"Huffttt...." (name) menghela napas kecewa. Pasalnya di hari yang spesial ini, tidak ada satu pun yang mengingatnya. Bahkan semua teman (name) tidak mempedulikannya dari tadi. Termasuk pacarnya, Itona.
Ia berjalan pulang ke rumahnya dengan wajah menunduk. Tatapannya penuh kekecewaan. Sungguh sangat memprihatinkan
"Hari ini adalah ultah yang terburuk" keluhnya di depan pintu rumahnya.
"Yasudahlah. Masih ada tahun depan" ucapnya lagi dan ia pun membuka pintu
DOOR
"KEJUTAAANNN"
"Kalian semua disini?" Tanya (name) terharu melihat semua orang yang disayanginya ada dirumah.
"Tentu saja, (name). Kami hanya berpura-pura lupa. Maafkan kami ya kalau kami kelewatan" ucap salah satu teman kerja (name).
"Iya tidak masalah. Aku senang saat ini" ujar (name) dengan senyum lebarnya.
"(Name), Itona punya hadiah istimewa untukmu" kata Ibu (name)
"Eh?! Benarkah itu?" Tanya (name).
Itona hanyak mengangguk.
"Apa itu?"
Itona pun mengeluarkan kado kecil dari sakunya dan memberikannya ke (name).
"Bukalah kau akan tau apa isinya"
Name membuka bungkus kado yang membaluti hadiah istimewa itu, sebuah kotak kecil
"Jangan-jangan ini....."
(Name) membuka kotak itu. Terdapat sebuah cincin cantik di dalamnya.
"(Name)..." panggil Itona
"Ya, Itona?"
Itona mengambil cincin itu dan berlutut di hadapan (name)
"Maukah kau menikah denganku?"
"Tentu saja Aku mau"
Itona mengecup bibir (name) lembut. "Itu hadiah kedua dariku"
"Cieeee...... ciieeeeee" teriak para teman (name) di belakang menyoraki kalian yang sedang berciuman.
"Ciieeee....cieeee....jones....kapan nikah?" Balas Itona
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband (Itona Horibe X Reader)
أدب الهواة"Rasanya bahagia bisa menikah dengan orang yang kucintai" - (name) "Aku tidak ingin berpisah dengannya" -Itona