1.

327 14 3
                                    

DON'T COPAS❌ PLAGIAT DI LARANG COPAS!!!

-
-
-

Terlihat banyak remaja yg sedang berlatih ilmu beladiri di sebuah perguruan yg bernama perguruan Rajawali. Pendekar cewek bercadar merah tiba-tiba datang dan menyerang para murid di Perguruan tersebut. Semua panik dan langsung menyerang balik ke pendekar bercadar merah tersebut.

"Kyaaa Kyaaaa" Anggap suara bertarung para pendekar.

Setelah melumpuhkan para pendekar dan pendekar cadar merah berpapasan dengan seorang pemuda yg ilmu beladiri nya cukup tinggi. Mereka berdua bertarung hebat dan di saksikan pendekar tetua dari Perguruan tersebut.

"Hebat juga tu cewek ilmunya, harus gue jajal nih cewek. Tapi tunggu biar si Bagas yg hajar. Gue liatin dulu kemampuan mereka." Ucap seorang pendekar tetua dengan badan besar baju serba merah rambut gimbal.

Karena pendekar cadar merah merasa lengah, pendekar muda yg bernama Bagas langsung melumpuhkan si pendekar cadar merah yg tanpa sengaja terkena pukulan di lengannya. Pendekar cadar merah langsung pergi meninggalkan Perguruan Rajawali. Pendekar Bagas langsung mengobati para pendekar lain yg terluka dalam.

"Gas, kenapa nggak lo lumpuhin tuh cewek?" Ucap seorang pendekar berbadan besar yg bernama Bima.

"Udah lah om biarin aja, insya Allah dia nggak akan balik lagi." Ucap pendekar ug bernama Bagas.

"Gue bangga sama lo Gas, lo itu orangnya baik. Selalu mikirin orang yg jahatin lo. Lo pertahanin sikap lo. Udah lo lanjutin ngobatinnya. Gue mau cari makan dulu." Ucap om Bima lalu meninggalkan Perguruan dan menuju warung depan Perguruan.

--------------

Terlihat seorang gadis yg tengah lesu dan langsung mendudukkan pantatnya di shofa rumah milik tantenya. Gadis itu melepas cadar nya dan menaruhnya di atas meja.

"Kmu udah pulang del, gimana kmu udah ketemu sama pembunuh papah kmu?" Tanya seorang wanita yg tak lain adalah tantenya Adellia yg bernama Soraya.

"Belom ketemu, tadi aja aku abis bertarung sama pendekar muda yg ilmu silatnya hampir sepadan sama aku."

"Kmu tuh gimana sihh, harusnya kmu lawan donk jangan kabur."

"Justru itu tante, aku saat itu lagi lemah."

"Pokok nya tante nggak mau tau kmu harus balas dendam,"

"Balas dendam bukannya perbuatan jahat ya tante."

"Kmu nggak usah ceramahin tante, kmu lupa kalo kmu itu udah tante rawat dari kecil tante ajarin ilmu silat tapi kmu malah bela pembunuh itu."

"Tapi tante, aku nggak mau nyakitin orang."

"Apa? Kmu nggak mau nyakitin orang lain tapi kmu rela papah kmu di bunuh sama musuh keluarga kita." Ucap Soraya lalu langsung pergi menuju kamarnya.

"Iihhh kenapa sihh gue harus jadi jahat, gue nggak mau nyakitin orang tapi gue juga nggak rela papah dengan teganya di bunuh sama musuh keluarga kami. Aarrrggghhh." Ucap Adellia sambil mengusap rambutnya kasar.

"Lengan gue sakit banget gara-gara kena pukulan cowok tadi. Dari pada gue gue frustasi, mending gue mandi lebih seger." Ucap Adellia lalu pergi mandi.

"Mah, mamah kemana sihh? Adel kangen sama mamah. Hiks hiks semoga Adel bisa ketemu sama mamah lagi. Hiks hiks." Ucap Adel yg baru saja selesai mandi sambil memegang sebuah bingkai foto mamahnya.

"Maafin Adel mah, Adel terpaksa berbuat jahat. Adel nggak Terima papah di bunuh sama musuh keluarga kita mah. Hiks hiks." Ucap Adel yg tanpa sengaja menitipkan air matanya dan terjatuh di bingkai foto mamahnya. Karena lelah menangis, Adel memejamkan matanya dan tertidur dengan pulas.

Sang Jawara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang