part 2

87 13 235
                                    

happy reading
-------

tetap tenang seakan tak terjadi apa apa, itu cara ku mengatasi permasalahan hidup. Aku tak suka keramaian apalagi jadi pusat perhatian, itu membuat ku berpikiran macam macam. dan caraku melewatinya, pura pura bodo amat, atau menghilang.

kringgg kringgg

" baik, anak anak cukup sampai disini pelajaran bapak, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pertemuan selanjutnya."

"iya pakkkk.!" waktu istirahat adalah surga bagi para pelajar. jajan dikantin, nge ghibah bareng, main bareng dll. adalah point penting dan semua itu dilakukan di jam istirahat. lain bagiku waktu istirahat adalah waktu mengistirahatkan sejenak bahuku.

"ikut gua ke roftop.!"

"aku..?"

"cepet!" ini orang gak jelas banget sih, ngajak orang tapi main nyelonong aja. untung aku gak berani lawan. mana jalan nya cepet banget lagi.

" iya.. bentar..
ahk!" sial, pakek acara nabrak orang lagi . sialnya lagi yang ku tabrak kak Rendy. pengen bilang maaf tapi cuman bisa nunduk.

ngapain juga kak Rendy malah diem, temenya juga diem diem bae' udah kayak patung.

kenapa gak lanjut jalan? aku kan gak tau mau ngapain, bingung kan jadinya.

"lelet!" astagah Dimas main narik aku aja. izin dulu kek, bilang maaf gitu, wakilin aku. tapi sukur deh Dimas narik aku.

udah jauh tapi aku kok masih ngerasa kak Rendy liati aku ya..?

"ngapain Dim..?" udah sepuluh menit aku dan Dimas diem kayak gini. aku kan capek berdiri dari tadi, lah enak Dia tiduran di semen rofftop.

"duduk sini" berhubung aku capek berdiri dari tadi, aku langsung nurut duduk disamping Dimas.
dann..
diem lagi, ini apasih maksud Dimas ngajak aku kesini. buat nontonin dia tiduran gitu?

" Dim..bentar lagi bel?" dan kalo dia paham aku lagi ngode biar dia ngomong maksudnya ngajak aku kesini apa?

"_____"

ihh Dimas tidur atau gimana sih? buat mastiin aku lambain tangan aku di mukanya.
no respons, Dimas beneran tidur,? seriusan?.

"maksudnya apa cobak ngajak aku kesini, tapi dianya malah tidur, aku tinggalin aja dia disini kalik ya..?tapi, kalo nanti dia marah trus bully aku gimana dong? atau ngak Dim....."

"bawel!"

"eh!" Dimas nyaut, denger omongan aku, berarti Dimas pura pura tidur dong..

"diem gue mau tidur dan jangan berani lu ningalin gua!"

"tapi bentar lagi bel Dim"

"bolos!" mau ngelawan akunya penakut. aku gak mau bolos tapi gimana bilangnya,? ntar kalo marah gimana? ngomong gak ya..?

_______
pada ahirnya aku tetap disini bolos bareng Dimas.
3 jam aku disini dan sekarang sudah watunya pulang. "Dim.. ayo pulang..?" sekarang sudah sore bentar lagi malem. Aku harus kerja. Aku gak bisa terus terusan disini.

"ayo! gue anter!" eh, nganterin aku pulang,
biar deh setujuin aja, ntar kalo ditolak malah gak pulang pulang.

"oke." di mobil aku diam diam liatin Dimas. masih bingung sampe sekarang ini beneran aku lagi satu mobil sama Dimas. kok bisa ya..?

"kita ke pantai dulu"

"kamu aja, aku mau pulang, tolong! aku harus kerja!." maunya apasih tadi dia buat aku bolos pelajaran, sekarang mau buat aku bolos kerja juga. takutnya kalo aku trus diem makin ngelunjak nantinya. masalah ntar Dimas marah atau ngak ntarin aja.
hidup aku gak semudah Dimas.

"toko itu milik gue, lu gak usah kawatir." segampang itu,
terserah bawa aku kesurga sekalian. males hidup.

______
indah kapan terahir kali aku liat senja ya..? duduk dengan tenang menikmati angin yang bersepoi hangat menggelitik inci kulitku yang terbuka. seakan permasalahan hidup telah selesai. ombak yang memijat pelan ujung kakiku rasanya sangat damai.

"Tara Rifaldo, lakuin semua yang buat lu bahagia." spontan aku liat Dimas. dari mana dia tau nama lengkap aku. dan kalimat itu terasa tak asing.
suasana dan kalimat itu, buat aku inget seseorang.

"Ala..halus selalu bahagia, lakuin apapun
bial bisa bahagia. main sama aku misalnya..hehe.." Saat itu ditempat yang sama di pinggir pantai bersama senja. Aku, yang baru berusia tujuh thn menangis bersama teman masa kecilku.

"lu inget, ini gue ra.. maaf gue lama ngenalin lu."tampa di komando aku dan Dimas berpelukan.
pakek nangis lagi, airmata sialan.

"Aku nyari kamu Dim.. dulu kamu pergi yang katanya gak mau niggalin aku. kamu.. hiks kamu.. huaaaa.."

"maaf.. sekarang gue gak akan ninggalin lu lagi.!"

"omong kosong!" Aku berontak mencoba melepas paksa pelukan Dimas.
Aku marah, saat aku percaya penuh kamu satu satunya orang yang gak akan ninggalin aku kamu malah ngilang..

"lepas! aku mau pulang!"

"kita mulai semuanya dari awal ya..?" percuma Dim.. kamu telat, kamu telat!
aku sudah mempertahankan seseorang dengan caraku sendiri dengan kesalahan.

seperti kata kamu lakuin apapun yang buat aku bahagia aku melakukannya tapi dengan kesalahan.

"Ahhkkk!" maaf untuk gigitan itu, aku ingin istirahat Dim. dan untuk sekarang ini istirahat bagiku, berlari menjauh darimu.

"tunggu Ra!," maaf, maaf biarkan aku sendiri. sementara ini.

aku akan terus berlari sampai saat aku yakin kau tak lagi bisa menangkap ku.

"aww!"

hampir saja aku terjatuh, andai saja lengan kokoh itu tak menangkapku, membawa ku dalam pelukan hangatnya. akupun balas memeluknya dengan amat erat. lengan yang ahir ahir ini selalu memberiku kehangatan lewat dekapannya.

biarkan ini sedikit lebih lama tuhan, sampai airmata ini lelah trus mengalir.

"pelacur sialan!"

aku memeluknya semakin erat, tau sekarang dia amat marah padaku.
berharap semoga dia tidak terlalu berat menghukumku.

saat merasakan aku melayang dan dia mendudukkan ku dikursi mobilnya. aku tetap memeluknya sedikit lebih lama, sebelum ahirnya mellepaskannya.

"ARA!."

BROKEN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang