Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang. Semua siswa pulang ke rumah masing-masing. Adel pulang dengan mengendarai mobilnya.
"Del, kita pisah sampai sini ya, supir gue udah nungguin. Bay." Ucap Vivi sambil cipika cipiki dengan Adel.
"Iya, Tasya mana?" Tanya Adel pada Vivi yg sudah pergi dari hadapan Adel.
"Udah pulang duluan," Teriak Vivi sambil memasuki mobilnya.
Adel masuk ke dalam mobilnya dan menjalan kan mobilnya dengan kecepatan sedang. Saat Adel sampai jalanan sepi tiba-tiba ada yg menghadangnya. Dua cowok dengan penampilan preman menggedor pintu mobil Adel. Adel tidak merasa takut, karena menurut nya ia bisa mengatasi nya.
"Apaan sihh kalian nggedor-nggedor mobil gua?" Ucap Adel sambil berdecak pinggang.
"Serahkan semua barang berharga lo!!!!!" Ucap dua orang tersebut sambil mengarah kan pisau pada Adel.
"Gue nggak akan serahin barang-barang berharga gue ke lo berdua, lo berdua harusnya cari uang yg halal donk."
"Kalo lo nggak mau nyerahin," Ancam dua orang tersebut sambil mengarahkan pisau pada Adel.
"Kyaaaa!!!!!" Teriak Adel sambil menendang lengan salah satu perampok tersebut sehingga pisau itu terjatuh. Mereka bertarung tetapi Adel kewalahan karena ilmu silat dua orang ini lebih tinggi di banding Adel.
Saat Adel terjatuh, dan hampir aja dua preman tersebut mencelakai Adel. Ada seseorang yg menghadang dua preman tersebut.
"Lo siapa ikut campur urusan orang aja," Ucap preman tersebut. Seseorang yg menolong Adel dengan menyerang dua preman tersebut. Dan akhirnya dua preman tersebut kalah lalu pergi meninggalkan Adel dan cowok yg menolong Adel.
"Kmu nggak papa?" Tanya cowok tersebut yg tak lain adalah Bagas.
"Bagas, makasih ya lo udah nolongin gue."
"Iya sama-sama, kayaknya kmu luka dalem deh. Sini biar saya obatin." Ucap Bagas sambil menyalurkan tenaga dalem nya.
"Udah," Ucap Bagas selesai mengobati Adel.
"Makasih," Ucap Vanya lalu mencoba berdiri tapi ia terpeleset dan menimpa Bagas.
Bruk
Adel terjatuh dan menimpa Bagas yg di bawahnya. Mereka saling menatap hingga Damian datang mengagetkan Bagas dan Adel.
"Hoeee!!! Kalian ngapain tidur di tanah?" Tanya Damian pada Adel dan Bagas.
"Siapa juga yg tidur di tanah, gue jatuh nimpa Bagas." Ucap Adel.
"Alahh bilang aja lo mau modus kan sama Bagas, ngaku aja lo." Ucap Damian sambil tertawa mengejek Adel.
"Apaan sihh lo, gue mau pulang ikut nggak?" Ucap Adel pada Damian.
"Ya udah gue ikut." Ucap Damian lalu ikut masuk ke dalam mobil Adel dan meninggalkan Bagas berdiri di tempat nya.
Sedangkan Bagas kembali menjalan kan motornya sampai di perguruan tempat ia tinggal selama ini. Kalo tidak ada babe Agi Bagas nggak tau harus tinggal dimana lagi semenjak ia dan mamahnya meninggalkan papahnya karena papahnya sering berbuat kasar terhadap mamahnya dan Bagas.
"Assalamualaikum mah," Ucap Bagas sambil mencium punggung tangan mamahnya.
"Waalaikumsalam nak." Ucap mamahnya Bagas yg bernama Farah.
"Bagas masuk dulu ya mah," Ucap Bagas lalu masuk ke dalam kamarnya.
Sesampainya di kamar, Bagas langsung pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah itu Bagas melaksanakan sholat duhur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Jawara Cinta
Teen Fictiondi sebuah kampung di jakarta, terdapat sebuah perguruan pencak silat yg berdedikasi islam yg bernama perguruan Rajawali. Perguruan tersebut di pimpin oleh seorang pemuka agama yg bernama Agi. Semua murid di perguruan memanggilnya sebagai babe Agi. ...