Part 1

2 0 0
                                    

            "Hmmm,yaa halo..." Suara Claire terdengar lirih sambil mengangkat ponselnya yang dari tadi bergetar tepat ditelinganya. "Banguunnnn weeyy UAS,lo lupa ya?" Seketika mata Claire terbelalak saat suara khas dari Irene sahabatnya itu mendarat mulus ditelinganya." Astagaaa jam berapa sekarang rene?duh mampus gw!!" Pekiknya sambil sesegera mungkin terbangun dari kasur. "Mandi lo cepetan,10menit lagi gw sampe rumah lo." Irene mematikan ponselnya disusul claire yang sesegera mungkin berlari menuju kamar mandi.

             Claire berlari turun dari lantai dua dimana kamarnya berada,sesegera mungkin berlari menuruni tangga saat Bundanya setengah berteriak memanggil namanya. "Iyaaa bunda...iyaa Claire turun." Sesaat saat dirinya sudah berada dibawah,dia melihat Irene dan sang Bunda sedang tertawa terbahak-bahak dibarengi Irene yang berteriak. "April Mop!!!!" seketika wajah Claire berubah kesal dan berlari mengejar Irene yang terlihat berlari menghindari bogem keras dari Claire. "Bunda kok ikut-ikutan sih bun?awas lo ya rene nanti gw bales!!!" Claire masih kesal atas tingkah sahabat yang sudah hampir 20 tahun ini menemaninya. Yeah... Friendship goals kalau kata anak-anak gaul jakarta jaman sekarang.

               "Claire Fairy Adrianna... Masih marah??? Kan gw udah minta maaf,udahaaann siihhh ngambeknya." Irene masih merayu sahabatnya itu agar tidak marah padanya. "Diem lu!!rese sih ngerjain gw, udah tahu gw semalem abis begadang nonton Game of throne marathon." pekiknya sambil melempar bantal kewajah Irene. "Ya lagian lo gila aja nonton gituan sampe begadang. Ending seasonnya kan masih dua minggu lagi neng". Irene melempar kembali bantal kearah Claire." Iya,karena itu, gw harus selesai nonton season 7 minggu ini.gara-gara gw harus ke new zealand  pertukaran pelajar,jadi gak bisa kemarin nonton,sedih aku tuh."
"Eh,ngomong-ngomong gimana kabarnya Bily?masih?" Irene mendekat sambil menunjukan wajah penasaran. " Masih suka Skype,tapi susah rene,Bily udah balik ke US. Susah mau komunikasinya,gak kayak waktu masih di NZ." Jawab Claire lirih. "Lagi lo juga sih lelet,waktu sama-sama di NZ kenapa gak jadian aja sih?lo udah 23tahun claire,masa pacaran aja kagak pernah!! Jelas-jelas si Billy suka sama lo!" Pekik Irene keras.Tapi claire hanya membalasnya dengan senyuman kecut,sambil memberi kode untuk segera pergi menuju tempat favorite mereka.

        ***********

         "Apa ya rasanya jatuh cinta?" Gumam claire perlahan,hingga sebuah pintu terdengar terbuka. "Aduh anak Bunda,mentang -mentang libur kuliah,males-malesan terus." Sambil membuka tirai bundanya tersenyum diiringi cahaya matahari yang mulai menari-nari diatas wajahnya. "Claire udah bangun kok bunda,cuma..."
"Cuma males bangun dari kasur?" pekik wanita paruh baya itu."
Claire hanya tersenyum menggoda sang bunda." Kamu kapan kenalin bunda sama pacar kamu?" Mata claire terbelalak saat sang bunda menanyakan hal yang selama ini tak pernah diberikan izin oleh sang bunda pada dirinya. Sambil bangkit dari tempat dimana tubuhnya terbaring Ia menutup telinganya dan beranjak menuju kamar mandi." Aaaaaaaaaaaa aku ga denger bun".Sang bunda hanya tertawa sambil meninggalkan kamar anak semata wayangnya.

            "Mau kemana claire?gak sama Irene?" Sang bunda terlihat celingukan mencari mobil Irene didepan rumah nya." Enggak bun,Irene lagi ada acara. Claire cuma mau ke pantai doang kok bun." Ya,tinggal dipulau dewata Bali membuat Claire tak akan sulit memilih pantai mana yang akan dia datangi. Dengan segera gadis berusia 23 tahun itu mengendarai mobil sedan hitamnya melaju menuju tempat yang ingin dia tuju.
              "Pantai mana ya,kebiasaan banget nih kalau pergi ga prepare dulu mau kemana,dasar aku!" Gumamnya sambil terus berfikir.Hingga akhirnya dia memutuskan untuk pergi menuju pantai padang-padang yang terletak di daerah Pecatu. Sesampainya disana ,Claire langsung mematikan mesin mobilnya,dengan hotpans biru gelap dan tanktop putih serta riasan tipis dan rambut panjangnya yang tergerai indah,sendal hitam bertali melengkapi kecantikannya saat itu.kulit pucatnya terpapar sinar matahari,dengan percaya diri Claire menuruni setiap anak tangga yang ada disana,melewati setiap tebing dengan perasaaan yang mulai campur aduk.pantai memang selalu menjadi tempat untuknya melepas penat. Biru,angin dan deru ombak adalah hal pertama yang ia rasakan ketika sampai dibibir pantai.Claire berlari kecil mengejar ombak,sambil merentangkan tangannya tanpa peduli siapapun yang ada disana."Gak kenal juga." dalam hatinya bebicara,hingga suara nyaring seorang pria mengganggu pendengarannya.lelaki itu berteriak kencang sambil merentangkan tangannya." Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,woooooo" Teriaknya dengan percaya diri,Claire dengan spontan menatap pria yang ternyata berdiri tepat disebelahnya.Tubuhnya tinggi dengan postur tubuh kurus dan sedikit berotot. Claire berusaha menebak,kemungkinan tinggi pria ini sekitar 180cm perbedaan yang lumayan mengingat tinggi badan claire hanya 169cm. Kulitnya kemerahaan eksotis,rambutnya dicat abu-abu,ada piercing dikedua telinganya dan tangan kirinya yang penuh dengan tatto. Wajahnya tirus dengan garis wajah yang tegas dan Claire harus mengakui bahwa pria ini Tampan.
                Claire tampak celingukan dan berfikir," Ini orang ga malu ya teriak-teriak disini." Seolah mengerti Claire sedang mengawasinya bukannya terdiam dan pergi,Pria yang kira-kira seumuran dengan Claire tersebut malah mendekat kearah Claire sambil berkata." Cara melepas emosi dengan baik adalah dengan teriak. Kalau cuma ngerentangin tangan,hati kamu ga akan lega." Claire masih menatap laki-laki itu dengan seksama sambil mengerutkan dahinya. Pria itu semakin mendekat dan kini berdiri tepat dibelakang Claire,dia meletakan tangan nya diatas tangan Claire,merentangkannya dan membisikan ditelinga Claire, "Bayangkan hal yang bikin kamu kesel atau kamu benci,tutup mata kamu dan teriak." Bukannya melepas pegangan itu,dengan bodohnya Claire malah mengikuti apapun yang dikatakan pria tersebut. Entah ada sihir apa seolah sore itu menjadi milik mereka berdua,seolah tubuh Claire mematung dan hanya mengikuti apa yang pria itu katakan. Claire berteriak sekeras yang Ia bisa dibarengi teriakan keras dari pria tersebut.tanpa memperdulikan siapapun yang ada disana,tanpa memperdulikan siapa dan kenapa pria dibelakangnya ini memegang tangan Claire, jantung Claire kini berdetak sangat kencang,begitu banyak kupu-kupu yang Ia bisa rasakan menari-nari indah didalam perutnya.setelah puas berteriak, Claire memutar sedikit kepalanya kearah pria itu dan menatapnya dengan wajah lugu dan begitu manis.sambil menganggukan kepalanya pria itu menunjuk kearah matahari terbenam,tanda meminta Claire tetap menatap kedepan. Sambil mendekatkan kepalanya pria itu berbisik ditelinga Claire dibarengi angin yang berhembus kewajah mereka suara serak dan parau pria itu terdengar lembut dan pelan ditelinga Claire. "Nathaniel,namaku Nathaniel."

***************

Hay semua.....apa kabar kalian,aku nyoba untuk nulis lagi ,semoga kali ini kalian suka ya dan semoga kali ini cocok dengan selera romance kalian.aku tetap minta vommment nya supaya aku tau kalau kalian penasaran sama cerita ku.Terima Kasih semuanyaaa... :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang