Bab 6

94 3 0
                                    

*

*

*

*

Happy Reading :)

Anna dan Ardian yang tengah menikmati sarapan pagi harus menghentikan kegiatannya setelah Mey memberitahu mereka berdua jika seorang inspektur dari kepolisian datang berkunjung. Anna segera membersihkan mulutnya dan menemui tamu yang tidak diundang tersebut.

Seorang inspektur muda, berkulit agak gelap, bermata sipit, berbibir tipis mengenakan setelan jas coklat muda berdiri di tengah pintu masuk rumah Anna dan ditemani oleh dua orang berpakaian polisi di belakangnya.

"Apa yang membuat seorang Inspektur Adam yang termasyhur datang ke kediaman kotor saya?" Tanya Anna seraya berjalan menghampiri tamunya. Ardian berdiri di belakangnya dan Han juga.

Inspektur Adam menghentikan kegiatan membaca catatan kecilnya. Dia menatap Anna dengan tajam. "Saya kemari untuk bertemu dengan anda dan pelayan anda, Nona Holmes." Jawabnya dengan menatap tajam Anna.

Senyuman yang tidak lepas dari wajah Anna. Han menyiapkan teh hangat untuk para tamu setelah nona mudanya mempersilakan mereka semua masuk. Ardian hanya terdiam dengan wajah kebingungan duduk di dekat Anna. Anna menggapai secangkir teh yang disediakan oleh Han dan menyeruputnya. "Apa yang membawa anda kemari?" Tanya Anna.

Inspektur Adam mengembuskan napas panjang. "Apa anda tahu mengenai berita pembunuhan yang terjadi pada Tuan Holan Baker?" tanyanya dengan wajah serius. Anna dan Ardian membelalakkan mata mereka seraya menoleh ke Inspektur Adam. "Sepertinya belum. Beliau tewas kemarin malam. Nyonya Baker tidak menyadari karena suaminya tertidur dengan lelap hingga beliau membangunkannya. Tidak ada tanda-tanda pembobolan di dalam rumahnya." Jelasnya.

"Apa penyebab kematiannya?" Tanya Anna dengan tenang.

"Beliau tewas akibat tikaman di jantungnya, tapi pisau yang digunakan tidak ditemukan di mana pun. Kami sudah memeriksanya ke seluruh rumah, perkarangan depan, dan belakang serta setiap sudut yang berdekatan dengan bangunan utama." Jawab Inspektur Adam. "Selain itu, saya mendapat kabar bahwa, anda dan pelayan anda menemuinya di panti asuhan milik Tuan Baker di Sussex. Apa anda mengatakan sesuatu yang menyebabkan beliau mengalami hal ini?" Tanya Inspektur Adam dengan menatap tajam Anna serta tatapan curiga yang tidak dia sembunyikan.

Anna yang sedari tersenyum perlahan tertawa lirih. Anna menutup mulutnya dengan punggung tangan kanannya. Soalah mencoba untuk menahan suara tawanya agar tidak keluar. "Maafkan saya." Anna berusahan menutupi kekehannya dengan menutup mulutnya. "Maafkan saya." Tegasnya sekali lagi setelah beberapa saat.

Anna memandangi Inspektur Adam dengan wajah merendahkan. "Kami hanya mengatakan tentang bisnis. Sekali pun saya menceritakan pada anda, anda tidak akan mengerti. Apa anda sudah memeriksa semua orang yang berada di lokasi kejadian?" Tanya Anna dengan wajah tenang.

Inspektur Adam mengembuskan napas panjang. "Sudah. Akan tetapi, semua orang yang berada di sana tidak mendengar apa pun termasuk Nyonya Baker. Semua orang yang kami periksa tidak menunjukkan tanda-tanda akan melakukan pembunuhan. Saya rasa kami harus pergi dan saya ingin mengatakan kalau lebih baik anda tidak ikut campur dalam hal ini." ungkap Inspektur Adam seraya menatap tajam Anna yang tersenyum tiada henti.

"Maafkan saya, Inspektur. Saya sedikit tertarik." Gumam Anna. "Inspektur, jika anda berkenan, cobalah berkeliling mencari petunjuk yang mungkin luput dari mata kepolisian. Bukankah kalian selalu buta dengan petunjuk kecil?" sindir Anna seraya menggiring Inspektur Adam berjalan keluar dari rumahnya.

Iblis PelayanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang