🍂Kenyataan🍂

12 3 0
                                    

Langsung baca ajha!!!....

Jika kalian mnyukai bab ini, silakan pertimbangkan utk memberikan 'vôtę'⭐



1 bulan 18 hari...

Melihat belum ada tanda² kehidupan anaknya, Liusha tak kuasa menahan tangis.

"Pah, udah sebulan lebih loh! Knp vian belum membuka matanya?"

"Sabar mah, kita do'ain aja. Vian ank kita kuat, pasti dia bakal bangun" - Zixie.

Liusha semakin mnangis keras, dan menggoyang² kan tubuh Vian.

"Ayo bangun Vian. hanya kamu ank satu² nya mamah. Kalau kamu ninggalin mama, mamah bakal kesepian"


Zixie tak sanggup melihat istrinya menangis dan memberi pelukan untuk mendukung istrinya.
Tapi seperti keajaiban, Vian mulai menggerakkan jarinya. Liusha pun berhenti menangis dan memanggil dokter.

Tak lama dokter datang,

"Selamat pak, buk.. ank bapak dan ibu berhasil melewati masa kritisnya"


Liusha dan Zixie tdk berhenti² bersyukur kpd tuhan.
Di sisi lain Vian memandang kosong saat membuka kedua matanya, matanya tdk menunjukkan ekspresi apapun.
Liusha dan Zixie khawatir tentang reaksi Vian saat mengetahui kebenarannya, jdi mereka tdk mngatakan apa² meski di dalam hati sedih.

"Sayang, bgaimana perasaanmu?" - liusha

"Baik" - vian mnjawab singkat.

Perlahan Vian mncoba utk mendudukkan dirinya. namun, ada yg salah dgn tubuh Vian.

"Mah, pah, kaki Vian kok kaku?", ini ngk ada reaksi apapun dgn kaki Vian?" - Vian tau apa mksdnya ini, namun ia perlu memastikan sendiri.

Tak ada sautan dari kedua orang tuanya. Vian mulai menangisi hidupnya,

"Katakan sesuatu mah, pah. Vian ngk bisa kyk gini,
Ini bener² ngk adil..."

Liusha memeluk Vian sambil menenangkannya, Zixie tak sanggup melihat anak semata wayangnya menangis seperti ini.

"Vian, kamu tetap tenang. Pasti ada jalan keluarnya, papa yakin kamu pasti bisa seperti semula lagi".

Setelah itu Vian kembali tenang. Tapi tak lama kemudian member Vogos datang utk menjenguknya.
Liusha dan Zixie pamit sebentar utk pulang
ingin membawa beberapa pasang pakaian utk Vian.

"Gi mna kabar lo bro?" - Arsen.

"Seperti yg lo liat" - vian

"Oh ya, Gw denger beberapa hari yg lalu dari Om Zixie. Katanya lo lumpuh, itu beneran atau..

Belum sempat Arsen mnyelesaikan pembicaraannya Vian memotong.

"Bener, ,, Gw ngk seperti dulu lagi. Skrg Gw jdi laki lemah dan ngk berguna" - tersenyum miris.

Lama vian menunggu respon mereka sampai Nathan menimpali.

"Berhubung lu udah nyadar diri, kami semua sudah sepakat beberapa hari lalu tentang ini, lo bkn lagi bagian dari Vogos dan posisi lo gw bakal ambil alih, kalo misalkan lo ngk nerima, kami semua ngk butuh pendapat lo"

"Iya bener, Gw rasa Nathan lebih pantas di bandingkan lo vian, Gw udah muak dari dulu tentang lo, apalagi semenjak lo perlakukan kekasih Gw seperti anjing, berlipat² kebencian gw. Dan lu ngk usah minta maaf soalnya gw ngk bakal maafin"
- Liam angkat bicara.

Vian cuma terdiam beberapa saat,

"Knp ngk dari dulu kalian nampakin wajah asli kalian? Knp harus sekarang?" - vian

YovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang