Satu # A

13 4 1
                                    

10 tahun kemudian…….

**************

      Entah kenapa pagi ini terasa begitu cerah dari hari-hari biasanya. Terlihat seorang gadis yang tengah berlari kecil dari tangga, dengan senyum yang manis.
“ Morning Umi “ ucapnya sambil memeluk dari belakang wanita paruh baya yang sedang menyiapkan sarapan untuk putrinya.
Wanita itu sangat terkejut , kemudian menoleh kesamping dengan senyum mengembang. Tidak heran dengan sikap putrinya yang sering bertingkah sedikit pencicilan.
“ Morning sayang, jangan kebiasaan lari-lari dari tangga, nanti jatuh sakit loh”
“Iya umi, lagian enak kok hitung-hitung olahraga pagi hehehe” ujur gadis itu dengan cengiran, kemudian duduk dan melahap roti dan minum susu.
        Mengamati wanita itu lekat ,sambil mengunyah roti tersebut. Tersenyum tipis melihat uminya yang semakin hari bertambah tua, tapi masih terkesan awet muda dengan paras caktiknya. Bersyukur karena tuhan telah memberikan seseorang yang selalu menyayanginya setiap saat,dan setiap waktu. Setelah kejadian kecelakaan 10 tahun yang lalu merenggut nyawa  abinya, gadis itu seakan menyerah untuk bisa hidup.
        Dia sangat ingin abinya kembali untuk menjadi keluarga yang utuh, seperti teman-temannya. Tapi mau bagaimana lagi jika takdir tuhan sudah bertindak kita hanya bisa diam dan menerima kenyataan.Meskipun begitu, kita juga tidak boleh marah kepada Tuhan karena telah memberi kita kehidupan.
      Dia yakin bahwa dia dan uminya akan mendapat kebahagiaan yang lebih. Tuhan telah mengingatkan bahwa kita hidup di dunia ini tidaklah abadi namun sementara. Dia berjanji akan selalu ada untuk uminya dimanapun dan kapanpun.
“April, April, Apriliaaaa “ ucap uminya sembari melampai-lambaikan tangan di depan wajah April. Terkejut dari lamunannya, melihat jam tangan putih yang melingkar di tangan nya itu, dia akan terlambat 10 menit lagi. April berdiri lalu berpamitan dengan uminya . Kemudian berlari menuju mobil kesayangannya. Menancapkan gas dengan kecepatan penuh.

******
       Gadis itu bernama LIONY PUTRI APRILIA ia bersekolah di SMA Cendrawasih yang ada di Jakarta. Tibalah dia di parkiran sekolahnya, turun dari mobil tersebut dan berlari kecil menuju kelasnya. Ia baru ingat bahwa sekarang adalah hari senin, hari dimana semua murid dan guru berkumpul di lapangan untuk mengikuti upacara seperti biasanya.
      Sepertinya lapangan sudah penuh dengan gerombolan murid yang tertata rapi juga tidak ada suara apapun kecuali suara guru yang member amanat. April terlambat, karena kemacetan kota yang sangat padat padahal masih belum menginjak pukul 10 keatas.
      Gadis itu mengendap-endap di koridor sekolah ingin cepat-cepat menuju kelasnya. Tapi Siapa sangka, didepan jarak 2 meter terlihat seorang guru wanita berbadan tinggi dan gemuk dengan tangan yang membawa penggaris kayu panjang tengah memandanginya.
      April yang sadar akan hal itu pun sontak menutup mulutnya dengan kedua tangan.
“ LIONY PUTRI APRILIA, SINI KAMU!!!! Teriak Bu Toibah sambil mengangkat penggaris kayunya mengarah pada gadis itu.
“Mampuss “ batinya. April berbalik dan berlari sekencang-kencangnya.
      Memastikan jika bu Toibah tadi tidak mengejarnya lagi, gadis itu sedikit menoleh kearah belakang dan saat dia ingin berlari lagi tiba-tiba ia seperti menabrak bahu seseorang dan jatuh dengan posisi dia menimpanya.
“Aduhhh…” teriak gadis itu sambil memejamkan matanya,kemudian membukanya perlahan dan seakan tersihir dengan pesona cowok tersebut.
     Mereka terdiam hampir 1 menit, gadis  itu sadar kemudian segera bangkit. Mereka berdiri dan saling beradu tatap. Cowok itu dengan santainya memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana abu-abunya.
“ Berlutut depan gue , minta maaf!!!” bisiknya di samping telinga gadis itu. Mendengar kata-kata tersebut bulu kuduk  April Merinding.
      Sedari tadi April hanya mematung, ia ingin membantah tapi seakan suaranya tercekat. Cowok itu memasang wajah datar  dan sinis sembari menatap April,
“ Gue minta maaf sama lo ? jangan harap” ujar gadis itu santai.
      April tau sebenarnya siapa sosok didepannya ini. Berpenampilan sok keren dengan seragam kancing yang dibuka memperlihatkan kaos hitam polosnya. Dia adalah cowok yang di idamkan oleh wanita di sekolah ini, namun dia juga  cowok yang sombong dan nakal cowok itu bernama ALEX SANDER DIYATRA . April tidak begitu peduli akan hal itu lagi pula sama-sama manusia kenapa harus takut.
“ Lo tau kesalahan lo? Susah banget minta maaf” ucap cowok itu sinis.

Kringg..Kringgg….....

     Tiba-tiba bel pergantian jam berbunyi. April tidak memperdulikan perkataannya dan berlalu meninggalkan cowok tersebut. Melihat hal itu Alex sangat kaget, tidak pernah sekalipun dia diabaikan seperti ini, juga tidak satupun ada yang berani dengannya. Dan sekarang hanya seorang cewek? cewek? Dia, April lah yang berani melakukan hal itu.
      Mungkin dia belum pernah berurusan dengan seorang harimau buas sepertinya. Lihat saja, apa yang akan dia lakukan kepadanya nanti. Cowok itu tersenyum remeh, kemudian kembali berjalan menuju rooftoop.
     April berjalan menuju kelasnya dengan penuh amarah. Setibanya dia disana, terdengar suara ramai dari dalam kelas sepertinya sedang tidak ada guru mengajar. April masuk ke kelas dengan wajah kesal ,dan duduk disamping dua sahabatnya yaitu Rara dan Meita . Rara adalah sahabat April dari smp sekaligus teman sebangkunya, dan Meita sahabat april juga tapi mereka baru mengenal pada waktu kelas 10.

“ Prill, lo dari mana? Tadi kenapa nggak ikut upacara ? Terus kenapa baru datang jam segini? Biasanya lo gak pernah telat sekalipun” Tanya Rara mengintrupsi

“Iya pril, terus lo datang tiba-tiba dengan muka kesal seperti ini ada apa?” timpal Meita
Menghela nafas panjang, “ Gue telat gara-gara macet” jawab April lesu.
Terus kenapa lo gak  langsung masuk ke kelas?” Tanya Rara lagi.
     Mengingat kejadian tadi saat dikoridor, bertemu dengan cowok yang membuat mood paginya rusak. Saat ingin menceritakan kepada kedua sahabatnya,suara ketukan pintu terdengar. Pak Aladin selaku guru matematika datang, dan berakhir kelas menjadi hening. Ternyata guru itu hanya terlambat masuk, pupus harapan mereka berdoa agar free class. Bagaimana tidak, sehabis upacara panas-panasan dan kemudian jam pelajaran pertama diisi dengan matematika, neraka bagi mereka.
      Ketiganya kemudian beranjak ketempat duduk masing-masing
“ lo hutang cerita sama gue Prill, di kantin harus jelasin” bisik Rara kepada April.
     April hanya mengiyakan perkataan sahabatnya, lalu beralih menatap kedepan. Pembeajaran berlangsung 30 menit kemudian bel istirahat berbunyi itu tandanya pembeljaran telah selesai.

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang