Si Cantik Viera

2 0 0
                                    

Viera turun dari motor sport Kentako, membuka helm yang tadi dipakainya.

"Makasih ya kak, Cantika masuk dulu. Assalamualaikum" Viera mencium punggung tangan kakaknya, kemudian berlalu setelah kakaknya mengucapkan "Sama sama. Wa'alaikumsalam"

Kentako masih belum beranjak dari depan pintu gerbang sekolah SMA Mahardika, sekolah tempat Viera menuntut ilmu. Dia merogoh sakunya, mengetikkan sesuatu. Kemudian melesat pergi.

Viera sampai dikelasnya dengan wajah yang berseri seri, membuat ketiga temannya ingin menggodanya.

"Cerah banget tu wajah, kenapa nih?"Goda Ivanka, teman Viera dari sd.

Viera duduk tepat disamping Ivanka "Nggak kenapa napa"

"Oh iya Vie tadi aku ketemu sama kak Barrel, dia nyariin kamu" Jelas Sindiara.

"Udahlah biarin aja, lagian aku nggak suka sama kak Barren"

"Kamu kenapa sih, padahal cowok cowok pada suka sama kamu tapi malah kamu tolak?" Tanya Karina.

"Aku nggak mau pacaran, aku kan mau jadi singgel fi sabilillah" Ivanka memutarkan bola matanya saat mendengar jawaban dari Viera.

"Lo berdua juga kenapa? Biasanya juga ngomongnya gue-elo?" Ivanka menyipitkan bola matanya, "Kalian mau jadi kayak Viera. Biar disukai cowok cowok?"

Sindiara dan Karina nyengir mendengar perkataan Ivanka.

"Kalian itu harus jadi diri sendiri, cari mereka yang suka kalian apa adanya. Jangan ada apanya, buat apa kalian ngikutin aku? Aku malah pengen bebas kayak kalian" Ivanka menyetujui ucapan Viera, sedangkan Sindiara dan Karina mengangguk.

Mereka kembali berbincang bincang dan sesekali tertawa bersama. Viera melirik pergelangan tangannya, melihat pada jam mungil berwarna biru laut yang ada dipergelangan tangannya. Sekarang sudah pukul 06.45 sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Viera bersiap siap mengeluarkan mata pelajaran pertama pada hari ini.

Mata pelajaran pertama hari ini adalah Ekonomi. Viera, gadis cantik yang manis itu lebih memilih jurusan MIPS daripada MIPA, Viera lebih menyukai pelajaran sejarah dibandingkan fisika.

"Vie, dicariin tuh" Ucap Sintya, wakil ketua dikelasnya.

"Sama siapa?" Viera memalingkan wajahnya kearah pintu masuk, dan benar saja disana sudah terlihat Barren yang melambai lambaikan tangan kearahnya.

Barren berjalan masuk tanpa disuruh, mendekat ke arah sekumpulan cewek tersebut. Lebih tepatnya berjalan ke arah Viera.

"Hai" Sapanya pada Viera.

"Hai juga kak, kakak cariin aku?" Tanya Viera dengan tingkah polosnya, membuat orang gemas melihatnya.

"Iya, ikut aku bentar yuk"

"Mau kemana kak? Bentar lagi kan belnya bunyi"

"Ya udah, kalo gitu nanti aja aku jemput kamu lagi ya. Istirahat tunggu aku dikelas bentar ya" Viera mengangguk.

"Kakak nggak mau balik ke kelas?"

"Kamu kok ngusir aku sih?"

"Nggak gitu kak, kan bentar lagi bel" Barren mengangguk, kemudian pergi meninggalkan kelas Viera.

Setelah Barren meninggalkan kelas Viera, suasana kelas berubah menjadi ramai. Ada yang melanjutkan perbincangan mereka, ada yang mengerjakan pr mereka, dan ada juga yang datang ke tempat duduknya Viera.

"Hai cantik" Sapa Lerio pada Viera yang sedang bersiap siap untuk belajar.

"Hai Lerio" Ucap Ivanka, Sindiara, Karina dan Viera bersamaan.

Perfect enemy pairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang