II : True or False?

571 55 7
                                    


Gara-gara kopi janji jiwo enggak bisa tidur. Salah sendiri sok-sok an.
Biasanya beli es tung 2 rebuan ini sok beli kopi.

Btw Saya ngetiknya jam 03.01 am giys. Langsung update berhubung penyakit malas tidak menyerang.

Thanks a lot to jiwo promise Koffie 🙂

Happy reading!

oOo

Sasuke kembali melempar berkas yang secara rutin dikirim kepadanya. Mau berapa kali pun datang akan berakhir sia-sia dan tak akan mendapat balasan darinya.

"Sasori sialan." Kakak sakura gencar sekali mengirim surat cerai yang nyatanya akan berakhir sama, tempat sampah sampai penuh oleh kertas putih bertinta itu.

Memikirkan jika aksesnya pada sakura juga sangat terbatas membuat sasuke kesal. Mengutuk sasori sudah masuk keseharian sasuke padahal jika semua ini terjadi juga karenanya.
Yang sasuke ketahui sekarang keadaan sakura masih koma, benturan itu terlalu keras membuat tidak tahu pasti kapan sakura akan bangun.

keadaan sakura dan juga dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa membuat sasuke uring-uringan. Rasa sesak semakin membuncah, dalam tidurnya sasuke tidak pernah tenang. bau sakura yang masih tertinggal selalu membuatnya menjadi pria lemah.

Yang ia lakukan sekarang adalah bekerja dan bekerja
Seperti sekarang. Berusaha mencoba mengalihkan pikiran barang sejenak saat bekerja hanya itu yang bisa dilakukan pria bermata onx itu.
Lalu saat ia tidak bisa tertidur apa yang dirinya lakukan?

Menjadi pecundang brengsek yang berakhir di club malam. Seperti sekarang, sudah botol kesekian yang telah habis ditenggaknya. Alkohol adalah pengalihan sempurna dari masalah.

Seorang wanita seksi menghampiri dirinya, parasnya cantik namun kelihatan sekali bekas suntikan dan rambutnya berwarna pirang. Wanita bergaun merah minim mendekat ke arahnya, tangannya berani mengelus sekitar paha Sasuke. "Hai tampan. Aku melihat sejak kemarin kau disini dan sendiri, mau kutemani?"

Sasuke masih diam membuat wanita itu semakin berani menggodanya, tangannya yang tadi dipaha sasuke semakin merambat ke kemaluan pria itu. Saat akan menyentuh area pribadi sasuke langsung mencekal dan menekan kencang membuat si wanita meringis.

"Pergi. Atau kau menyesal sudah berani menyentuhku." Tatapan itu sangat tajam dan berkilat meskipun dia berkata datar dan pelan malah semakin membuat si lawan bicara bergetar.
Tidak ingin mendapat kemarahan dan bertambah malu sudah ditolak tanpa pikir panjang wanita itu berlalu.
Meskipun sasuke sudah menghabiskan banyak minuman namun kadar toleransi alkoholnya sangat tinggi, Ia masih sadar.
Melihat wanita jalang berambut pirang mendekatinya membuatnya marah. Oh dia benci pirang!

Naruto dibuat kelabakan akan kelakuan temannya. Selalu saja saat dirinya akan menyatukan diri dengan selimut, bunyi dering telfon mengantarkan dia ketempat ini. Siapa lagi pelakunya jika bukan si pria yang sedang patah hati.

"Bisakah kau bungkus saja saat ingin minum dan tidak menggangguku sialan." Ceramah panjang lebar masih mengalun dan diabaikan oleh sasuke. Naruto ingin sekali menjedotkan kepala itu di meja bar yang berkilau. Namun ia masih sayang pekerjaan.

Mereka pulang dengan sasuke yang berjalan dibelakang, sasuke masih bisa untuk berjalan sendiri namun tidak dengan menyetir maka dari itu ia butuh supir.

Mari kita perjelas, Naruto bukan seorang supir Oke.
Jabatannya cukup tinggi di Uchiha Corp, bidang properti.

"Apa kau tidak meracau? Biasanya saat orang sedang patah hati ia suka sekali meracau saat mabuk."

"Aku masih waras. Berhenti bicara dan menyetir saja yang benar." Naruto meringis, tanpa sepengetahuan sasuke tangan pria kuning yang memegang kemudi itu mengacungkan jari tengahnya sambil melantunkan kata 'fuck' tanpa suara.

How do you Sleep?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang