Arsenio CUPU Bimasakti

7 1 0
                                    


"Hah?"

Arsenio hanya menggaruk tengkuknya dengan canggung, ia menyesal juga mengapa harus keceplosan seperti itu? Mereka kan belum terlalu dekat. 

"Ah, maaf kalau enggak nyaman haha... Gue cuma mau nawarin berangkat dan pulang bareng. Kalau lo enggak mau juga ya enggak apa - apa." Bulan menarik senyumannya, ia memerhatikan gerak - gerik pria yang berada di hadapannya. 

"Enggak deh. Gue takutnya repotin lo, Sen." tolaknya. 

"Lo enggak ngerepotin kok." 

"Gue diantar kakak atau papa gue, Sen." Tolakan halus yang dapat membuat Arsenio sadar bahwa mereka belum terlalu kenal dengan baik. 

Ah, maksudnya belum terlalu dekat. 

Arsenio hanya mengangguk kikuk. "Oh oke, kalau orang rumah lagi sibuk, lo bisa hubungin gue."Bulan hanya mengangguk. 

"Gue balik ya?" 

"Hati - hati!" Arsenio membalikkan badannya dan memilih pergi secepatnya. Namun, ia kembali berbalik. Bulan sedang berjalan menuju rumahnya, membuat Arsenio berhenti demi memperhatikan perempuan tersebut. 

Ia tetaplah Arsenio CUPU Bimasakti. Pria itu hanya menatap balik punggung perempuan itu hingga ia hilang dari pandangan kedua matanya. Ternyata, begitu sulit untuk mendekati perempuan ini. Tetapi, ini baru awal. 

Arsenio kembali berjalan menuju rumahnya. Pria itu menemukan motornya yang sudah terparkir di dalam garasi. Sudah dapat dipastikan sahabat tolol-nya sedang dirumahnya saat ini. "Heh, jadi lo nyuruh gue bawa motor lo demi Bulan? Ya, gue tau lo bucin tapi jangan susahin gue anjir! Untung, ada Lucas mau bawain motor gue." omelnya. 

Elvano memerhatikan pria dihadapannya yang lesu, tidak ada gairah kebahagiaan dari lawan bicaranya  membuatnya curiga. "Lo kenapa?" 

Arsenio mendudukkan dirinya di kasur tanpa mengganti bajunya. "Gak apa" Elvano memutar bola matanya malas. 

"Lo jangan kayak cewek, kenapa sih? Gak apa terus! Dikira gue dukun." 

Arsenio memutar bola matanya malas. "Gue salah ngomong tadi."

Elvano yang sedang bermain dart board terhenti. "Lo ngomong apa emang?"

"Gue ngajak dia berangkat - pulang sama gue. Tapi, dia nolak." Elvano kembali melemparkan panahan di dart board sembari mengutuk kawannya tersebut. 

"Ya pantes lah dia nolak lo. Dia kan belom kenal sama lo. Ngomong asal ceplos sih lo. Bucin jadi bego kan lo?"

"Ngaca ya, lo juga bego anjing."Arsenio melemparkan bantalnya dan tepat mengenai muka Elvano. 

"Bangsat."Elvano kembali melemparkan bantal itu ke Arsenio yang lekas menangkapnya. 

"Semua butuh proses bro. Sabar aja, deketin perlahan dulu lah si Bulan. Baru lo tawarin tuh!"

Arsenio hanya mengangguk, ia sungguh paham dengan apa yang diucapkan Elvano. Dia memang terlalu bodoh karena langsung menawari hal tersebut pada Bulan. Sekarang, ia harus berusaha untuk mendekati Bulan. Pria itu mengambil ponsel-nya. 

Membuka aplikasi Instagram lalu mencari akun perempuan yang dibenaknya saat ini. 

Moonsr 

dan ia menekan follow. 

ArsenioBima mengfollow anda!

MiliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang