Pesan tak terduga

16 3 7
                                    


****

Kasih slow... Kasih slow...
Kasih slow, kasih slow, kasih slooww...

Drrtt

Getaran ponsel ditanganku menandakan ada satu,

Drrtt

dua

Drrtt

tiga

Drrtt
Drrtt
Drrtt

Astagahhh....kenapa ada banyak pesan masuk? Apa ini? Apa? Loh ini videonya kenapa berhenti? Helloowww...jaringannya lemot lagi kah? Ini ada apa? Tunggu...

Kuota flash anda telah habis. Selanjutnya akan dikenakan tarif normal...

TIDAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKK!!!!!!
MY KUOTA JANGAN PERGIIIIII!!!! HIKS.... HIDUP DEDEK HAMPA TANPA MUHHHH
ARRRRGHHHH....
MAMAH KUOTA DEDEK HABISSSS

****

Satu jam sudah terlewati hanya ku habiskan untuk merenung diatas ranjang dengan tatapan nyalang menatap langit-langit kamar. Aku kembali meraih ponsel hitam ku yang berada di ujung ranjang. Hanya butuh satu sentilan saja, satu sentilan manja maka ponsel tak bernyawa itu akan terjun bebas ke bawah bertabrakan dengan lantai kamar yang keras. Dengan harapan semu, aku kembali membuka puluhan pesan yang kudapat dari operator yang tak henti-hentinya memberikan pesan yang sama sejak satu jam yang lalu. Masih tak percaya, aku menghapus semua pesan itu dan kembali melakukan pengecekan kuota. Dengan harapan operatornya mungkin tak sengaja salah kirim pesan, mungkin kuotanya masih ada, masih aman. Atau mungkin jaringannya yang keliru? Dan...

Drrtt

Anda memiliki kuota internet 0 mb berlaku s/d...

Aku langsung lemas, melempar asal ponsel hitam yang tak bosan ku genggam selama hampir 3 tahun itu. Aku kembali menatap langit-langit kamar, merenungkan apa saja yang sudah kulakukan selama 20 hari kebelakang. Akh...sungguh sangat Si to the Al. SIAL!

Ini semua karna kecanduan liatin video tiktok sambil kadang iseng-iseng bikin video tiktok yang goyangnya kayak ngulet-ngulet kek ulat bulu. Ini semua gara-gara karantina sialan yang bikin betah dikamar sambil rebahan dan akhirnya tergoda buat latihan gerakan video di tiktok. Kalau ujung-ujungnya tetap ada tiktok berarti ini semua gara-gara tiktok. Sial!
OH MY KUOTA....

Aku kembali meraih ponsel ku yang kini terselip diantara celah-celah dinding dan ranjang. Mengecek isi pesan yang sama sedari tadi. 10 hari. Batas pemakaiannya masih 10 hari lagi, tapi sudah habis dalam kurun waktu 20 hari yang terasa singkatnya seperti 3 hari. Aku tipikal orang yang begitu kecanduan terhadap sosmed. Tiada hari tanpa sosmed itu rasanya seperti makanan tanpa garam. Hampa. Ga ada rasa, dan yang pasti hidupku yang introvert dan monoton ini akan makin membosankan. Ini sudah bulan keberapa karantina berlangsung? Awalnya tidak terasa karna hidup yang kujalani penuh kesibukan di kamar sendiri. Membaca, menonton, hingga bacaan dan film-film dilaptop ku sudah habis ku tonton. Kini perhatianku teralih pada ponsel. Dia satu-satunya penyelamat dikala bosan melanda. Apa sudah ada yang menghitung berapa kata bosan yang sudah kugunakan? Itu membuktikan bahwa orang introvert pun bisa merasakan bosan. Bosan karna kebiasaan yang biasa dilakukan tidak bisa dilakukan lagi. Akhir-akhir ini aku menghabiskan waktuku bermain sosmed di ponsel, dan makin terjerumus ketika tertular virus tiktok. Aaaaaaaaaakkkkkkkk. Dan dari situlah aku mulai mengenal mereka yang disebut-sebut sebagai artis tiktok.

Kesenangan selama 20 hari ngetiktok akhirnya berakhir hari ini, saat ini, detik ketika pesan tak terduga itu masuk hari ini! Tuhan kuat kah aku? Apa yang harus ku perbuat Tuhan. Uang jajan tidak dapat, minta Mama bakal di gampar, dan mengemis ke saudara adalah hal terakhir yang akan aku hapus dalam daftar karna merusak harga diri dan martabatku. Cukup yang pertama kulakukan dengan terpaksa waktu itu, dan seterusnya tidak akan pernah.

Ku lirik celengan biru dengan senyum lebar para tokoh pemain film zootopia yang menghiasinya. Celengan tanpa isi sama dengan tong kosong nyaring bunyinya. Bedanya, bunyi nyaring yang dihasilkan celengan biru ku berasal dari uang receh lima ratusan. Hahahaha...Apa yang harus ku perbuat? Apa? Apa? Apa? Kalau sudah begini, penyakit gila ku mulai kambuh. Aku bukan tipe orang yang suka meminta, bukan tipikal anak kesayangan mama yang apa-apa bakal diturutin mintanya apa, bukan juga tipikal anak yang bakal berontak marah-marah kalau keinginannya tidak dipenuhi. Bukan, aku bukan seperti itu. Sifat introvert ku ini membuat ku amat sangat malas berbicara dengan orang lain, bahkan dengan keluargaku sendiri.

Aku kembali merenung mencoba berpikir mencari jalan keluarnya. Tapi...tapi...tapi apa?! Hahhh, Dedek lelah ya Tuhan, tolong Dedek. Diam merenung seperti ini malah membuatku sering berpikir diluar nalar. Cara instan dapat duit dalam waktu beberapa jam itu mustahil, kecuali kalo punya Daddy Sugar yang mau kasih apapun yang diminta. Tuh kan, beneran kumat gilanya.

Gila, gila, gila.

Eh, tapi enak juga kalo ada Daddy Sugar, bisa minta apa aja, entar tinggal buat akun sosmed baru pake foto profil cewek-cewek cakep aduhay di internet. Trus rayu-rayu aja dulu, belagak sok polos bego kayak gadis desa baru main facebook. Kalau udah mantep sikat aja Bapak Ibuk. SETAN!!! GILA, GILA, GILA! Tuhan, aku makin gila. Tuhan tolong aku, jauhkan aku dari godaan syaiton yang sebenarnya udah sangat menggoda jiwa dan ragaku. Tuhan beri aku kuota ya, Tuhan...kalo engga beneran gila nyari Daddy Sugar. Eh bentar...

Nyari Daddy Sugar kan modal kuota juga. Huwaaaaaaaaaa....Hiks. Tolong aku, tolong. Siapa pun, please. Siapa pun itu tolong aku. Selamatkan aku dari kegilaan ini.

Aku tidak sadar sudah bertranformasi menjadi cacing kepanasan yang terus bergerak-gerak ga karuan di atas ranjang. Kondisi ranjang sudah tak terbentuk lagi, bantal dan guling kutelanjangi tanpa sadar. Boneka beruang di dekat bantal milik Kakak, ku tonjok keras penuh nafsu. Aku menatap gambar dua wajah idiot minion di kepala ranjang. Mereka berdua menatapku dengan tatapan yang...yang...akhhh. Ekspresi tertawa mereka seolah mengejek kegilaan ku sedari tadi, membuat nafasku tak beraturan, emosi ku memuncak. Makin lama menatap kedua wajah idiot mereka, makin membuat emosiku memuncak di ubun-ubun.

Sudah tidak tahan lagi. Tidak tahan. Tidak tahan. TIDAK TAHANNN ARGHHHHH...

BUGHH
BUGHH

10 Hari tanpa KUOTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang