O2 - SUAMI KONTRAK

8.7K 1.3K 185
                                    















Prihal 'permintaan' Younghoon semalam, itu hanya bercanda. Akal-akalan Younghoon untuk menggoda Lisa, dia pikir Lisa bakal baper kek, apa kek, ternyata biasa aja, mukanya bahkan datar banget.

Datarnya melebihi, datarnya hidup lo.

Sekarang, Younghoon lagi rebahan ganteng di atas shofa sambil main game di ponselnya. Sementara Lisa, bolak-balik kayak robot hanya untuk membersihkan ruang tengah.

"Lis...ambilin es krim dong."

"Lo siapa, nyuruh-nyuruh?" sinis Lisa, menggulung lengan bajunya hingga batas siku. Younghoon mem-pause game nya, kemudian menoleh ke arah Lisa.

Younghoon menunjuk wajahnya sendiri, "Gue? Heh, ingat. Gue suami lo!"

"Suami.kontrak." Lisa menekan dua kata tersebut dengan menggertakan gigi nya sambil melotot. Younghoon jadi takut.

Lisa itu memang sabar, tapi sabarnya Lisa bisa habis kapan saja. Tergantung Lisanya. Younghoon belum tau, seberapa mengerikannya Lisa ketika marah.

Younghoon memalingkan wajahnya. "Hm, terserah lo. Buruan ambilin gue es krim di kulkas!" perintahnya. Lisa menghela nafas.

Dengan penuh rasa terpaksa, Lisa melangkah menuju dapur. Meninggalkan aktivitas mengepelnya yang padahal sudah mau selesai. Younghoon tuh, suka seenaknya.

Lisa membanting pintu kulkas kencang, tanda bahwa kesabarannya sudah habis. Ditambah lagi, mood Lisa hari ini benar-benar turun karena efek datang bulan.

"WOY, KULKAS MAHAL GUE!" teriak Younghoon dari ruang tengah. Dia tentu mendengar, bunyi keras yang berasal dari dapur. Yang ia yakini adalah ulah Lisa.

Lisa kembali keruang tengah, muka datarnya bikin Younghoon was-was. Younghoon kikuk, "Suapin dong, gue sambil main game nih." Lisa melongo. Hah. Apa katanya.

Sudah jelas, Lisa menolak. "Gak. Lo lupa, kita gak boleh deket-deket?" ujarnya dengan nada dingin. Younghoon mengangguk, "Iya gue tau, tapi tolong lah bantuin gue. Masa lagi main game, sambil nyendok es krim."

"Gak. Kata gue, gak ya gak."

"Alasannya?"

"Karena gak, tidak, no, dan enggak."

Younghoon hampir saja membanting ponselnya, kalau saja dia tau harga ponsel itu super mahal dan sangat berharga. "Yang buat kontrak Papi gue, jadi apa salah nya kita ngelanggar satu larangan?"

Lisa dengan sifat keras kepala, dan Younghoon dengan sifatnya yang tidak terima penolakan. "Turutin, atau..."

"Gausah ngancam, gak mempan."

Lain di mulut, lain diperbuatan. Kendati berucap seperti itu, Lisa tetap menuruti permintaan Younghoon. Dengan garis bawah, dia hanya terpaksa saja.

Lisa duduk di shofa, sebelah Younghoon. Mengambil dengan kasar kotak es krim, lalu membukanya. Younghoon membuka lebar mulut nya, Lisa menyuapkan es krim pertama dengan kasar.

Younghoon terbatuk. "Anjir, lo mau bunuh gue? Kalo tenggorokan gue bolong, mau ganti pake apa lo?!" Lisa memutar matanya, jenuh.

"Pake tenggorokan kambing."

"Lawak Lis."

Suapan yang kedua kali, Lisa benar-benar menyuapi dengan lembut. Tapi didalam hati, sibuk mengabsen hewan, untuk mengata-ngatai Younghoon sepuasnya.

Younghoon tersenyum tipis, "Nah gitu dong."

Terus berlanjut sampai suapan terkahir, Lisa langsung menjauh dari Younghoon. Berlama-lama berada di dekat Younghoon, membuat kulitnya merasa gatal. Alergi mungkin.

Lisa alergi cogan, gue alergi janji palsu.

"Lis, gak mau buat anak gitu?"

"MAU GUE TAMPOL HAH?!!"

"Buat anak bareng kucing, maksud gue."

"Gada akhlak!"

Lisa sudah melepas sandal jepitnya, hendak melayangkan kewajah tampan Younghoon. Tapi keburu teringat sesuatu, Younghoon celaka sama saja hutangnya bertambah.

Untuk memperbaiki moodnya, lebih baik Lisa tidur dikamar sambil mendengarkan musik koplo. Lagi pula, semua pekerjaannya sudah selesai, kecuali jika Younghoon merengek minta sesuatu.

Meninggalkan Younghoon diruang tengah sendirian, "Dasar Serigala garong, untung cuman nikah kontrak. Dih, amit-amit kalo sampe beneran!" benar-benar tak terbayangkan olehnya sama sekali.

"Halo Younghoon sayang."

Younghoon terkejut, menatap sosok Mimi--orang gila sebutan dari Younghoon--berdiri didepannya sambil tersenyum lebar. "Tolong, ada orang gila!" teriaknya.

Tentu saja Mimi bukan orang gila sungguhan, Younghoon menyebut orang gila, karena perempuan itu selalu berhalusinasi untuk menjadi kekasih Younghoon.

Younghoon berlari, masuk kedalam kamar lalu mengunci pintu. Lisa yang memejamkan mata, sama sekali tak terganggu dengan keributan yang sedang terjadi disekitarnya.

"Younghoon! Kok kamu gitu sih!"

"Mbak, ayo saya antar ke RSJ."

Bi Hyorin selaku pembantu disana, menyeret tubuh Mimi pergi dari kamar tuan muda dan nyonya muda itu. Mimi memberontak, "Gue gak gila!" teriaknya histeris.

"Saya tau mbak, karena saya pernah gila."

Younghoon mengintip dari lubang kunci pintu, akhirnya bisa bernafas lega berkat bantuan Bi Hyorin. Gak tahan dia lama-lama deket Mimi. "Dasar gila!" umpatnya.

Melihat Lisa tidur dengan earphones yang masih berada dikedua telinganya, entah kenapa membuatnya gemas. Kalau saja Lisa tidak galak, udah....dicubit pipinya.

Younghoon menarik selimut, kemudian melepas earphones nya. Ditatapnya wajah cantik Lisa dengan seksama, benar-benar menakjubkan batin Younghoon.

Tak heran kenapa banyak yang menjulukinya barbie hidup, kata Mamahnya. Wajahnya memang cantik, bahkan menurut Younghoon lebih cantik dari barbie yang di mainin Lia.

"Ganteng banget gue."

















🍘🍘🍘🍘🍘





Gak pedean, bukan Younghoon namanya.

Suami Kontrak ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang