...
RUMAH WULAN.
"Wulan ayo makan Papa uda ada disini!, teriak Farah Ibu dari Wulan dari ruang makan.
"Bentar lagi Mah, Wulan masih beresin buku, Papa sama Mama duluan aja, nanti Wulan nyusul. Sahut Wulan agak sedikit berteriak mengigat jarak ruang makan dan kamar Wulan yang cukup jauh.
Kejadian di roftoof tadi siang membuat Wulan pulang ke rumah cukup larut, Wulan ingin menjernihkan pikirannya yang kacau dengan berjalan jalan Bersama Elina sahabat perempuan Wulan.
Flashback on..
Elina paham betul apa yang Wulan rasakan dan Elina mengetahui semuanya mulai dari perasaan Wulan hingga Rebecca. Semenjak kembali ke kelas tadi siang wajah Wulan terlihat sangat berbeda dari biasanya, Wulan yang ceria dan manis, berubah menjadi Wulan yang menyedihkan sering melamun dan lebih banyak berdiam.
"Aku harus gimana Lin, aku binggung. Sepertinya aku hanya akan jadi penghalang di dalam hubungan Azka dan Becca, mengetahui Azka akan mendekati Becca hatiku sudah sesakit ini, apalagi jika meraka sudah dekat dan apalagi kalau mereka uda jadian, aku tak tau apa kabar hatiku ini saat itu benar benar terjadi, Kata Wulan penuh kesedihan.
Wulan hanya percaya pada Elina, Wulan merasa hanya Elina yang mengerti hati dan perasaannya, pasalnya mereka sudah menjalin persahabatan sejak SMP, jika dihitung hitung tidak jauh lamanya dengan persahabatan Wulan dan Azka, Elina sosok wanita kuat, cantik, pemberani, pengertian, jahil, dan terang terangan. Apalagi menyangkut masalah perasaan. Elina berbeda dengan teman kelasnya yang lain, ia menerima Wulan apa adanya, itu yang membuat Wulan menjadikan Elina sebagai sahabat favoritnya sama dengan Azka.
"Aku yakin kau dan Azka saling menyukai hanya saja waktunya yang belum pas untuk menyadarkan Azka akan perasaan itu Lan. Kata Elina memberi semangat.
"Maksudmu, aku terlalu cepat sadar akan perasaanku?, tanya Wulan binggung.
"Yaa bisa dibilang seperti itu. Sambung Elina.
"Aku takut Elina. Aku sangat menyukai Azka, dan tak ingin dia menyukai orang lain, apakah aku terdengar sangat egois?, kata Wulan pasrah.
"Perasaan itu sangat wajar Wulan, kau dan Azka sudah bersahabat sejak kecil. dan soal Becca, aku sedikit khawatir karena kudengar dia adalah wanita yang kurang baik, hanya saja di sekolah sikap dia sangat berbeda, aku rasa dia hanya ingin mendapat popularitas dan ingin di lihat oleh banyak laki laki di sekolah. HUH dasar wanita licik. Kata Elina terang terangan.
"Jadi aku harus gimana Elina, apa aku harus memberitahu soal ini kepada Azka? Aku takut Becca menyakiti hati Azka. Kata Wulan Khawatir.
"Jangan kasih tau Azka Lan, itu akan membuat Azka berpikiran buruk atau semacamnyalah, aku juga gak terlalu paham soal cowo, tapi aku saranin kamu jangan memberitahu Azka soal ini,biarkan waktu berjalan semestinya. Aku yakin pasti kita akan dipersatukan oleh orang yang menyayangi kita, mungkin proses yang akan kamu alami akan cukup sulit Lan, kamu yakin akan kuat?, sambung Elina.
"Akan kucoba melewatinya, tapi soal kuat engganya aku ragu. Kata Wulan mulai Lelah.
"Jika kamu ingin mencobanya, aku akan selalu ada disisimu, jangan ragu mencariku jika kamumerasa sulit Wulan, aku juga sahabatmu.
"Pasti Elina, terima kasih sudah mendengarkanku. Kata Wulan tersenyum.
"Sama sama Lan.
Flashback off
RUANG MAKAN
Seluruh anggota keluarga hanya terfokus pada piring dan makanannya, keheningan sangat terasa hanya terdengar sendok, garpu, dan piring yang saling beradu. Hingga tiba tiba salah satu anggota keluarga berbicara memecah keheningan.
"Wulan, apa semuanya baik baik saja apakah ada yang perlu dibicarakan?, Mamah memperhatikanmu, daritadi tidak makan, apa nasi itu akan masuk ke perutmu jika kamu hanya melihatnya saja?, tanya Mamah sambal menggoda Wulan.
"AH, iya Mah tiba tiba saja hari ini Wulan tidak slera makan, Mah sepertinya aku tidak akan menghabiskan makanan ini, apakah aku boleh memberikannya pada Milo? ini masih sangat bersih, aku sama sekali belum mnyentuhnya. Kata Wulan memohon.
For Your Information, Wulan punya kucing peliharaan namanya Milo.
"setidaknya makan walau sedikit, bujuk Mama.
"Tapi rasanya perut ini sangat kenyang Mah, boleh ya?
"Tapi malam nanti habiskan susumu, Mamah akan meminta tolong mba Irah membuatkannya. Sambung Mama.
"OKEE MAH, Kata Wulan sambal berdiri memegang piring dan pergi meninggalkan meja makan lalu berjalan menuju halaman belakang menghampiri Milo yang mungkin sedang bermain.
"Mah sepertinya ada yang salah dengan Wulan coba kamu ajak bicara. Kata ayah Wulan membuka suara
"Iya Pah Mama juga merasa aneh, padahal ini dalah masakan kesukaannya, mustahil Wulan tidak menghabiskannya, sepertinya Papa benar, Mama harus mengajak Wulan bicara.
HAII, hari ini lagi baik jadi Up double, Jangan lupa vote yaa, Vote kalia jadi semangat aku untuk terus ngelanjutin cerita ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe We Can Together.
RomancePerjuangan Azka dan Wulan dalam mempertahankan persahabatan yang mereka bangun sejak 10 tahun yang lalu, akankah mereka bertahan? atau perasaan Wulan harus dikorbankan?