2 |Keributan

188 17 6
                                        

Pagi yang cerah.Langit jingga di arah timur dan matahari memancarkannya sinar nya menembus gorden jendela sebuah kamar seorang gadis cantik.

'Kring kring' bunyi jam weker yang begitu berisik membangunkan Jisoo dari alam mimpinya.Dia menguap dan mengucek pelan matanya lalu segera menuju kamar mandi.

Selesai mandi dia segera menggunakan seragamnya dan menggerai rambut indah nya itu.Jisoo berjalan menuju dapur.Dia melihat ke kiri dan ke kanan,ya saat ini gadis itu tengah mencari bahan makanan.Untungnya kemarin dia sempat membeli bahan sayuran dan juga sedikit daging ayam di K-mart mini tempo hari.Jisoo akan memasak makanan untuk bekalnya ke sekolah seperti biasanya."Wah Kim Jisoo kau sangat jago dalam hal memasak,makanan ini sempurna begitu juga dengan sekolah hari ini, pokonya harus sempurna." Gumam Jisoo sambil mencicipi masakannya.

Jisoo mengemas bekalnya dan kotak bekalnya tanda ia akan berangkat sekolah.Tak lupa setiap hari sebelum dia berangkat sekolah dia selalu menatap sebuah foto dan menciumnya."Jisoo akan belajar sungguh-sunguh eomma.Jisoo juga akan berusaha agar nilai matematikaku tidak jelek." Ucap Jisoo sambil memandang foto itu dengan senyuman.

Jisoo hanya bergumam sambil berjalan menuruni anak tangga untuk pergi ke halte bus,jaraknya cukup dekat dengan keberadaan apartemen Jisoo.Dia melihat beberapa orang yang nampak sibuk dengan kegiatannya sendiri.
Ada yang sedang lari, mendengarkan musik dan menunggu bis di halte.Jisoo pun duduk di halte sambil menunggu bis yang menuju sekolahnya tiba."Aishh jinja?Kemana perginya bis itu.Kalau begini aku akan terlambat." Cetus Jisoo karena dia sudah cukup lama menunggu bis nya sedari tadi.Tak lama setelahnya bis nya pun datang dan tidak membuang waktu Jisoo segera menaiki bis nya.15 menit berlalu dan sampailah Jisoo di gerbang sekolah SMA Hangbun School itu.Dia langsung menaiki anak tangga dan memasuki kelasnya,kelas 10-A

Terdengar sebuah kelas yang begitu riuh dan ribut.Yeah kelas favorite,10-A sedang mendapatkan hasil ulangan matematika kemarin.".Irene 90,Jennie 89,Taehyung 80,Sowon 90,Jisoo....kau mendapat 55 dan Seokjin 100." Ucap Joy sambil memberikan semua kertas ulangan kepada murid-murid.

Ketika Suga mendengar bahwa Jisoo mendapat nilai 55 sontak dia tertawa terbahak-bahak."Ya Kim Jisoo,yang benar saja nilai mu bahkan hanya lebih 5 dari ku.Bagaimana mungkin." Celetuk Suga sambil tertawa dan mengambil kertas ulangan Jisoo.Jisoo hanya bisa diam menahan amarahnya pasalnya dia memang bodoh dalam pelajaran matematika.Namun sedari tadi seokjin nampak memperhatikan Jisoo dengan tatapan dinginnya itu.Jam pelajaran pun di mulai,Bu Yoona yang mengajar pertama hari ini,seokjin duduk tepat di belakang Jisoo dan dia mencoba menggangu Jisoo dengan memainkan rambut Jisoo.Karena kesal Jisoo langsung menempatkan kaki kursinya tepat pada kaki seokjin yang membuat pria itu meringis kesakitan.Jisoo hanya tertawa remeh dan langsung menggesrkan kursinya ke depan.

Bel istirahat pun berbunyi.Waktu yang semua murid tunggu-tunggu.Semua berhamburan seperti orang-orang yang ingin demo.Jisoo berniat pergi ke kantin bersama Irene,namun saat di tengah koridor Jisoo di cegat oleh seokjin dan Suga yang mana kaki seokjin di balut oleh kain karena terjepit kursi Jisoo tadi.

"Ya Kim Jisoo,mau kemana kamu.Lihatlah kaki ku,rasanya sangat sakit.Aku ingin kau bertanggung jawab,seperti menggendongku atau hanya memegangi tanganku saja." Perkataan seokjin tidak masuk akal,apakah dia benar sakit atau hanya ingin dekat dengan Jisoo

"Aniyo,apa tidak ada cara lain?Seorang wanita harus menggendong laki-laki?yang benar saja." Jawab Jisoo dengan ketus.

"Ya,kalau kau tidak mau setidaknya kau harus ganti rugi dengan uang." Sosor Suga dan langsung saja jisoo memberikan semua uang Di ATM nya,padahal itu biaya hidup Jisoo selama di Korea.Jisoo pergi begitu saja sedangkan seokjin hanya bergumam sendiri tak jelas.Dia hanya ingin lebih dekat dengan Jisoo,atau mungkin dia mulai menyukainya.

Saat di kantin jisoo tidak membeli apapun karena semua uangnya sudah di berikan kepada seokjin, mengingat hal itu Irene memberikan pesanan makanannya kepada jisoo."jisoo-ya kau harus makan,setelah ini aku akan mengambil ATM mu kembali." Ucap Irene dengan mengepal lengannya tanda ia tengah kesal kepada seokjin.

"Ah gomawo irene,kamu tidak perlu mengambil nya lagi,lagi pula aku juga yang salah karena membuat kaki seokjin terluka." Sahut Jisoo sambil mencicipi mie milik Irene itu.Jisoo tidak khawatir dirinya kelaparan karena dia ingat bahwa dia masih mempunyai kotak bekal dari rumah tadi.Seokjin yang berjalan menuju kantin pun melihat Jisoo yang hanya makan dengan roti,sepertinya seokjin merasa bersalah karena ATM Jisoo berada di tangan Suga.

"Semuanya hari ini aku akan mentraktir es cream jumbo." Teriak Suga dengan senyum sumringah nya.Dia membeli es cream sebanyak itu menggunakan ATM milik jisoo.Suga langsung membagikan es cream nya pada semua yang ada di kantin

"Wah Jisoo payah sekali,hanya di pakai membeli es cream saja ATM nya sudah habis terkuras." Gerutu Suga.Seokjin hanya melihat ATM Jisoo dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.Joy yang melihat seokjin merasa aneh dengan sikap seokjin akhir akhr ini.

****

Bel pulang berbunyi di segala sudut penjuru SMA Hangbun School.Bel itu merupakan seseuatu yang semua siswa sukai setelah makann kantin.

Murid-murid berhamburan keluar kelas dengan semangat,berbeda dengan jisoo dia berniat pergi ke atap sekolah untuk menyantap kotak bekalnya.

"Sunyinya." Jisoo pun membawa bekalnya dan melangkahkan kaki menuju atap sekolah

"Kayaknya makan di atap bakalan enak." Gumamnya.

Jisoo pun sampai di atap.Tapi dia kaget bukan main karena melihat keberadaan seokjin yang tengah duduk sambil meminum sebuah soda kaleng dan mendengarkan lagu dari earphone miliknya.Jisoo pun berniat duduk,namun entah benda apa yang ada itu membuat jisoo terpeleset dan tidak sengaja Jisoo terjatuh ke arah seokjin dengan posisi menindih.Sontak pria itu berdiri dan hanya berdecak.

"Ah gadis ini,ngapain lagi dia ada disini." umpatnya dalam hati,dimana mana dia selalu di pertemukan dengan gadis misterius nan cantik ini.

"Ah,mianhe seokjin-sii,aku tidak sengaja terpelest.Aku hanya ingin memakan bekal ku dan tidak tahu kalau kau juga ada di sini." Jelas Jisoo panjang lebar dan lagi-lagi dia harus meminta maaf kepada lelaki ini.

Seokjin hanya menatap Jisoo dengan sayu.Tenang,Seokjin sangat tenang ketika melihat wajah Jisoo ini.Jisoo sendiri sedang menahan pipi nya yang memerah seperti kepiting rebus akibat tatapan hangat dari seorang Seokjin.

"Ada apa ini?suasana apa,kenapa mendadak jadi canggung begini"










Hai hai,,akhirnya aku up lagi dong😭😭Baru aja tadi pagi,,ogeh lah selamat membaca aja ya,maaf maaf ni kalau ff nya masi pendek tapi next author bakalan buat yang panjang :v

Happy reading,pencinta KPop atau pun nggk jangan lupa kasih vote+komen nya karena itu sangat berharga buat akoh..😉

Love you all
RasmiKim❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Never Leave(Jinsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang