🌸 O²A 🌸

969 71 33
                                    

Seorang pria yang memiliki paras rupawan bak dewa Yunani dengan mata bulat nan sorot setajam elang, hidung mancung yang terlihat sangat pas untuk wajah tampannya dan jangan lupakan bibir penuh dengan warna plum merona membuat ia terlihat lebih menggoda, baik untuk wanita ataupun pria submissive di luar sana.

Pria tampan itu tengah mengendarai mobil mewahnya membelah jalanan kota Milan, Italia dengan kecepatan di atas rata - rata guna mempercepat waktu untuk sampai pada tempat tujuannya saat ini...

Pria tampan itu tengah mengendarai mobil mewahnya membelah jalanan kota Milan, Italia dengan kecepatan di atas rata - rata guna mempercepat waktu untuk sampai pada tempat tujuannya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia adalah Richard Loey Ivander Raymond yang kerap di sapa Richard atau Loey untuk orang - orang terdekatnya. Dia seorang CEO sekaligus pemilik dari Loey's Diamond Group, salah satu perusahaan berlian terbesar di Eropa.

Richard memiliki pembawaan yang tegas, sedikit arogan dan tidak mentolelir kesalahan sekecil apapun. Jadi tidak heran jika di umurnya yang saat ini menginjak 28 tahun perusahaannya bisa berada di tingkat teratas pasar Eropa dengan inovasi - inovasi terbaru yang berbeda dari perusahaan berlian lainnya, otak genius dan tangan dinginnya tidak akan bisa di ragukan.
.

.

.

.

Setelah sampai di depan perusahaan miliknya, Richard turun dari mobil mewahnya dan bergegas memasuki perusahaan berlantai 14 tersebut...

Saat dia menginjakan kakinya di lobi perusahaan, para karyawan yang menyadari presiden direktur mereka telah datang dengan aura dingin dan sedikit mencekik segera membungkuk guna memberi salam yang tentu saja di sambut dengan wajah datar serta sorot mata tajam mengarah kedepan tanpa menghiraukan sapaan para pegawainya.

Hal itu sudah biasa terjadi, membuat orang - orang yang ada di sekitarnya tampak biasa saja kemudian melanjutkan aktivitas yang tadi sempat terhenti akibat kedatangan pimpinannya itu.

Richard kemudian memasuki lift menuju ke lantai paling atas dimana ruang kantornya berada...

Sesampainya ia di ruang kantornya, dia telah di tunggu oleh sekretaris sekaligus sahabat dekatnya yang bernama Marvel Willis Agler pria tampan berumur 27 tahun  yang memiliki kulit putih pucat seperti albino, untuk membahas soal pertemuan bisnis dengan koleganya yang berasal dari Korea.

Sesampainya ia di ruang kantornya, dia telah di tunggu oleh sekretaris sekaligus sahabat dekatnya yang bernama Marvel Willis Agler pria tampan berumur 27 tahun  yang memiliki kulit putih pucat seperti albino, untuk membahas soal pertemuan bisnis d...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi dan selamat datang presdir". Ucap Willis untuk menyambut kedatangan atasan dan sahabatnya itu.

"Ya, selamat pagi juga untukmu Will. Kau tidak perlu terlalu formal padaku Willis karna kita ini bersahabat bukan?". Richard menjawab sekaligus bertanya kepada Willis.

"Maaf presdir... saat ini kita sedang berada di lingkungan perusahaan, jadi alangkah baiknya saya tetap bersikap profesional terhadap anda".

Ya... pembawaan Willis memang seperti itu, dengan wajah minim ekspresi datar dingin tenang terkesan kaku dan serius, ah... Jangan lupakan dia juga sangat profesional tetapi asal kalian tau, Willis sebenarnya adalah orang yang sangat baik, perhatian, setia kawan, sayang keluarga dan teman - temannya. Walaupun wajahnya memang tidak meyakinkan...

"Kau selalu saja berkata seperti itu saat aku memintamu untuk bersikap layaknya teman jika sedang berada di kantor. Ya... sudah kalau seperti itu dan bagaimana kabarmu hari ini Will?". Tanya Richard kepada Willis.

"Kabar saya hari ini sangat baik presdir, bagaimana dengan anda sendiri?".

"Seperti yang kau lihat, aku juga baik. Lalu bagaimana keputusan soal pertemuan kita dengan Kim Corp kolega asal Korea itu?". Kata Richard sembari mendudukan dirinya di atas kursi kebesarannya.

"Mereka meminta bertemu di cafe Amore a Prima Vista hari ini saat makan siang presdir". Ucap Willis menginformasikan kepada Richard selaku atasannya.

"Baiklah jika seperti itu, kau bisa kembali keruanganmu". Perintah Richard kepada Willis...

"Saya undur diri untuk kembali ketempat saya presdir, permisi dan selamat berkerja".

Setelah Willis keluar dari ruang kantornya. Richard kembali berkutat dengan tumpukan berkas - berkas yang sudah menunggu di atas meja kerjaanya.

.

.

.

.

TBC

Hai ... Hai guys...

Makasih ya buat yang udah baca cerita pertama aku... (Kalau gak ada yang baca ya gak papa dibaca sendiri) 😝

Maaf kalau tidak sesuai dengan ekspektasi kalian...Aku lagi belajar nulis ini 😁
Maaf juga kalau masih ada typo atau kata - kata yang tidak sesuai.

Jangan lupa Vote and Coment yak 😊

Sayang kalian banyak banyak 😘

HeartOpium

Over and Over Again_ChanBaek (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang