Lima

25 11 3
                                    



Maya duduk di salah satu kursi Cafe tempat dia akan mengerjakan tugas proyeknya bersama Abiyan. Dia sudah siap dengan Laptop dan catatan kuliahnya. Sambil menunggu Abiyan datang, dia memesan lemon tea untuk menyegarkan tenggorokan. Tak berselang lama, Abiyan datang dengan t-shirt hitam, celana jins, sepatu kets, dan tak lupa ia membawa kamera DSLR nya yang berisi foto2 sunset untuk tugas Maya. Abiyan teelihat kebingungan mencari Maya, akhirnya Maya melambaikan tangan. Dan Abiyan berjalan kearahnya dengan gagahnya:v. Maya yang melihatnya sampai terbengong-bengong.

"Heh!!!ngapain liatin gw gitu amat??gw keren ya??" sentak Abiyan dengan pede-nya

"e-e..eh, nggak bi... eh- anu.." jawab Maya gugup

"Hhhhh...nih kameranya" kata Abiyan sambil menyerahkan kameranya kepada Maya. Namun yang disodorkan kamera malah kebingungan. "Ya Allah...heh! ni kameranya, malah bingung!!" sentak Abiyan lagi. 

"Tapi kan...gw minta tolong bantuin buat tugas bi, bukan minta bawain kamera...." kata Maya bingung sambil menyodorkan kembali kamera Abiyan.

"Astaghfirullah Mayyy,,,gw minjemin lo kamera soalnya kan isinya ada foto2 sunset yang lo minta sama gw...gimana sih lo??!! " jelas Abiyan

"Ohhh,,bilang dong dari tadi!!" jawab Maya sambil mengambil kembali kamera Abiyan.

Abiyan yang melihatnya geram sendiri. Sebenarnya ia sangat malas berurusan dengan Maya, ia menyesal karena sudah menyanggupi permintaan maya untuk membantu mengerjakan tugasnya. 

"Wahhh,,,bagus2 bi fotonya.. ternyata lo jago juga ya" puji Maya 

"Iyalah, kan gw yang foto. Coba kalo lo! yang ada malah kabur gambarnya" ledek Abiyan 

"Gitu amat si lo!!" tukas Maya

"hahahhaha" Abiyan tertawa keras


🤍🤍🤍


 Di Cafe yang sama. Dua perempuan berhijab duduk berhadapan di pojok ruangan yang dipenuhi dengan buku2 komik kesukaan mereka. Mereka sedang asyik membaca hingga tak sadar jika tawa yang mereka ciptakan membuat pengunjung Cafe memandangi mereka berdua.

"eh din.. kita dilihatin!!" kata Ara menuupi wajahnya dengan buku sambil menepuk bahu Nadine

"Oupss!!!-(meutup wajahnya dengan buku seperti Ara)- malu banget gw Ya Allah!!" kaget Nadine melihat pengunjung Cafe memandang mereka berdua .

"Emang sih, nih komik lucu banget sumpahhh!!" ujar Ara

"Iya Ra, gw sampe nggak bisa berhenti ketawa" jawab Nadine

"Kok gw laper yakkk Din. Pesen yuk!!!" tawar Ara kepada Nadine karena dari tadi mereka belum memesan apa2 .

"Boleh, gw pesen eskrim aja Ra, lagi pengen dingin2" jawab Nadine semangat

"Mbak!!! mau pesen!!" teriak Ara kepada pelayan Cafe yang sedang berkeliling Cafe untuk mencari pelanggan yang belum memesan makanan.

"Iya mbak, mau pesan apa??" tanya pelayan Cafe

ganteng banget nih pelayan.....Batin Ara. "Saya pesen es krim vanilla 2" sahut Nadine cepat karena melihat Ara terbengong-bengong memandangi pelayan nya.

"Baik. Tunggu sebentar ya " jawab pelayan kemudian meinggalkan mereka.

"Heh Ra!!! lo kok liatin pelayan nya gitu amat siii... Dosa lohh,bukan muhrim juga" tukas Nadine

"Hehehe,,,abisnya sih Din. Ganteng banget, model2 kayak gitu tuh ya harusnya nggak jadi pelayan Cafe..." jawab Ara jujur

"Lha terus mau jadi apaa???? terserah dia jugak kan??" tanya Nadine kesal menanggapi Ara yang mudah tertarik kepada cowok2 ganteng....

"Biar jadiii pelayan hatiku aja Din, kan enak. Bisa ketemu cewek cantik macam gw setiap hariii" jawab Ara kepedean

"Hihh,,, lo mau sama om2 Cafe???? hahahhahaha.... ngayal aja lo Ra" Nadine tertawa dengan khayalan Ara

"Ih,,,lo nyebelin tau nggak sihh!!!!...."kesal Ara karena ditertawakan oleh Nadine

Disela sela tawa, eskrim mereka datang. Mereka berdua menikmati eskrim dengan memainkan ponselnya. Saat Ara akan mengambil foto eskrimya, Tiba-tiba ia melihat seseorang yang ia kenal duduk bersama di kursi bagian tengah Cafe.

"Din... kayaknya itu Abiyan deh" panggil Ara sambil menunjuk ke arah Abiyan dan Maya berada.

Sontak Nadine mengikuti arah kemana tangan Ara menunjuk ,karena dia membelakangi arah yang Ara tunjuk. "Mana??? "  tanya Nadine

"Itulooooh Din yang pake kaos hitam sama cewek yang pake kerudung pink" tunjuk Ara lagi.

Nadine melihat Abiyan dan Maya duduk bersama disana. Dengan Abiyan yang tertawa melihat Maya kesal . 

apa apaan sih Biyan!! ketawa2 sama Maya, kok gw penasaran ya...ahhhh biarin, lagi ngerjain tugas mungkin,,,,.Batin Nadine 

"Ohhh.... itu Abiyan??" Cuek Nadine

"ih,,, napa sih??? lo cemburu yaaa???"

"Nggak!!" elak Nadine

"Kok gw nggak suka gitu ya liat Abiyan ketawa sama Maya!!! liat deh din, pengen gw remes tuh muka si ciwi alay ...." geram Ara melihat wajah Maya yang sok imut imut di hadapan Abiyan.

Nadine hanya diam dan tak menanggapi perkataan Ara barusan. Dia hanya tak mau melihat keakraban Abiyan dan Maya. Nadine dengan cepat menghabiskan eskrimnya yang tinggal sedikit. Dan mengajak Ara pulang .

"Ra, pulang yuk. Eslrim gw dah habis" ajak Nadine yang mulai kesal melihat Abiyan dan Maya

"eh eh...bentar Din!! gw belom abis nih!!!" cegah Ara

"Bawa pulang aja Ra!!" paksa Nadine

"Lo kenapa sih Din!! ko tiba-tiba minta pulang." tanya Ara penasaran

"Kan eskrim gw dah habis!!!" jawab Tegas, Ia tak mau Ara tahu kalau sebenarnya dia tidak mau melihat Abiyan dan Maya.

"Ohhh... gw kira lo cemburu. Oke bentar ya gw bayar dulu" tukas Ara

Nadine hanya mengangguk dan menunggu Ara membayar eskrim nya. Nadine sempat melihat sekilas kearah Abiyan. Dia ingin rasanya marah melihat Abiyan dan Maya kembali tertawa sambil melihat kamera DSLR milik Abiyan. 

"Ayo Din, lo ngapain liatin Abiyan??" Tanya Ara

"Eh- nggak papa.... ayo Ra" jawab Nadine singkat sambil menarik tangan Ara keluar Cafe.


🤍🤍🤍


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kasihan Nadineee,kayaknya beneran cemburu gaissss😮😮😮

Uwahhh, Abiyan nya nggak sadar loh kalau Nadine nya ngelihatin sambil remes2 bajunya:v

Pengen tahu kelanjutannya???

jangan lupa kasih VOTE ya:)

STAY READING yaa🥰


Tentang Aku & Senja ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang