Kanae, seorang gadis yang sedang berlari ditengah derasnya hujan dimalam hari bersama temannya, Taki. Mereka terlihat terburu buru, seperti dikejar oleh sesuatu
"Hah..hah..hah.." mereka berdua berlari, menerjang hujan yang deras dengan seluruh kekuatannya, mereka berlari ditengah derasnya hujan dengan nafas menderu deru
"Aku..sudah..tidak kuat lagi!" Pekik Taki, sambil memegang dadanya yang terasa sakit yang tentu saja membuat Kanae panik dan khawatir
"Taki!" Pekik Kanae yang segera merangkul Taki, sambil menghangatkan tubuh Taki menggunakan jubah miliknya
"Kau pergilah!Jangan pedulikan aku!" Taki berkata, menyuruh Kanae untuk segera pergi dan untuk tidak mempedulikan dirinya
Yang tentu saja Kanae berkata,"Tidak bisa!" Kanae menolak untuk meninggalkan Taki sendirian kesakitan ditengah derasnya hujan, apalagi Taki sedang terluka, Kanae takkan pernah memaafkan dirinya sendiri jika melakukannya
"Tapi kau harus pergi! Atau mereka akan menangkap kita! Pergilah!" Ucap Taki yang masih bersikeras menyuruh Kanae untuk segera pergi meninggalkan dirinya
"Tidak! Tidak bisa! Kita harus pergi bersama!" Kanae menolak keras, ia berusaha membantu Taki berjalan, tetapi Taki mendorongnya, menolak
"Kumohon! Aku- *uhuk uhuk*" Taki yang masih ingin menyuruh Kanae untuk segera pergi, terhenti berucap saat batuk menyerang, ia menutup mulutnya, saat melihat tangannya, terdapat bercak darah yang berasal dari mulutnya
"Taki! Kau tidak apa apa!?" Kanae tentu saja khawatir melihat temannya, terbatuk-batuk
"Kau pergilah! Kurasa aku sudah tidak kuat lagi" ucap Taki dengan nada yang sedikit melemah
"Tapi-" Kanae yang ingin menolak terpotong oleh Taki yang masih bersikeras menyuruh Kanae untuk pergi
"Pergi!"
"Tidak!"
"Sepertinya itu mereka!" Pekik Seseorang, jauh dibelakang mereka berdua
"Gawat! Mereka menemukan kita! Kau pergilah duluan! Aku akan menyusul" ucap Taki yang segera mendorong Kanae untuk menjauh
"Tidak! Kau pasti takkan bisa menyusulku. Aku takkan pernah memaafkan diriku sendiri jika sampai melakukannya!" Kanae terus menolak karna jika ia melakukan hal itu ia takkan bisa memaafkan dirinya sendiri yang tentu saja hal tersebut membuat Taki kesal
"Ini bukan tentang kau memaafkan dirimu sendiri atau tidak, ini tentang pengorbanan! Yang lainnya berkorban demi membuat rencana pelarian kita berhasil! Jadi jangan membuat pelarian kita jadi sia sia, kau lihat kan tadi? Demi pelarian kita berjalan sukses kita sampai mengorbankan budak lainnya! Oleh karna itu, demi menghormati perjuangan mereka kau harus segera pergi, jangan membuat perjuangan mereka sia sia! Pergi! Pergi sejauh mungkin!" Ujar Taki untuk membuat Kanae sadar dan segera pergi
"Hiks...demo.." Kanae tau, ia sangat tau itu, tapi ia tidak tega meninggalkan teman seperjuangannya, ia tak bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh saat melihat temannya berusaha menolongnya walau nyawa taruhannya
"Pergi!" Kanae segera berlari meninggalkan Taki sendirian, ia berlari sekuat tenaganya, dalam hati ia terus meminta maaf kepada Taki karna rela mengorbankan dirinya untuk menolongnya dan para budak yang lain karna mau mengorbankan nyawanya untuk membuat rencana pelarian berhasil
