Jangan pernah sebut nama ku tiga kali lagi, karena jika kamu sebut aku akan hadir dan tak akan pernah pergi
***
Setelah mengerjakan beberapa tugas dari sekolah, aku membaringkan tubuh ku keatas kasur. Meraih handphone yang terletak di samping. Penasaran dengan nomornya. Aku mencari nama itu di kontak handphone ku, ketemu. Ternyata benar dia menyimpan nomornya. Apa perlu aku menghubunginya sekarang? Jangan dulu deh, lagi pula aku tak kesepian.
Meletakan handphone, manarik selimut, dan mematikan lampu tidur. Yup aku memang tak suka tidur dengan cahaya yang cukup terang, kalau boleh kamarku harus gelap gulita. Aku memejamkan mata, berusaha menujuh mimpi-mimpi indah yang terus menanti.Mengucapkan selamat malam pada dunia dan selamat pagi pada mentari. Jika besok aku lupa mengucapkannya, setidaknya sudah ku ucapkan di waktu malam.
***
Suasana kelas tampak begitu ramai. Namun sudah pukul 08.00 guru mata pelajaran pertama pun belum masuk. Pagi ini bahasa indonesia, Bu Tuti si guru cantik itu mungkin akan terlambat.
“ teman-teman, ada berita buruk “ kelas menjadi hening, semua mata tertujuh pada Rangga yang berdiri di depan. “ Bu Tuti nggak bisa masuk hari ini, katanya lagi pelatihan di luar kota “ sambung nya dengan wajah yang sedih
“ yaa...nggak asyik banget “
“ kok pergi sih “
“ malas banget deh “
Ya, hampir semua teman-teman ku tampak kecewa karena Bu Tuti ke luar kota. Semua laki-laki begitu kesal, mereka yang tadinya semangat kini mulai mengeluh satu per satu.
Meskipun sudah menikah tapi Bu Tuti tetap terkenal di kalangan murid-murid, khususnya laki-laki.
Rian contohnya, dulu dia pernah bilang hal yang dapat membuatnya sangat bersemangat datang ke sekolah. semua itu karena Bu Tuti. Aneh, bukan ? tapi itulah mereka, jika kalian bertanya maka semua jawaban akan sama.
Aku merapikan buku-buku lalu berdiri dari tempat duduk ku.
“ mau ke perpustakaan ? “ tanya nurul yang memang ia duduk dengan ku
“ iya, di kelas ribut. Nggak ikut ? “ tawar ku
“ nggak deh, aku mau belajar disini aja “
“ ya udah, kalau ada guru yang masuk hubungi aku ya “ nurul menganggukan kepalanya
Dengan santainya aku berjalan keluar kelas, membawa buku-buku yang selalu menemani ku. Melewati beberapa kelas yang lumayan berisik, rupanya mereka sedang tak ada guru.
Membosankan juga jika guru tak masuk kelas, apalagi bahasa indonesia adalah mata pelajaran kesukaan ku. Tapi tak apa, ini adalah waktu ku ke perpustakaan lagi. Mengerjakan apa yang harus aku kerjakan.
***
Perpustakaan benar-benar sepi, ya iya lah kalau tak sepi bukan perpustakaan namanya tapi kantin! Tempat favorit ku adalah kursi paling sudut, aku disini sekarang. Entah bahan dari mana yang terus mengalir di pikiran ku, semangat dalam menulis pun semakin lancar.
Ada waktu dimana semua akan menjadi hilang,
seperti kamu!
Ya itu sebagian dar tulisan ku hari ini, cukup banyak tapi entah mengapa aku suka bagian ini. Beberapa siswa mulai berdatangan, tapi bagian ku masih kosong. Mereka tak pernah mau duduk di sudut seperti ini, horor katanya. Ada-ada saja.
“ selamat pagi nadia “
Aku mengangkat wajah ku. Rendy, lagi-lagi senyuman itu selalu ada.
“ oh, rendy “
Dia ikut duduk di depan ku.
“ kenapa nggak di jawab ? “ tanyanya
“ jawab apa ? “ aku sedikit bingung
“ salam ku “
Aku tersadar “ selamat pagi juga, rendy “ kata ku sambil tersenyum
“ mulai sekarang aku akan membuat mu terbiasa menjawab salam-salam dari ku. Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, dan selamat malam. Selama 24 jam salam itu akan selalu datang, jadi kamu bersiaplah untuk terus menjawabnya “
“ kalau aku nggak siap ? “
“ aku bisa membantu mu “
“ caranya ? “
“ sebut nama ku tiga kali “
“ rendy rendy rendy “ ucap ku santai
Dia hanya tersenyum.
“ pulang sekolah ada waktu ? “ tanya nya
“ ada, emang kenapa ? “
“ jalan yuk “
“ kemana ? “
“ ke jalan-jalan “
“ nggak ah, takut “ ucap ku
“ takut apa ? “
“ takut di tabrak mobil “ jawab ku yang tak bisa menahan senyum ku
“ aku juga nggak ah, takut “ katanya
“ takut apa ? “
“ takut jatuh cinta sama kamu “
Kami berdua pun tertawa, menertawakan diri sendiri tepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendy
RomanceNadia Amirlamlan, seorang gadis yang ceria meskipun 2 tahun yang lalu sang ibu meninggalkannya untuk selamanya. Kepribadiannya ternyata membuat seorang Rendy yang adalah murid baru disekolah nya jatuh hati pada Nadia. Kehidupan cinta yang diinginka...