Pernah nggak sih terbayang dibenak kita, sahabat yang selalu ada disamping kita ternyata selama ini tidak menyukai kita.
Itulah yang dirasakan gadis bernama lia. Sekarang hatinya hancur mengetahui bahwa dewi sahabat dikelasnya selama ini sering menjelek-jelekannya. Pengen rasanya ia menjambak dewi dengan sekencang-kencang, sampe ia botak tapi rasanya susah, lia mana berani menyakiti orang lain.
Satu hari setelah ia berjanji dengan dewi untuk pergi belanja bareng, lia iseng membuka roomchat dewi dengan seseorang bernama icha, disitu semua tentang lia ia bicarakan. Dari lia si anak manja, lia penjilat, lia sok imut, suara lia yang seperti anak kecil, dan lebih parah lagi, ia menghina fisik lia.
Lia sakit hati? Tentu saja, yang ia bisa hanya menangis semalaman karena deretan kata-kata itu.
Seharusnya ia batalin aja acara belanja hari ini, tapi melihat dewi yang selalu ada untuknya, ya walaupun itu semua kepaksa, membuat ia mengurungkan niatnya.
"lia kok dari tadi bengong sih?" tanya dewi.
Huh, kesal..
Sekarang dewi dengan tak tahu malu bergelayut manja ditangannya.
Harus apakan makhluk ini.."dew, belanjaannya udah selesai kan, gua mau pulang" lia melepaskan tangan dewi yang berada ditangannya.
"gua pulang ya.." ucap lia, sumpah lia udah capek, ia pengen nangis lagi dan memukul isi kepalanya.
Apa sih yang salah dari lia?
Apa gara-gara kelakuan dia yang kaya anak kecil?
Mereka tau nggak sih, lia emang begini, suaranya bukan sok imut, tapi emang begini, apa lia harus menjadi orang lain agar disukai oleh semua orang."lia kok lu aneh?" tanya dewi
Dewi meletakan Tangannya didahi lia, "lu sakit?" tanya nya lagi.
"nggak dew" lia menggeleng lemah.
"bunda ngajak gua ke tempat temennya, ya biasa gua nggak terlalu suka sama tante itu"
Bohong, lia hanya ingin pergi dan menjauhi dewi.
"oh yaudah, lu bisa pulang sendiri?" tanya dewi
"bisa kok, kita beda arah kan..dah dewi" jawab lia pelan, begini ya rasanya diomongin dibelakang sama teman, sakit tapi tak berdarah.
"dah lia, jangan capek-capek nanti tugas bu rini nggak dikerjain lagi hehehe" ucap dewi yang tersenyum.
Bilang aja mau nyontek, itu yang dipikiran lia melihat dewi.
Dewi dan lia berpisah, iya dewi dan lia memeng beda arah, dewi mana mau mengantar lia untuk kerumahnya, sehingga dewi yang memang membawa motor itu akan keparkiran motor, sedangkan dirinya akan menaiki angkot untuk sampai kerumahnya.
Selama ia berjalan, ia terbengong memikirkan, semua tingkah dewi, sampai ia tak sadar bahwa seseorang berada didepannya.
Bruk
Lia menabrak seseorang yang baru keluar dari toko."liat-liat dong mba kalau jalan" ucap orang tersebut.
"maaf maaf" lia mengangkat kepalanya untuk melihat wajah orang yang ia tabrak.
"loh lia" tunjuk orang itu.
"jaemin" ucap lia kaget.
"lu kok disini? Tumben sendiri" ucap jaemin.
Ucapan jaemin terdengar menyindir lia, tumben sendiri, haha... Emang ada yang mau temenan sama dia.
"li, lu nangis" tanya jaemin yang melihat mata lia, sedikit basah.
"keringetan gua liat muka lu"
lia ingin pergi tapi tangannya ditahan oleh jaemin.
"cerita aja, gua nggak keberatan kok" ucap jaemin.
"apaansih lu, lepasin tangan gua, cerita apaansih gua nggak punya masalah, hidup gua tuh bahagia kaya dinovel-novel" ucap lia.
"di cerita novel juga punya masalah kali, makan yuk gua laper" jaemin menarik lia, bukan ditarik tangannya. Tapi lia yang seperti dirangkul secara paksa.
Sepertinya kali ini ia akan menangis didepan jaemin, cowo yang bilang bahwa lia makhluk tak memiliki otak.
Jaemin mengajak lia ke tempat restoran cepat saji, ini tempat kesukaan lia, semua orang tau betapa cintanya lia sama ayam goreng tepung itu.
"kalau jeno atau yeji liat muka lu pasti dia kira lu habis kehilangan duit" ucap jaemin yang sudah membawa pesanannya.
"lu nggak ada ongkos pulang?" tanya jaemin.
"lagian kenapa sih lu mainnya jauh banget, nih ya orang kaya lu tuh harusnya jangan ada disini, coba hitung lu habis berapa duit buat ongkos"
"gua naik angkot kali"
"hah? Naik angkot? Seorang julia anak manja bisa naik angkot?"
"gua bukan anak manja kali" ucap lia menundukan kepalanya.
"hiks...jae, gua salah apa? Gua nggak punya temen, gua juga nggak mau kaya gini, apa gua harus berubah" ucap lia sambil menangis.
Jaemin tau, lia punya masalah..
Lia anak yang banyak tingkah, kalau sekalinya diam, pasti punya masalah."gua nggak mau kaya gini, gua mau punya temen, tapi kenapa semua jahat sama gua" lia menutup wajahnya dengan tangannya.
"hey, ada gua, ada anak ayam yang bakal jadi temen lu" jaemin menarik tangan lia, dan menggenggamnya erat.
"siapa yang ngomong kaya gitu?" tanya jaemin lembut.
Jaemin tak tega melihat julia yang menangis seperti ini, dia pernah mendengar cerita dari yeji bahwa julia dari kecil memang anak yang manja dan dia tak pernah memiliki teman kecuali yeji dan jeno tetangganya.
Julia anak satu-satunya dikeluarganya, ia hanya memeliki sepupu satu, sehingga membuat ia kesepian. Julia hanya ingin memiliki teman, tapi tak ada yang mau benar-benar tulus dengannya.
"dewi, ngatain gua kaya anak kecil, dia bilang gua sok imut, dia bilang gua kegenitan dan nggak tau diri"
"terus?"
"gua mau punya teman" ucap julia parau,
"yang lainnya kan nggak sekelas sama gua, gua main sama siapa dikelas, gua males jadi sekolah"
"ada gua, ada renjun yang sekelas sama lu, jangan nangis lagi, masa lia yang suka teriak-teriak sekarang malah nangis, kaya bukan lu banget" ucap jaemin tersenyum manis.
"AW SAKIT LIA!!" teriak jaemin yang dicubit oleh lia.
"jangan senyum lu jelek" ucap lia
"bilang aja lu suka kan sama gua"
"kagak ya"
"dih mukanya merah"
"ngeselin banget sih jaemin" ucap lia yang mencubit tangan jaemin.
Biarlah jaemin dicubit oleh cewe ini, yang penting lia tak sedih lagi.
.
.
.
.
.Kalian ada yang suka jaemin x lia?
Habis ini mau siapa?
Jeno x yeji
Jisung x yuna
Group chat
Atau yang lainnya?
.
.
.Terima kasih udah mau baca..
Love u...
Jangan lupa vote dan comment..
KAMU SEDANG MEMBACA
The geng (Nct Dream X Itzy)
RandomCerita tentang para anak ayam dengan tingkah laku uniknya Nct dream x Itzy