•)Angel-Duaa

28 8 3
                                    

Typo bertebaran harap maklum^^

Brakk
Pintu rofftop terbuka kasar membuat dua orang lelaki yang berada di dalam terlonjak kaget.

Gevin Lacerta. Ya lelaki itu lah sang empu nya. Gevin menghampiri kedua teman nya dengan gerutuan di mulutnya.

"Ceilah si pak bos lagi marah tu kaya nye, hampir aja gue serangan jantung untung temen,"lelaki berambut jambul itu mencibir.

Satu teman nya itu hanya terkekeh menanggapi, "Napa lagi si Vin?"tanya nya kini pada Gevin.

Gevin menghela nafas nya kasar, cowok itu menggusar rambut nya sebal. "Lo tau siapa cewek yang suka pake topi ke sekolah?"tanya balik Gevin.

Kini ketiga nya sedang duduk di bangku reyot yang ada di rofftop itu. Luis dan Maikel merapat kan tubuh nya kala mendengar pertanyaan sang ketua Lacerta.

"Cewek?, pake topi?, kesekolah?, emng ada ya Vin?,"pertanyaan berantai tidak jelas itu muncul dari mulut Maikel.

Luis yang sebal langsung menoyor teman nya itu, "gausah aja si Gevin nanya kalo dia tau!,"ketus Luis.

"Biasa aja dong babi"cowok itu mengelus kepala nya sebal.

Luis mengabaikan tatapan sebal sang sohib dan menatap serius Gevin. "Emng lo ketemu dia dimna Vin?"

Sekali lagi Gevin menggusar rambutnya. Sebenarnya ia sangat malas untuk menjelaskan, tapi kalau tidak kedua teman nya itu tidak akan tahu permasalahan nya.

"Tadi tu dia sok jadi pahlawan kesiangan sama korban bully-an gue."terang Gavin.

"Lah berani bener tu cewek, lo serius?"tanya Maikel tak percaya.

Ya, tidak habis pikir sebenarnya. Sejauh ini tidak pernah ada yang mencoba mengganggu sang ketua. Jagankan cewek, cowok pun kadang berfikir dahulu resiko yang dapat dia ambil.

Gevin menoleh dan mengangkat bahu menanggapi pertanyaan Maikel.

Luis tampak berfikir, "terus lo apain tu cewek?"tanya nya.

Gevin meluruskan padangan nya lagi. "Karna dia cewek, gue lepasin." Cowok itu menjawab tenang.

Gevin bangun dari duduk nya, "gue ke kelas." Setelah nya dia meninggalkan rofftop dan langsung menuju tempat yang di tuju.

Luis dan Maikel saling berpandangan, seperti nya mustahil bagi seorang Gevin melepas seseorang begitu saja setelah ada yang mengusik hidup nya. Itu... kemungkinan yang sangat kecil.

"Persaan gue ko jadi ga enak."uca Maikel akhirnya.

Luis menggangguk setuju. Cowok jangkung itu berfikir, apa yang harus dia lakukan kali ini?.  Ia membolakan mata nya dan tersenyum merekah  saat mendapat jawaban.

"Ya! Gue harus nemuin seseorang." Luis menepuk nepuk keras bahu Maikel, "gue cabut dulu bro" ucap nya lagi.

Luis bangkit dan berlari keluar rofftop tanpa menghiraukan lagi teriakan teman nya.

"Kan si bangsul, nemu solusi ga bagi bagi. Akhirnya ya gini gue pasti di tinggal."

***

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang