Chapter 01

40 8 1
                                    

••••

[Sinb Pov]

Pagi ini tiba-tiba saja rasanya aku ingin melewati sarapan pagiku, kehadiran seseorang yang tidak ku sukai sekarang tengah duduk di meja makan dengan kakak-kakakku. Aku ingin pergi lebih dulu tapi sungguh perutku tidak mendukung, dia terus saja berbunyi nyaring untuk meminta asupannya juga.

Aku tidak ingin pingsan atau merasa ada yang salah dengan tubuhku jadi sepertinya aku harus sarapan bersama mereka dan tentu saja pria tua itu, aah! Menyebalkan.

"Oh Sinb-ya! Duduk di sebelah appa" ucap pria tua yang ku benci tersenyum padaku saat aku berjalan mendekati meja makan.

Choi Siwon, aku benci ayahku.

Seperti biasa aku tidak memperdulikan ucapannya, aku lebih memilih duduk di sebelah kakak ke-dua ku. Kakak ke-tiga ku memindahkan piringku yang berada di dekat kursi pria tua itu, ooh! Mereka melakukannya lagi seperti dua minggu yang lalu. Mereka sudah lebih dulu merencanakan tempat dudukku di tempatkan di samping pria tua itu yang tentu saja mereka tau aku sangat tidak menyukainya.

Selama beberapa menit kami diam fokus dengan masing-masing menyantap sarapan kami sampai suaranya terdengar lagi di telingaku.

"Malam ini appa tidak bisa pulang, tidak apa-apakan karena dikantor--"

"Kenapa meminta izin biasanya juga seperti itu" potongku lebih dulu tapi pandanganku masih tertuju pada sarapanku.

"Sinb!" Kakak ke-duaku Jennie sedikit meninggikan suaranya.

"Ok! Ok! It's fine jennie" ucapnya lagi.

"Aku bisa mengurus mereka" ucap kakakku Irene.

"Appa juga ingin mengatakan kalau appa akan pergi keluar negeri selama dua minggu"

Sungguh lucu rasanya karena dia mengatakannya pada kami terlebih dahulu, mengapa dia tidak melakukannya seperti biasa pergi dan pulang sesukanya tanpa memberitahu kami.

Biar ku ceritakan sedikit kejadian ketika salah satu kakakku sakit dia hanya mengirimkan dokter ke rumah padahal kakakku terus memanggil namanya dengan sebutan 'ayah' di saat tidurnya yang tidak nyaman karena tubuhnya sedang demam tinggi, aku tau jika kakakku sedang sakit dia memang harus membutuhkan dokter untuk kesembuhannya tapi kakakku juga membutuhkan dia berada di sampingnya menggantikan posisi ibu kami karena kesalahannya-kan.

Aku menghela nafasku sesaat setelah meminum susuku yang sudah di siapkan kemudian pandanganku mengarah kearah mereka kakak-kakakku, mereka masih berbicara dan sesekali tertawa bersama pria tua itu. Aku berdiri sontak membuat mereka melihat ke arahku.

"Aku sudah selesai" ucapku.

"Kau mau berangkat" tanya kakakku jennie dan aku menjawab dengan deheman.

"Kita berangkat bersama-sama saja" ucapnya lagi.

Arah pandanganku turun dari wajahnya menuju piring sarapannya begitu juga dengannya mengikuti arah pandanganku, are you kidding me? Di dalam piring sarapan miliknya masih tersisa separuh sama seperti yang lainnya dan aku tentu tau cara makan mereka yang begitu lambat. Itu akan memakan waktu yang lama untukku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daughters From Mr. ChoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang