Malam telah datang, menggantikan sore yang telah pulang.
Diteras rumah mewah minimalis dan asri tersebut tampak seonggok manusia tampan yang tengah duduk merenung memandangi langit malam."Haaaah ..."
Seonggok manusia tampan tersebut menghela nafas pelan, ntah apa yang terasa membebani pundak lebarnya, dialah si taehyung ramandanu yang gantengnya ngalahin arya kamandanu yang terkenal ganteng itu.
"Punya orang tua kok rasanya kayak kagak punya. Kalian sekarang di pulau mana coba?" gumam Taehyung.
"Heran deh ama Mama dan Papa, gak kangen apa anak-anaknya?"
Orang tua mereka emang gitu, suka terbang sana terbang sini kayak burung. Tapi maksudnya terbangnya itu pakai pesawat bukan sayap sendiri. Ya gitu deh, sebulan di canada tiba-tiba bulan depan udah di spanyol, lalu pindah lagi ke Jepang lalu ntah kemana lagi deh.
“Kakak belum pulang ya, Bang?”
Sosok si bungsu tiba-tiba muncul dengan wajah kusutnya yang terlihat dikuasai kantuk.
“Belum,” singkat Taehyung.
“Bin, kamu tau sekarang Mama sama Papa lagi dimana?”
“Boro-boro Bang tau dimana Mama sama Papa berada, denger suaranya dari telfon aja kagak pernah, hoaaam …” jawab Soobin diakhiri dengan ia yang menguap begitu lebar.
“Cepet tidur sana! Mata udah tinggal 5 watt gitu juga. Masih aja maksa nungguin Kakak.”
“Hemb …”
“Ohya, Bang!” “Tadi siang apa sore ya aku lupa? Kakak marah, minta kita untuk mengurangi kegiatan kita. Katanya dia kesepian gitu,” lanjut Soobin tetap dengan tubuh yang membelakangi Taehyung, kaki yang awalnya melangkah gontai macam zombie karena mengantuk ia hentikan.
“Hemb …bakalan aku fikirkan,” pelan Taehyung.
“Jangan cuman bakalan difikirin dong, Bang! Dilakuin lah!” Eh …si Soobin ngomelin abang bungsunya.
“Emangnya lu udah ngabulin keluhan Kakak?” sewot Taehyung.
“Hehehehe …” Dan si Soobin cuma nyengir hahahehe yang pastinya nambah kegondokan si abang bungsunya yang ganteng.
“Jangan cuman ngomel kayak emak-emak!” “Udah, tidur sono loe bocil!”
“Ya! Ya! Tidur nih!” sebal Soobin yang langsung berlalu meninggalkan teras.
Mata Taehyung kembali memandangi hamparan malam yang gelap. Hanya duduk diam membisu memasang wajah seriusnya, dengan angan yang entah terbang kemana. Hanya si alien tampan ini yang tahu. Tak ia pedulikan beberapa orang yang berlalu Lalang di jalan depan rumahnya yang terkadang oramng tersebut akan menatap kearahnya.
“Wah …tiga saudara ini jan bibit unggul semua ya.”
“Si Taehyung dan Soobin itu gantengnya kagak nyantai banget tau.”
“Bener, udah ganteng, badan proposinal, presati academy maupun non acamedy gak perlu diragukan lagi.
“Dan si Kak Hoseok yang agak beda. Tapi dia itu cantik, imut, manis gemesin kulitnya putih, dan tingginya itu lo tinggi dan langsing.”
“Pokoknya kita deket sama Kak Hoseok bakalan minder deh.”
“Jadi kelurga model bias tu.”
“Hoo.”
Bisik-bisik dari beberapa gadis yang melintas dijalan depan rumahnya pun tak mampu mengganggu angan Taehyung yang tengah berkelana entah ke gurun sahara atau kea hamparan savanna.
“Sikapku dan Soobin udah bener kan kayak gini keKak Hoseok?” gumam batin Taehyung.
“Kita berdua cuman gak mau masa lalu kelam Kakak terulang lagi.”
“Haaah …”
BRUUUM…
Kepala Taehyung menoleh, dan ia dapati sang kakak yang telah pulang diantar oleh Kai. Mereka tampak hanya berdiri diam disamping motor besar Kai.
“Makasih ya udah ngajak aku jalan,” senyum Hosoek terulas meski Taehyung tau itu bukan senyum asli, itu senyum yang memendam sesuatu.
“Dan …maaf ya Kai …”
Dahi Taehyung mengernyit heran mendapati kata maaf yang terlontar dari bibir manis si kakak.
“Hey …it’s ok. Gak usah terlalu difikirin. Perasaan itu gak bisa dipaksain,” senyum manis Kai tertoreh Bersama tangan yang mengusap surai Hosoek. Ini bukan modus lo ya.
“Dan kita masih berteman kan?” tanya Kai tetap dengan seulas senyum manisnya yang tertoreh.
#bahasa agak diseriusin, kan lagi moment-moment.
“Tentu!” jawab Hoseok dengan pasti.
“Dan itu sudah sangat cukup untukku.”
Wajah bersemu merah dan sepasang mata tupai yang berkaca-kaca milik sang kakak tak luput dari mata tajam Taehyung. Ia hanya mengulaskan senyum tipisnya melihat interaski dua orang tak begitu jauhnya yang tak sadar akan kehadirannya.
“Dengar Arian. Kita itu gak bias memaksakan perasaan, apalagi itu cinta.”
“Dan kalau aku, berada disamping orang yang kucintai, bisa melihatnya Bahagia walau itu bukan karena aku. Aku sudah Bahagia bisa menjaganya, meskipun aku gak bisa memiliki cintanya. Its ok.”
“Tapi ingat, jika orang yang kucintai itu terluka maka akulah yang akan menjadi tameng terdepan untuk melindunginya.” Suara Kai terdengar begitu lembut dan hangat, tetap dengan tangan yang mengusap lembut surai Hoseok.
“Makasih ya, Kai …”
Senyum manis Hoseok tertoreh dengan begitu indahnya, dan itu sudah cukup mengalihkan dunia Kai.
“Aku pulang dulu ya,” pamit Kai yang diangguki dengan lucu oleh Hoseok.
“Gemes deh!” satu usakan gemas mendarat dikepala Hoseok.
“Hati-hati dijalan! Jangan suka ngebut!”
“Siaaap!!!”
Setelah jawaban tersebut, sosok Kai telah tak tampak berlalu Bersama motor besarnya.
“Hufft!! It’s ok …” gumam Hoseok setelah ia yang menghela nafas.
“Belum tidur kamu?” Sosok menjulang sang adik sulung yang tengah berdiri tenang diteras menjadi penyambut kedatangannya.
“Gimana bisa tidur kalau kakak aja belum pulang.” Seulas senyum lembut hadir dibibir manis Hoseok saat mendengar jawaban sang adik sulungnya.
“Soobin udah tidur?” Dan Taehyung mengangguk sebelum dia menjawab “Tadi sebenarnya ngeyel mau nungguin Kakak, tapi matanya aja udah tinggal 5 watt. Yaudah aku suruh tidur deh.”
“Titipannya mana?” tanya Taehyung tanpa basa-basi dan pastinya tanpa malu juga.
“Nih!”
“Kamu tu apaan coba?! Besok-besok lagi kalau kayak gitu, kakak jambak rambut kamu biar botak!” omel Hoseok menyerahkan dengan kasar bungkusan didalam kantong kresek yang adalah titipan dari Taehyung yang tadi mintanya kagak santai ke si Kai.
“Kakak malu tau gak sama Kai!”
“Kan tadi aku cuman maksud bercanda aja, Kak …” gumam Taehyung menjawab melas macam anak anjing yang minta dielus gitu.
“Dia itu kalau sama temen kagak pamrih anaknya.” Dan Hoseok tetap mengomel.
“Maaf deh, Kak …gak lagi deh besok-besok…”
“Yaudah, Kakak mau istirahat.”
“Dan kamu! Cepetan tidur! Jangan suka begadang!” Taehyung menjawab dengan mengangguk ribut, dia gak bakalan bisa bantah kalua si kakak manisnya dalam mode senggol bacok gitu. Kalau marah serem …galaknya kayak singa betina mau lairan kalua kata si Soobin.
“Ternyata dia anaknya baik. Gak takut deh kalau Kak Hoseok keluar ama dia,” gumam Taehyung mengulas senyum leganya saat mengingat interaksi sang kakak dan Kai.TBC
Lagi gak tau mau cuap2 apa?
Udah segini aja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak manis, aku bucinmu(junghope)
Novela JuvenilJungkook Aditya Sanjaya itu tipenya berat banget. tapi ya gitu sekali jatuh cinta langsyng bucin banget dan pundung beberapa kali. Tapi kan Jungkook kelinci bongsor jadi gak akan pernah lelah perjuangin cinta nya. Arian Ramanda Hoseok si manis, imut...