Jalan jalan?

2 0 0
                                    

Hari ini Veira pulang pagi, semua gurunya sedang rapat. Jam ditangan mungilnya menunjukkan pukul 11.20, teman temannya mengajaknya main ke mall Zero tetapi dia ingat perkataan bundanya untuk tidak pergi kemanapun sebelum pulang ke rumah.

Veira berjalan menuju kelas kakak kembarnya, di kelas XI MIPA 1.

"Kak Aluna, kak Carrennya ada?" Tanyanya pada teman sekelas Carren.

"Ada, mau gue panggilin?" Veira mengangguk "Boleh, makasih kak" Aluna tersenyum kemudian pergi meninggalkan Veira yang menunggu didepan pintu.

Veira duduk dikursi depan kelas, menunggu kedatangan kakak kembarnya, Carren.

"Cantika, ada apa?" Tanya Carren menghampiri Veira.

"Kak Carren nggak pulang?" Tanya Veira balik.

"Ini mau pulang" Jawabnya sambil menunjuk tas yanh digendong dipundak kanannya.

"Cantika bareng kak Carren ya"

Veira dan Carren berjalan menuju keparkiran, melewati koridor yang sudah agak sepi.

"Kak Carren tadi naik apa?"

"Naik mobil, mau mampir ke kedai ice cream dulu?" Tawar Carren.

"Mau, tapikan bunda bilang nggak boleh mampir kalo belum pulang" Carren berhenti di depan mobil sport berwarna merah maroon.

"Biar aku yang izin ke bunda, lagian kan cuma bentar. Dibungkus aja buat Keano juga" Veira mengangguk dengan antusias "Kalo gitu Cantika mau" Carren mengacak rambut adiknya dengan gemas.

Mereka masuk kedalam mobil, Carren menghidupkan lagu dimobilnya untuk mengurangi keheningan pada mobilnya.

"Udah sampai, yuk turun" Veira turun dengan cepat, matanya berbinar. Melihat kedai ice cream yang tidak terlalu besar tetapi nuansa khas eropa itu membuatnya indah.

Veira segera masuk kedalam disusul Carren yang mencoba menyeimbangkan jalannya dengan Veira yang berlarian seperti anak kecil. 

Veira memesan beberapa ice cream kepada weiters dengan senang, memilih beberapa untuk dia makan dirumah bersama kakak dan adiknya.

Carren tersenyum melihat adiknya, mencubit pipi chubby adiknya pelan. Veira meringis saat Carren mencubit pipinya. Menyebalkan!

"Jangan dicubit dong, sakit" Ucapnya sambil cemberut, ahhh gemas sekali!

"Udah ayo pulang"

Veira terus tersenyum sambil membawa ice cream yang telah dibungkus plastik yang indah.

"Kapan kapan kesana lagi ya kak, kalo kak Kealano libur kita semua kesana" Ucap Veira memecah keheningan.

"Iya"

*+*

"Assalamu'alaikum bunda" Ucapnya setelah masuk kedalam rumah sambil membawa kresek kecil ditangannya.

"Wa'alaikum salam, kok udah pulang?"

"Pulang pagi bun, gurunya ada rapat"

"Kamu pulang sama siapa?"

"Sama kak Carren" Fira manggut manggut. Carren terlihat sedang berjalan menuju ke bundanya.

"Kalian mau makan?"

"Nggak ah bun, kan tadi udah sarapan, ini baru pukul 11.45 kok, oh iya Keano mana?"

"Keano tu nonton kartun" Sikecil Keano yang merasa terpanggil menoleh.

"Bunda manggil Keano?" Tanyanya dengan tatapan polos.

"Nggak, ini kak Cantika nyariin kamu" Keano langsung berlari kearah cantika. Merentangkan tangannya, meminta untuk digendong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect enemy pairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang