Ketiga.

7 1 0
                                    

Ketiganya masih berjalan memutari mall tersebut,dengan Shiren yang sudah menjingjing banyaknya kantong. Ignes pun sama halnya. Namun Aileen?gadis itu hanya membawa satu kantong kecil yang berisikan gantungan Unicorn.

Ia berjalan lesu,menunduk menatap lantai besar tersebut. Ia ingin kembali kerumahnya,tempat paling nyaman menurutnya.

Tidak memperhatikan sekitar, kedua temannya masi berjalan di depannya. Membicaran hal apapun yang mereka lewati. Ya lord, Aileen sangat tidak tertarik.

Sampai pada akhirnya ia merasakan tertubruk pada seorang pria berbadan kekar itu,ia merasakan kedua bahunya ditahan oleh seseorang,"Lo gak knapa-napa?" Tanya pria tersebut,Aileen mendongkak melihatnya,dia tinggi. Cukup tinggi untuk menubruk tubuh mungil seperti Aileen ini.

"Kak Gavyn?" Beonya setelah melihat pria didepannya,"Eh,elo." Balasnya.

"Sorry ya,tadi gue gak liat jalan." Ucap pria tersebut meminta maaf. "Gapapa ko kak,tadi juga aku gak liat jalan," balasnya dengan nada tak enak.

"Lo sama siapa?" Gavyn celingak celingukan melihat sekitarnya, Aileen pun melakukan tersebut dan mengerecutkan bibirnya. "Tadi sama temen,tapi ilang." Jawabnya polos. Gavyn terkekeh mengacak-ngacakan rambut gadis didepannya.

"Sama gue aja yuk,temenin gue makan." Tawar Gavyn menggenggam tangan kiri Aileen,gadis tersebut sempat berpikir. Namun detik selanjutnya ia mengangguk,untuk menghargai tawaran kakak kelasnya.

Lagi lagi ia harus berhadapan dengan pria.

Gavyn tersenyum,kemudian menariknya kesebuah cafe terdekat.

"Kakak suka tempat ini?" Tanyanya setelah duduk dikursi yang telah disiapkan. Gavyn menggeleng,"Nggak,cuma nyari yang deket aja." Jawab Gavyn,"Kenapa?gasuka ya?" Lanjutnya.
"E-eh,ngga kok. Cuma pengen nanya aja." Balas Aileen cepat.

"Nasi goreng sambel ijo sama greentealate nya ya" Ucap Gavyn pada seorang Pelayan tersebut. Aileen mebulatkan matanya,terdiam beberapa saat. "Aileen?lo mau apa?" Tanya Gavyn. Namun tak ada jawaban. Gavyn mendadahkan tangannya dihadapan Aileen. "Kenapa ngelamun?ada yang salah?" Tanyanya kembali.

Aileen mengerjap,menyeka air matanya yang hendak terjatuh,Gayvn mengernyit heran "Samain aja mbak." Ucap Gavyn pada pelayan yang mengangguk dan pergi dari tempatnya.

"Hey,kenapa?" Tanya Gavyn lembut, Aileen  menggelengkan kepalanya serta tersenyum. Ada perasaan yang mengganjal di hatinya,namun ia tak mengingat apapun,hanya rasa sakit yang tengah ia rasakan ketika Gavyn menyebutkan menu tersebut.

Ya god!!,ada apa. Batin Aileen resah.

"Gak papa kak,aku kecapean aja." Ucapnya meyakinkan. Gavyn mengangguk,merogoh saku celananya untuk mengambil benda pipih berwarna hitam. Dan Aileen kembali mengingat ngingat sesuatu yang sempat mengganjal.

15 menit kemudian,datang seorang pelayan membawakan pesanan Gavyn,setelah mengucapkan berterima kasih pada pelayan tersebut Gavyn Segera memakan makanan favoritnya. Dengan Aileen yang sedang memikir keras,ia meringis merasakan sakit pada kepalanya. "Eh kenapa?sakit? Kok pucet gitu?" Tanya Gavyn panik, Aileen menggeleng. Kemuadian baralih memakan makanan yang sama dengan Gavyn.

Astaga,sakit banget. Batin Aileen dalam hati sembari memegang kepalanya.

****

"Ren,lo ga kasian sama Aileen?lo cuekkin mulu." Gadis tersebut menghentikkan langkahnya. Shiren menoleh, "Abisnya gue kesel," balasnya sambil membenarkan letak anak rambutnya.

"Dari tadi dia jalan sendirian di bel- ASTAGA!" Ignes terkejut melihat kebelakang yang tak terdapat gadis lugu tersebut,Shiren pun ikut menoleh kebelakang,"Hei! Aileen mana?!!" Ucapnya sedikit berteriak.

"Heh,ini gara gara lo!" Cibir Ignes kesal, "kok gue??" Balas Shiren tak mau disalahkan. "Udah lah sekarang kita cari Aileen," Putusnya sambil melangkahkan kakinya yang diikuti Shiren.

Aileen memang bukan anak kecil yang harus dicari ketika hilang di tempat ramai tersebut,tetapi sikapnya yang mudah terkecohi oleh orang asing sangatlah mengkhawatirkan orang orang terdekatnya. Gadis tersebut patut diawasi.

Selama berjalan mencari Aileen,Shiren tak henti hentinya mendesah. Ia merasa bersalah telah mengacuhkannya. Lagi-lagi Ini pukul setengah lima. Dan ia pun harus bersiap siap untuk bertemu kekasihnya malam nanti.

"Eh,kenapa ga ditelephone aja?" Ucap Ignes memukul dahinya pelan. "Ohiya,lo bego si." Ucap Shiren seraya mengambil ponselnya.

Shiren meringis ketika panggilannya tak terhubung. Gadis yang dihubunginya tidak aktif. "Ga aktif Nes," Ucapnya lesu. Ignes pun sama meringisnya.

Mereka berjalan kembali, sampai pada akhirnya mata mereka menyipit ke arah satu cafe,"Bukannya itu Aileen?" Tanya Shiren yang diangguki Ignes. "WHAT?!! Sama kak Gavyn??!!" Teriak Shiren tak percaya. Ia mengucek kedua matanya,melebarkan kembali pandangannya.

"Anjir demi apa si Aileen bisa sama kak Gavyn??" Ucap Ignes sedikit heboh. Inget ya sedikit.

"Ayok ah samperin," Ucap Shiren menarik tangan Ignes.

"Aileen." Panggil Shiren pada Aileen yang tengah berbicara dengan Gavyn. "Eh kalian?" Beonya seperti orang bego. Shiren memeluk Aileen kencang, Aileen mengernyit, Ada apa? Pikirnya.

"Kenapa?" Tanyanya bingung, "Maafin gue ya leen,udah cuekkin lo." Ucap Shiren memelas. Aileen tersenyum mengangguk nganggukkan kepalanya.

"Nanti dulu acara dramanya." Ucap Ignes sembari terkekeh,"Malu noh ada kak Gavyn," Lanjutnya. Gavyn yang sedari tadi memperhatikannya tersenyum. "Gapapa,santai aja." Ucapnya menyengir. Padahal,apa kalian tauu???

Baru tau gue ciwi ciwi kaya gini kalo sahabatnya ilang. Batinnya menggelengkan kepala.

See?

Ia sedikit jijik melihatnya.

Dasar cowok arrogant!

Mereka melepas pelukan teletubbisnya, kemudian Shiren melirik Gavyn yang tengah Menaikan kedua alisnya. "Oh,tadi aku ketemu kak Gavyn," Ucap Aileen. "Dia kelas 11 di SMA kita kok." Lanjutnya.

"Heh!kita juga tau kalii!!" Ucap Ignes dan Shiren sarkas. "Hah?kalian udah pernah kenalan??" Tanya Aileen terkejut.

"Nih,gini nih, cewek kudet." Ucap Ignes menggelengkan kepala. "Mana si yang gatau kak Gavyn?" Balas Shiren jengkel, "Aku gatau," Jawab Aileen polos.

Gavyn tertawa dibuatnya, "Gapapa hey,masa gara gara gue kalian berantem?" Ucap Gavyn sendiri tak percaya melihatnya.

"Eh iya maaf kak." Balas Aileen meminta maaf,yang diangguki oleh kedua temannya. "Gue duluan ya." Pamit Gavyn, "Aileen,lo mau ikut gue atau mau sama temen lo?" Tawar Gavyn lanjutnya. Ignes dan Shiren membulatkan kedua matanya. Aileen menggeleng, "Sama temen aku aja kak,kakak duluan aja gapapa." Jawabnya sedikit tersenyum.

Gavyn mengangguk,lalu pergi meninggalkan ketiganya. "Ada hubungan apa lo sama kak Gayvn?" Tanya Ignes mengintimidasi. "Hah?emang ada apa?gak ada apa apa kok." Jawab Aileen sekenannya.

"Bohong. Jujur lo," Ucap Shiren sedikit sarkas. "Ih emang kenapa?aku gak ada apa apa kok sama kak Gavyn." Balas Aileen heran dengan kedua temannya.

Ignes menghela nafas." Yaudah ayok kerumah Shiren,nanti telat." Ucap Ignes mengalihkan pembicaraan. "Yaudah ayok."

Mereka memasuki mobil Ignes,dan akan melaju ke rumah Shiren untuk memakaikan makeup diwajahnya.

_____

Annyeong!!!
Ini baru awal banget,banget,banget dan bangeeeeeeeeeeettttt.

Asli deh belom seru,nanti kedepannya bakalan seru.
Makanya bantuin vote sama share dong!!!

Plisss

Love🖤
Klil bintang dibawah yaaa!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Innocent gurlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang