o n e

535 32 9
                                    

Liam POV

"Niall jangan curang" teriakan louis terdengar dari ruang tengah basecamp One Direction.

Aku pun memutuskan untuk melihat apa yang terjadi. Dan duduk di sofa, ternyata mereka sedang bermain FIFA.

TOK TOK TOK

Suara pintu yang diketok dengan kasar membuat kami ber-tiga menoleh ke arah pintu.

"Niall buka pintunya" louis menyuruh niall membuka pintu karena niall paling dekat dengan pintu.

"Kau saja" niall membalas louis.

"Ssshhh, aku saja," aku mengajukan diriku untuk membuka pintu.

Akupun membuka pintu, dan melihat siapa yang mengetok pintu. Aku sangat kaget, karena saat aku membukanya. Ada zayn dengan muka yang sangat sangar, sepertinya ada yang terjadi kepada temanku yang satu ini.

"Zayn, ada apa" ucapku kepada zayn, bukannya menjawab dia malah membuka pintu lebih lebar agar dia bisa masuk.

"Zaayynn" aku berteriak kepada zayn yang langsung masuk.

Dia langsung naik keatas dan mengurung diri dikamarnya.

"Apa yang terjadi dengan zayn?" Ucap harry bingung ketika dia kebawah.

Aku, louis, dan juga niall hanya mengendikkan bahu kita.

" Mungkin dia ada masalah, sudahlah biarkan saja dia sendiri dulu" ucapku menenangkan Louis, Harry, dan Niall.

" Ok" jawab mereka ber-tiga serempakz

Kami pun kembali ke aktifitas kami semula.

***

" Zayn, ayo makan. Ini sudah malam, kau tidak lapar? Kalau kau tidak makan, jatah makanmu akan kumakan" ucap Niall didepan pintu kamar Zayn.

" Niall, kau ini masih sempat-sempatnya bercanda" ucap Louis sambil menjitak kepala Niall.

" Aww, sakit louis. Kan kalau makanannya tidak dimakan mubazir" ucap Niall membela diri.

Zayn memang belum keluar kamar dari tadi siang. Dia belum makan. Sebenarnya apasih yang terjadi? Apakah masalah keluarga? Atau masalah Selena?.

Lebih baik aku menelpon Selena agar datang ke basecamp One Direction sekarang.

On the phone with selena

" Halo, selena kau bisa datang kesini?"

" Hmm, maaf liam aku sedang berada di rumah kakekku. Ada acara keluarga.    
Oh ya, kalau boleh tau. Memang ada apa li?"

" Zayn belum makan dari tadi siang dia pulang. Dia pulang dengan wajah yang sepertinya sedang marah? I don't know"

" Bisakah kau memberikan handphone- mu ini ke zayn? Aku ingin berbicara dengannya"

" Dia masih mengurung dirinya. Akan kucoba untuk membukanya, tunggu sebentar ya"

"Zayn, selena ingin berbicara denganmu. buka pintunya" ucapku kepada zayn

Ceklek

Akhirnya zayn membuka pintunya, dia hanya menampakkan kepalanya dan mengambil hp-ku

Zayn POV

"Zayn selena ingin berbicara dengamu. Buka pintunya" terdengar suara liam dari luar

Akupun memutuskan untuk membuka pintu, dan menampakkan kepalaku keluar.

Aku langsung mengampil hp liam

"Halo" ucapku dengan suara serak yang diakibatkan tadi aku menangis dari siang sampai sekarang ini

"Zayn, kau tidak boleh seperti ini zayn. Ini sama saja seperti kau menyakiti dirimu sendiri zayn. Jangan bodoh, kau harus makan" ucap selena dengan nada suara khawatir

Yatuhan, aku sangat mencintai gadis ini. Bisakah kau membuat kisah cinta kami lebih mudah? Tolonglah ya tuhan

"Tidak usah sok peduli denganku, lebih baik kau peduli dengan calon suamimu itu" ucapku dengan suara dingin

Yatuhan maafkan aku, telah berperilaku seperti lelaki yang tidak gentle. Maafkan aku.

"Zayn, tolonglah aku dijodohkan. Aku tidak ingin mengakhiri hubungan kita. Aku hanya dipaksa oleh kedua orangtuaku, tologlah zayn maafkan aku dan toloh mengertilah" ucap selena panjang lebar

"Baiklah, aku memaafkanmu. Tapi ingat aku akan tetap mempertahankan kisah cinta kita, ingat itu" ucapku dan segera mengakhiri sambungan telepon

Aku membuka pintu kamar dan segera menaruh hp milik liam di depan pintu kamarnya yang berada didepan kamarku.

You & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang