🍁 28

5.9K 594 52
                                    

Rencananya mau double up semalam, tapi karena kondisi aku lagi ga memungkinkan, jadi ya ga jadi.

Part ini sama part sebelumnya aku nulis dalam kondisi lagi demam tinggi banget.

Makanya itu aku bilang, aku takut ga ngefeel ceritanya atau malah ga nyambung karena itu tadi imajinasi aku lagi mode error.

Tapi syukur deh kalian semua bilang itu ngefeel dan kalian paham alurnya.
Makasih buat komen kalian. Pemicu semangat aku banget buat update.

Aku maksain nulis karena aku tau digantung itu ga enak banget.
Udah 2 hari juga kan aku ga update apapun ? Nah makanya itu.

Oke, selamat membaca ♡♡♡








Ailee Luna




"

Kok berhenti sayang ? Kamu capek ya jalan kaki ?."

"Kita mau kemana sih mommy ? Daritadi jalan terus ga nyampe-nyampe."

"Kan tadi mommy udah bilang kita mau belanja hari ini. Persediaan makanan dirumah nenek udah habis."

Pagi ini entah mengapa mood luna benar-benar sangat buruk. Gadis 6 tahun itu jelas sekali terlihat tidak semangat dalam apapun hari ini. Entah apa pemicunya tapi walau begitu, luna tetap mau menemani jessie pergi.

"Atau kita pulang aja ? Mommy pergi sendiri terus luna dirumah. Gapapa ?."

Gadis itu menggeleng kecil, "Engga mommy. Luna ikut. Maafin luna. Tapi luna kangen sama daddy. Udah 3 hari daddy ga ketemu sama luna."

Jessie sedikit berjongkok guna mensejajarkan tubuhnya pada gadis kecil itu. Tangannya bergerak mengusap halus puncak kepala luna serta tak lupa mencium keningnya lembut.

"Daddy lagi dirumah keluarganya. Kita harus sabar nunggu daddy sampai dia pulang. Luna mulai sekarang harus biasain jangan bergantung terus-terusan sama daddy ya. Masih ada mommy."

Raut sedih luna begitu terpancar jelas sekarang tepat saat jessie mengatakan kalimat terakhirnya. Meskipun luna masih kecil tapi gadis itu paham apa maksud dari ucapan ibunya.

Jessie mengalihkan pandangannya kearah lain guna menyembunyikan airmatanya dari luna.

Bukan tanpa alasan dia berkata keras seperti itu. Tapi faktanya keluarga mark tidak pernah memberi restu pada pernikahannya juga mark. Jadi tidak menutup kemungkinan jika suatu saat perpisahan itu akan terjadi diantara mereka.

Entah berapa persen kemungkinan itu terjadi tapi yang pasti jessie mulai menyiapkan mentalnya dari sekarang.

"Mommy nangis ?."

"Engga sayang. Siapa bilang mommy nangis. Liat nih mommy senyum kan ?. Makanya luna juga harus ikutan senyum biar mommy senyum terus."

Gadis kecil itu mengangguk sambil memberikan senyum terbaiknya pada jessie.

[✔] CHANCE  |  NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang