GBT • O2

200 62 53
                                    

"Ra, keluar. Kita depan rumah."

Sesuai dengan apa yang mereka katakan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan apa yang mereka katakan tadi. Mereka pergi ke cafe nya Yera. Tapi, sebelum itu, mereka sengaja pergi belanja buat ngabisin duit di mall.

"Eh, itu bagus!" seru Hana sambil nunjuk tas warna ungu di sudut toko yang ada di mall itu.

Rara menggeleng, "Enggak. Enggak cocok ama gue," Hana mengerutkan dahinya, "Emangnya tas itu gua beli buat lo? Yah, enggak lah, koplak!"

Yera memutar kedua bola mata nya malas, "Yaudah, sih. Kalo suka ambil aja," ujar Yera. Hana mengangguk semangat dan berlari ke sudut toko untuk mengambil tas itu.

Perasaan Rara dari tadi gak mengenakan gitu. Ada apakah inich?

 Ada apakah inich?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Agrh! Capek gue."

Rara merenggangkan seluruh ototnya. Rasanya, hari ini sangatlah panjang. Untung saja mereka sudah berada di cafe nya si Yera.

"Mau pesan apa kalian? Biar gue pesenin" tanya Yera. Rara tampak berfikir, "Gue, gue! Gue mau Jus Alpukat!"

Yera mengangguk, "Lo, Ra?"

"Jus Mangga aja,"

"Okw, tunggu sini yahh."

Yera beranjak dari duduknya menuju tempat pemesanan, meninggalkan dua orang manusia yang gak ada henti-henti nya membacot ini.

Tapi, entah ada keajaiban apa mereka berdua diam.

Hm.

"Kayaknya dari tadi ada yang ngikutin gua dah," batin Rara.

Rara berdehem, "Hm, Han." Hana menoleh dengan muka ngeselinnya.

GABUT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang