Warn🚫 Typo
Hepireding
Eitss seblum itu, beri aku 🌟, udah? Maaciw😙
..
.
Suara helaan napas terdengar begitu jelas dari seorang pemuda yang kini menatap tempat duduknya dengan datar.
Ini masih pagi, tapi penggemarnya sudah menggila dengan memberinya begitu banyak hadiah. Dia bukan artis atau seseorang yang terkenal begitu tapi selalu saja dia mendapatkan hadiah2 seperti ini.
Kelasnya masih sunyi, baru satu dua orang begitu yang sudah datang. Dengan kesal dia berjalan keluar kelas untuk menunggu para sohibnya untuk membantu membersihkan hadiahnya itu.
Saat ini tujuannya hanya satu, yaitu kantin. Daripada memikirkan hal yang membuatnya pusing lebih baik dia mencari makan, lagian tadi dia belum sempat sarapan.
Setelah sampai dikantin dan memesan makanan, dia mengetik sesuatu dari ponselnya.
Selang beberapa menit kemudian pesanannya udah ada sehingga dia memasukkan ponselnya kedalam saku yang berada dicelana. Dia makan dengan tenang sampai makanannya habis tak tersisa lagi. Sepertinya dia sangat kelaparan :v
"Heh, makan kok gak ngajak" ucap seseorang dari belakangnya sembari duduk disebelahnya,
Dia mendengus kesal. Setaunya tadi dia sudah mengirimi pesan pada sohibnya ini, bahwa dia akan sarapan dikantin.
"Lu gak baca chat gue? tadi udah dibilangin jga" katanya lalu menghabiskan minumannya
"Pelan-pelan aja boss, gak ada yg mau ngambil minuman lu ye" ucap sohibnya yang dibalas cengiran menyebalkan.
"Ayok kembali kekelas dan bantuin gue bersihin hadiah2 itu" ucapnya, kemudian pergi dari kantin yang sebelumnya dia membayar makanannya lebih dulu.
Keduanya berjalan beriringan sambil sesekali tertawa ketika tak sengaja membuat sebuah lelucon. Hal ini tak lepas dari siswa-siswa yang baru datang untuk menatap keduanya dengan pandangan yang errr memuja dan terpesona. Orang2 membicarakan mereka berdua. Bukan! bukan membicarakan kejelekannya kok. Orang mereka berdua sangat tampan kok, dua pangeran berjalan bersama bukankah itu hal yang sangat indah dilihat :)
Sampai mereka masuk kedalam kelaspun tatapan orang2 tak lepas dari mereka berdua. Tentu saja hal itu membuat keduanya risih, tapi mereka memilih untuk tidak mempedulikan smua itu.
Tiba-tiba pintu kelas dibuka dengan kasar sehingga menimbulkan suara yang keras dan mengagetkan orang-orang yang berada disana
"Ehh maap ya maap gak sengaja" ucap orang yang membuka pintu tadi setelah mendapatkan tatapan tajam dan membunuh kepadanya, lalu berjalan kearah dua sohibnya yang sedang membereskan hadiah dari penggemar dari salah satunya.
"Lagi?" tanyanya entah kepada siapa, tetapi dijawab bersamaan oleh keduanya dengan anggukan kepala
"Gila banget gak sih, masih pagi udah banyak aja hadiahnya" katanya sambil memilih hadiah2 itu yang bisa dia makan, "buat gue ya" ucapnya lagi dan mengambil sekotak biskuit coklat
"Ambil aja. Gue gak mau dan gak suka jga ama semua ini" ucap pemilik dari hadiah2 ini yang tentu saja disambut dengan senang hati oleh sohibnya itu
"Ehh Ho, ini ada hadiah yang berbeda dari semuanya. Penggemar lo yang satu ini hanya ngasih sebuah surat deh" ucap sohibnya yang satunya lagi
Pemuda yang dipanggil Ho atau Minho itu sontak melihat kearah sohibnya yang berbicara tadi. Dia mengambil sebuah amplop berwarna orange dari tangan sohibnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE
Fanfiction°°Tentang aku, kamu, dan tulisan°° Kamu adalah seseorang yang mampu membuatku tergila-gila selain sebuah tulisan :) 🍑Bxb Yang gk suka bisa di skip aja :)