Masya Allah..Teman tirakat bapak malam ini menceritakan kisah yang begitu apik di akhir pertamuannya.
Tentang seseorang yang hidup di masa dulu, yang seperti tau kapan dirinya akan berpulang.Dia ditinggal mati sang istri di usia muda. Berjanji tidak akan kawin lagi dan akan berusaha memperjuangkan cintanya agar bisa kembali bersama di alam selanjutnya.
Si anak durhaka. Dia tidak bekerja. Hampir tidak pernah tidur. Tidak mengiba kepada orang lain. Waktunya hanya diisi dengan sholat dan mengaji.
Dia hidup dari makan pemberian tetangganya. Tapi dia tidak pernah meminta dan tidak mau mendatangi rumah tetangganya agar diberi.
Meski begitu, dia senantiasa bahagia.
Jika diberi, dia bahagia karena perutnya merasa nyaman.
Jika tidak ada yang memberi pun ia bahagia karena tidak perlu menunggu lama lagi untuk berpulang.Keadaan itu tidak membuatnya sakit-sakitan. Justru malah sehat hingga melebihi usia kakek-kakek yang sudah sangat tua, yang telah memiliki cucu-cicit.
Hingga tiba saatnya..
Sekalinya dia berniat untuk tidur.
Dia membersihkan diri begitu bersihnya.
Memakai pakaian serba putih.
Memanggil orang-orang untuk berkumpul di rumahnya.
Sampai tinggal menunggu satu orang lagi hadir, entah siapanya, baru dia mau "tertidur".Kurang lebihnya demikian kisah yang aku dengarkan.
Cerita tersebut bukan untuk ditiru tentang tidak bekerjanya, karena tidak cocok bagi kita yang hidup di jaman sekarang ini..
Tapi tentang keimanan, kesetiaan,vdan penerimaannya yang mungkin perlu kita teladani.Semoga bermanfaat...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kusebut Ini Sampah
CasualeSebut saja ia sampah. Hasil dari kekecewaan, kekhawatiran, kerinduan, keinginan-keinginan yamg tak berani kuutarakan.