Awal Mula

98 45 25
                                    

Happy reading ya

Dara POV 1 (Desi)

9 tahun yang lalu, kedua anak yang berusia yang masih belia bermain di salah satu taman ia adalah Desi dan Dara, mereka hanya selisih 1 bulan namun yang lebih tua adalah Desi.

"Dara kita main bareng yuk" ajak Desi yang mengajak dara bermain di prosotan dara pun mengangguk "iya Des" ujar dara mengangguk kepalanya dan mereka bermain di prosotan tersebut.

"Asyik banget" sahut desi sangat senang bermain dengan dara.

"Kita ke sana yuk" ujar dara yang menunjuk ke arah ayunan tersebut dan Desi pun ikut dengan dara, tak lama Desi terjatuh karena ranting pohon.

"Mamah" jerit desi yang merasa sakit dara pun membantu Desi "kamu nggak apa apa des" ujar dara yang khawatir dengan Desi.

"Tante Tante" panggil dara ke Tante Rani yang tak lain adalah ibunya Desi.

"Astaga kamu enggak apa apa" ujar Tante rani yang khawatir dengan desi, Desi pun malah memarahi dara.

"Ini semua gara gara kamu dara" tukas desi yang menunjuk ke arah dara, air mata desi langsung keluar ia pun merengek.

"Sekarang aku gak mau main sama kamu lagi" ucap Desi yang kesal dengan dara, ia pun tak mau bermain bersama lagi dengan dara.

Dara POV 2 (Dimas)

Pada suatu hari orang tua dara berkunjung di rumah dimas, dara pun berkenalan dengan Dimas yang sebaya dengan dara.

"Hai namaku dara, nama kamu siapa" sapa dara yang berkenalan dengan dimas, dimas pun menjawab pertanyaan "nama aku dimas" balas dimas yang berkenalan dengan dara.

"Kita main yuk" ajak dara, tak lama dara tidak sengaja merusak Tamiya milik dimas.

"Maaf tidak sengaja" ujar dara yang tidak sengaja merusak mainan Dimas, namun dimas merengek.

"Papa dia ngerusak mainan dimas" rengek dimas kesal dara pun menjawab "Enggak om dara gak sengaja" ujar dara yang kaget, namun dimas kesal dengan dara.

"Dimas gak mau main sama kamu lagi" kesal dimas dengan dara, dara pun merasa bahwa ia tak punya teman bermain dengan usia sebayanya.

Dara POV 3 (Alfian)

Pada suatu hari, dara di ajak di restoran dengan salah satu pamannya yang tak lain adalah adik papa nya, dan ia adalah paman mail.

Paman mail sendiri mempunyai anak yang sebaya dengan Desi, Dimas dan Dara, ia adalah Alfian.

"Hai Alfian" sapa dara dan alfian menjawab "hai dara gimana kabarnya" balas Alfian.

"Baik baik aja kok" ujar dara tak lama ia duduk dengan alfian.

Tak lama dara tidak sengaja menyenggol minuman dan kena di baju alfian.

"Maaf Alfian gak sengaja" ujar dara namun Alfian marah "Dara, alfian benci sama kamu" rengek Alfian.

"Minta maaf ya paman, dara nggak sengaja" ujar dara yang merasa bersalah.

"Enggak apa apa nak kamu juga gak sengaja kok?" Ujar paman Mail yang memaafkan Dara.

"Iya nak kamu nggak sengaja kan, intinya hati hati ya" ujar papanya Dara.

Semenjak kejadian tersebut dara sudah di benci oleh ke tiga sepupunya
Dan sekarang ia di panggil oleh mereka dengan julukan Anak Centilan, bahkan hingga kini ia di jauhi oleh mereka bertiga, padahal mereka seumuran dengan Dara.

Bersambung

Dara [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang