Seokmin sedang bermain ponsel di kamar kosnya, sibuk berselancar di media sosial bergambar burung biru. Sesekali ia tertawa terbahak bahak hingga perutnya sakit, sesekali ia mengernyitkan dahinya, menampakkan wajah kesal.
Sore itu seokmin sudah pulang dari kampus karena kegiatan perkuliahannya hari ini sudah selesai sejak jam tidur siang tiba.
ia langsung terduduk kala handphonenya bergetar, menampilkan notifikasi pesan baru dari aplikasi hijau bernama whatsapp.
Pemuda bangir ini langsung membuka pesan itu dengan cekatan ketika melihat nama crush nya terpampang di display name si pengirim, jangan lupakan senyum seokmin yang mengembang manis setelah membuka pesannya
setelah memastikan handphonenya terkunci dengan benar, seokmin segera mengambil handuknya asal dan langsung masuk ke kamar mandi.----
Jisoo yang sedang mengambil air minum di depan kamarnya langsung menoleh ke arah kamar mandi saat mendengar suara kaki berair yang bergesekan dengan lantai, menimbulka suara decitan.
Pemuda bersurai hitam ini tertawa hingga menyembunyikan kedua matanya, mendengar asal suara tawa, seokmin berkedip nervous, tampaknya seokmin lupa membawa pakaiannya ke kamar mandi sehingga ia harus susah susah melilitkan handuk dibadannya.
Bukan,
yang membuat jisoo tertawa bukan karena seokmin tidak pakai baju, tapi karena seokmin berjalan jinjit dan mengendap endap, berharap tak ada yang melihatnya, namun sayangnya justru mas crush lah yang melihatnya
Wajah seokmin bersemu merah, ia buru buru berlari kekamarnya, menyisakan rasa malu dan gelak tawa jisoo yang menggema di koridor kosan mereka.
-----
Seokmin sudah selesai berdandan, ia mengenakan hoodie dan celana jeans, setelah memastikan penampilannya terlihat tampan, ia segera berlari mengetuk kamar kosan kakak tingkatnya yang hanya terpaut tiga pintu dari kamarnya itu
"Kaaak ayo, aku udah ganteng" ucap seokmin mengetuk ngetuk pintu kamar jisoo dengan tubuhnya yang menyandari pintu, membuat seokmin terjatuh kedepan saat jisoo membukanya
"ayo, kamar mu jangan lupa dikunci, seok" ujar jisoo mengingatkan.
Seokmin hanya mengangguk lalu berjalan menuruni tangga dan memanasi motornya yang berwarna hitam itu, si sayang kalau kata seokmin.
---
Sesampainya mereka di supermarket, seokmin langsung setia membuntuti jisoo, karena memang jisoo yang ingin berbelanja bulanan, sedangkan seokmin sangat jarang belanja bulanan, karena ia belanjanya jika sudah run out of stock.
Seokmin sebetulnya tidak terlalu suka menunggu dan menemani orang belanja, tapi bukan seokmin namanya jika ia dengan tidak segan menolak menemani, apalagi ini mas crushnya sendiri.
Seokmin yang bosan kini mondar mandir iseng menscan barcode produk produk yang ada didekatnya dengan mesin scanner, jisoo yang melihatnya hanya menggelengkan kepala dan terkekeh.
jisoo ingin mengecek harga satu botol shampoo, seokmin memperhatikan kakak tingkatnya itu dengan seksama, setelah kakak tingkatnya itu selesai mengecek harga, giliran dia yang mengarahkan hidungnya ke mesin scanner
jisoo tertawa renyah,
sekarang pemuda bersurai cokelat itu berganti menscan tangannya
"gak bisa seok, kan harus ada barcodenya" ujar shua menggeleng geleng tak habis fikir
"kak aku mau scan harga diri, soalnya kata mingyu harga diri aku gaada, eh ternyata beneran gaada kaaak" rengek seokmin yang kali ini sudah manyun manyun dihadapan jisoo, radiated big baby energy
"seok harga diri itu gak dijual disini seok, jadi gak bisa di scan" jisoo menepuk nepuk punggung seokmin menenangkan.
sebetulnya sih seokmin tak sebodoh itu, dia mengerti tentang itu, tapi memang seokminnya aja yang suka badut, tak bisa ditebak jalan fikirannya, jadi ya ada ada aja kelakuannya. Namanya juga seokmin.
"kak coba kakak yang di scan" seokmin menarik tangan jisoo dan meletakkannya dibawah mesin scanner, jisoo mengernyit, ingin tau apa yang akan dikatakan seokmin setelahnya
"kak gabisa kak, rusak kayaknya, padahal aku mau ngecek kadar kesempurnaan kak shua" jisoo memerah, tapi tak bisa menyembunyikan senyuman khasnya
"apasih seok kamu tuh" jisoo yang salah tingkah kini meninggalkan seokmin yang masih asyik melihat mesin scanner didepannya
melihat mas crush sudah berjalan jauh, ia segera lari menyamakan langkahnya disamping jisoo, kali ini membawa brosur tentang kebutuhan gizi anak yang katanya harus 4 sehat 5 sempurna.
ia menunjukkannya pada jisoo
"apa? kamu mau makan yang 4 sehat 5 sempurna habis ini, seok?" tanya jisoo, mengangkat kedua alisnya
seokmin menggeleng
"bukan kaaak, aku mau bilang kalo ini tuh salah" ucap seokmin menunjuk nunjuk brosurnya dengan tidak santai
"oh, iya ya sekarang kan kalo mau lebih sempurna harus minum suplemen gitu kan seok ?" jisoo menatap seokmin dan brosurnya bergantian, menunggu jawaban seokmin.
Dikiranya jisoo seokmin itu lagi serius, soalnya wajahnya sangat serius, tapi tiba tiba aja, pemuda bangir itu malah nyeletuk
"bukan kak, yang bener itu 4 sehat, kamu sempurna" seokmin langsung ngibrit ke 3 rak setelah rak tersebut
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
I have crush on Kak Jisoo [Seoksoo]
Romantikseoksoo/seokshua/kyeomshu (B x B) collage life, Romance Comedy, enjoy ^^ AFFECTION : ー ❝a feeling of liking and caring for someone or something❞