

" gak,mbull angit ndak malah,cama mbull angit cayang cama mbull semoga kita celalu bica kaya gini terus yah mbull,walau angit anti akal tinggalin mbull."ujar langit yang menahan tangisanya itu.

"Apa maksud angit,mbull ndak mengelti pelkataan angit?kenapa angit jahat cama mbull hua...huaaa...huaaa...." ujar bulan yang sudah menumpahkan cairan di matanya.

Langit yang melihatnya langsung saja memeluknya dan mengusap punggung bulan,hingga terhenti suara isakanya.Langit langsung melonggarkan pelukanya hingga akhirnya wajah mereka berdua sama sama dekat sampai hidung mancung langit bersentuhan hidung mungilnya bulan.

"Mbull,angit janji akal alik kecini lagi buat nemuin mbull.mbul angan sedih yah alau angit elgi dari cini,angit janji angit gak akal lupain mbull,angit cayang cama mbull,I LOVE YOU mbull." ungkap langit sambil mengusap air mata bulan.

"Kenapa,alus elgi angit..kenapa angit jahat cama mbull,angit udah gak cayang agi yah cama mbull,makacih angit udah jadi temen culhatnya mbull,angan lupain mbull yah angit walaupun ati mbull akit,nih gak isa nafas angit,huaaa huaaa aku enci angit selamanya."terisaknya bulan lalu ia meninggalkan langit yang masih menatap punggung nanarnya bulan.

Langit masih bungkam dengan ucapanya tadi,apakah ia benar benar bisa jauh dari gadis yang ia cinta dan sayangi?Perasaanya kini campur aduk tak karuan ada rasa bersalah dan sedih yang sedang ia alami saat ini.

" Maafkan,angit mbull kita emang halus berpisah dali sekarang aku di ajak ayah ku ke luar negeri mbull,aku akan lindu denganmu mbull ku."batin langit yang melamun.

Sejak saat kepergian langit,kini bulan menjadi gadis yang tak seceria dulu lagi bahkan tersenyum tidak ada di wajah mungilnya lagi.ia merasa sendiri tidak ada yang perduli pada bulan selain kakak kembarnya.

Orang tua bulan,kini masih sibuk dengan urusan pekerjaan di amerika serikat perusahaan yang begitu besar dan dimana mana.tapi itu semua tak membuat bulan berharga baginya,ia cuma ingin keluarganya punya waktu bersama nya.

Jadi bulan kesepian,karena tidak ada yang bisa membuatnya sebahagia itu bersama langitnya.Entah mengapa dada bulan sesak begitu kepergian langit begitu saja.ia pikir langit orang yang menyayanginya,tapi apa ia malah ingin menjauh dan berpisah dari gadis mungilnya ini.

"Tuhan,ulan ingin ada pengganti angit,datangkanlah malaikat ulan ya tuhan,aku ingin orang itu."isak bulan sambil menatap luar jendela.

Malam gelap gulita,angin yang sepoi sepoi dimana mana,bulan sabit yang muncul tepat di mata gadis mungil itu.gadis itu menuaikan protesnya terhadap bulan sabit,kenapa ia di takdirkan seperti ini?hanya tuhanlah yang tau semuanya.

  Seseorang tak akan pernah melupakan yang pernah menjadi miliknya.sampai kapanpun ia akan menjadikan kenangan yang terindah di hati ini.

Hehehe.. Maap typo bertebaran,baru pertama kali buat..jangan bosan bosan yah! Komen dan vote,terimakasih...

Langit dan bulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang