For Her

41 8 0
                                    

"—saya adalah dirimu dari masa depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"—saya adalah dirimu dari masa depan."

"M-maksudnya?" tanya Seok Jin muda tak mengerti.

Seok Jin kembali menatap ke depan. "Saya berasal dari masa depan, saat semuanya sangat canggih dari masa ini. Saat di mana semua bangunan tidak lagi berbahan dasar pasir dan bata."

"Saat transportasi beroda sudah tidak menggunakan bahan bakar bensin. Saat manusia dan robot, hidup berdampingan dalam melangsungkan kehidupannya masing-masing," sambung Seok Jin kemudian tersenyum.

"A-apa yang membawamu ke sini?" tanya Seok Jin muda lagi yang masih bingung.

"Jisoo, Kim Jisoo," lirih Seok Jin. "Perempuan cantik dan baik hati ... kekasihmu, Kim Seok Jin."

"Satu hari setelah hari ulang tahunnya ... dia akan meninggal, karena kecelakaan. Kesalahpahaman dan keegoisanmulah yang membuat Jisoo pulang ke Tuhan dengan cepat," jelas Seok Jin.

"Saat itu ... kamu benar-benar tidak mau mendengarkannya. Karena kamu pikir, kamu adalah orang yang paling benar," lanjut Seok Jin kemudian tersenyum sinis.

"Apa? Anda tidak bercanda, kan?" tanya Seok Jin muda tak percaya. "Apa aku harus percaya kepadamu? Mengapa?"

Seok Jin tersenyum, ia pun mengeluarkan kalung dari saku jasnya. "Kau tahu ini, bukan?" tanya Seok Jin seraya memperlihatkan kalung itu.

"K-Kenapa bisa ada padamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"K-Kenapa bisa ada padamu?"

"Kau pasti tahu, kalung ini adalah kalung yang hanya ada satu di dunia, karena Eomma-nya Jisoo lah, yang membuatnya," tutur Seok Jin. "Jisoo ... memberikan ini saat anniversary kalian kedua tahun, tepatnya pada hari ini. Saya tahu, setelah matahari terbenam, kamu dan dirinya sudah membuat janji di taman ini untuk merayakannya, benar?"

Seok Jin muda langsung diam dan menunduk. Apa yang dikatakan pria itu memang benar. Namun, dirinya masih belum percaya dengan semua ini, dan itu membuatnya merasa pusing. Setelah bergelut dengan pikirannya, akhirnya Seok Jin muda mengehela napasnya terlebih dahulu sebelum berkata, "Jadi, apa yang harus aku lakukan?"

Seok Jin langsung menatap sendu dirinya yang muda itu dengan senyuman getir yang menghiasi wajahnya.

🌹🌹🌹

Pintu mesin waktu terbuka, memperlihatkan Seok Jin yang langsung berjalan dengan wajah agak pucat.

"Ya! Hyung! Apa kau gila? Tiga puluh detik lagi kau tidak bisa kembali, sudahku peringat, kan? Kenapa kau ke—" omongan Jungkook terpotong saat Seok Jin menatapnya dengan tatapan sayu "—Hyung, kau tidak apa-apa?"

Seok Jin menggeleng lemah. "Gomawo," pungkas Seok Jin dengan suara yang parau.

Seok Jin langsung melangkahkan kakinya kembali, tapi tiba-tiba semua berubah menjadi gelap, membuat laki-laki itu jatuh tak sadarkan dirinya.


🌹🌹🌹

Back to Spring || Short Story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang