^3^

102 23 6
                                    

JIKA TERDAPAT KESAMAAN DENGAN CERITA TETANGGA, ITU DILUAR PENGETAHUAN BILA YEE.. LAGIAN BILA GA PERNAH BACA CERITA AKHIR-AKHIR INI, LEBIH SERING BUKA SOSMED HEHE (gada nanya kok) :')

.
.
.
.
.





Sore ini, So Hyun berjalan mengitari toko yang berlogo apple. Ya sesuai dengan perkataan Hyunbin (daddynya) ia akan mengganti ponsel milik Hyunjin. Karena So Hyun sudah memilih ponselnya, ia tinggal menunggu pekerja di toko itu selesai mengurus ponsel tersebut.

Karena merasa bosan, So Hyun pun membuka ponselnya dan mendapatkan notif dari seseorang.

Han
Hai, lo di ibox yah?

So Hyun mengerutkan keningnya dan melihat sekitarnya. Ia berusaha mencari manusia berbadan tinggi itu di antara puluhan orang yang berlalu lalang di depan ibox. Tiba-tiba seseorang menutup mata So Hyun dari belakang.

"Eh, siapa nih?!" ucap So Hyun seraya berusaha menjauhkan tangan raksasa itu dari wajahnya.

"Hai" sapa lelaki tersebut setelah melepas tangannya dari wajah So Hyun. Gadis manis ini hanya tersenyum tipis dan sedikit membungkuk sebagai bentuk attitude baik depan kakel.

"Lo sendiri ajah?" tanya Han sembari menoleh kesana kemari untuk memastikan kalau So Hyun sekarang sendirian. So Hyun hanya mengangguk sebagai jawaban. Han menghela nafas lalu berpikir sejenak.

"Abis ini, kita ke uniql* yah" ajak Han dengan mata berbinar.

"Duh, gw harus gimana nih? Males banget dah cari masalah ama fansnya" batin So Hyun

"Sorry, kak.. Abis ini aku mau ke pulang belajar, buat ujian besok" ucap So hyun dengan sedikit gugup dan menunduk. Han mengerutkan keningnya dan sedikit memiringkan kepalanya agar ia bisa melihat wajah So Hyun.

"Bilang ajah ga mau jalan ama gua, ya kan?"

So Hyun mendongak untuk menatap Han yang tinggi itu.

"Bukan begitu, kak.."

"Mau ujian apa? Besok kan libur" Setelah mendengar ucapan Han, So Hyun membungkam dan sedikit terkejut. Ia kemudin memalingkan wajahnya dari Han untuk mencari alasan lain.

"Yaudah kalau ga mau, ga maksa kok. Gw tau diri kok, gw bukan tipe lo, kan?" ucap Han seraya memalingkan tatapannya dari So Hyun. Seketika gadis itu menggeleng lalu tak sengaja memegang tangan Han.

"Bukan gitu, kak" rasa bersalah So Hyun mulai muncul karena ia sangat takut membuat orang lain tersinggung.

"Yaudah, aku temenin ke uniql*" tambahnya dengan kepala menunduk. Han menoleh dan tersenyum malu.

"Nyaman yah, ama tangan gua?" sindir Han yang membuat So Hyun langsung menjauh dan pergi mendekati meja kasir.

Setelah membayar ponsel yang dibelinya, So Hyun menghampiri Han. Lelaki tersebut menoleh dan langsung menarik tangan So Hyun menuju Uniql*.

Sesampainya di toko tersebut, Han menoleh dan menatap So Hyun dengan niat untuk menyuruh So Hyun untuk memilih baju yang disukainya.

"Kenapa kak?" tanya So Hyun sembari menunduk karena malu dengan tatapan Han.

"Sekarang, lo pilih apa deh yang lo suka" ucap Han dengan entengnya. So Hyun mendongak dan menatap Han dengan tatapan bingung.

"Kan So Hyun ga minta—"

"Udah, Gausah bacot. Langsung pilih ajah terus abis ini kita makan" Han menarik tangan So Hyun agar sedikit berdekatan.

"Jangan jauh-jauh, ntar diculik loh"

So Hyun yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepala lalu menghela nafas dengan berat. Akhirnya, So Hyun memilih baju baju yang ada di sekitarnya.

Sudah 15 menit berlalu, So Hyun masih bingung memilih baju yang ada di toko tersebut. Mereka juga sudah mengelilingi toko tersebut. Namun So Hyun tidak membawa baju selembar pun. Karena lelah berkeliling, Han pun menahan tangan So Hyun yang berada di depan.

"Hei," panggil Han dan So Hyun menoleh

"Kenapa kak?"

"Lo ga minat selembar pun baju yang ada di uniql*?" tanya Han dan direspon gelengan kepala dari So Hyun. Karena sudah merasa lapar, Han pun mengajak So Hyun makan.

🍁

"Yaudah, lainkali gw ajak ke mall lagi yah.." ucap Han saat So Hyun hendak turun dari mobilnya.

"Terserah kak" respon So Hyun lalu membuka pintu mobil. Saat hendak keluar, tangan So Hyun ditahan lagi oleh lelaki tampan ini.

"Jangan cuek cuek yah" ucapan tersebut berhasil membuat So Hyun terpaku dan membeku ditempat. Suara lembut dan tatapan manisnya membuat So Hyun terpanah dan tak bisa berbuat apa apa.

"Maaf kalau gw buat lo ga nyaman" tambahnya lagi, benar-benar membuat So Hyun terdiam.

Setelah 2 menit So Hyun melamun, akhirnya ia sadar dan langsung melepas tangan Han secara perlahan.

"Aduh, maaf nih kak. So Hyun malah mau berterima kasih, karena sudah bayar makan So Hyun, diantar pulang lagi, hehe"

"Gapapa, itu memang harus gw lakuin buat lo"

"Ah udah kak, So Hyun pasti di tunggu" ucap So Hyun lalu turun dari mobil Han.

"Hati hati, kak" ucap So Hyun setelah menutup pintu mobil tersebut. Han yang mendengar suara lemah lembut So Hyun langsung merasa tenang dan damai.

"Yaudah, sana masuk"

"Bye" So Hyun melambai ke Han lalu berlari kecil masuk ke dalam rumahnya.

"Damagenya parah" batin Han, lalu menancap gas untuk kembali ke rumahnya.

🍁

"Khm!" tegur seorang lelaki yang baru saja keluar dari kamar mandi. Changbin yang merasa dipanggil pun menoleh dan meletakkan ipad si pemilik rumah di tempat tidur.

"Eh, Jin"

"Ngapain pegang tuh benda?" tanya Hyunjin sembari mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

"Aelah, pinjam bentar doang. Buka youtube tadi karena hp gw lowbat" ucap Changbin dengan mulut yang sedikit manyun.

"eh, btw si han kok ga kesini? tumben" ucap hyunjin disela ia membuka pintu ruangan wardrobenya. changbin hanya mengedikkan bahunya dan tetap fokus dengan ipad hyunjin

beberapa menit kemudian, seseorang membuka kamar hyunjin tanpa mengetuk pintu dengan kuat. Changbin yang mendengar itu langsung menoleh dan memperbaiki posisi awalnya sedang tengkurap.

"Hyunjin!!" panggil pria paruh baya tersebut dengan keras. Hyunjin yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas dan meletakkan kembali pakaiannya lalu keluar dari ruangan tersebut.

"Ada apa?" tanya Hyunjin dengan suara lembut

"Nilai matematikamu menurun lagi?!" Tibatiba pria tersebut melempar lembaran kertas ke wajah Hyunjin.

"Maaf," ucap Hyunjin dengan suara yang nyaris tak terdengar

"Maaf?! Mau jadi apa kamu ke depannya?! Hah! Dasar anak tidak berguna!" bentak pria tersebut dan memukul Hyunjin hingga ujung bibir Hyunjin mengeluarkan darah.

"Hentikan, hentikan" Changbin berusaha untuk menghentikan aksi pria setengah psikopat itu.

"Jangan harap kamu mendapat kasih sayang dari saya! Jangan harap!!" bentak pria tersebut lalu keluar meninggalkan Hyunjin dan Changbin.





































di part ini kagak ada yg seru huaaaa :"),btw next ga nih? vote dan comment aja yah..

sorry kalo authornya lama baru muncul di wattpad🥺🖤
-luvreaders🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me, book, and youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang