Hari Senin adalah hari yang paling dibenci oleh Keynara Agustine karna di hari Senin membuat ia harus bangun pagi buta untuk mengikuti Upacara Bendera di Sekolahnya.
Ya memang benar murid seperti ini harus dimusnahkan karena sikapnya yang tidak menghargai jasa para Pahlawan dalam meraih sebuah Kemerdekaan.
Jam dikamar Keynara menunjukan pukul 06.00, tepat 30 menit waktu tidur Keynara terpotong di hari Senin. Karena pada hari Senin saja SMA Harapan masuk pada pukul 07.00 tidak seperti hari Selasa hingga Jumat yang masuk pada pukul 07.30.
Hanya butuh waktu 15 menit untuk Keynara bersiap siap pergi ke Sekolahnya. Setelah selesai Ia pun menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang makan.
Pemandangan yang sangat merusak mata menurut Keynara. Ia sangat kesal melihat pemandangan Kirana dan Steven yang sudah menatap leptop dipagi hari untuk menyelesaikan tugas - tugas kantornya, itu lah yang membuat Keynara sangat tidak suka dengan kedua orang tuanya. Mereka terlalu sibuk bekerja sampai melupakan kedua anaknya yang masih membutuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian dari kedua orang tua.
Bahkan mereka tidak menyadari atas kehadirannya Keynara sejak tadi. Hanya Bi Ipeh yang menyadari kehadiran Keynara, meski ia hanya seorang asisten rumah tangga tetapi ia selalu menemani Keynara dari kecil hingga saat ini.
Bi Ipeh pun berjalan menghampiri Keynara sambil membawa satu kotak makan untuk dibawa Kenynara kesekolah.
"Eh non Keynara udah bangun ternyata, ini Bibi udh siapin bekel nasi goreng kesukaan non buat dimakan pas jam istirahat di Sekolah."
Hanya sebuah senyuman yang terukir di wajah Keynara untuk menanggapi perkataan Bi Ipeh.
Seketika senyum itu memudar ketika Kirana memanggil putri sulungnya itu.
"Sini Keynara sarapan bareng Mamah,Papah dan Kesya"Keynara yang mendengarnya hanya diam tak menjawab perkataan Kirana. Ia hanya berjalan pasrah menuju meja makan dan duduk disamping Kesya gadis mungil yang masih berusia 6 tahun.
Suasana di meja makan itu terasa sangat tegang, kehangatan di dalam kelurga telah menghilang. Kirana dan Steven tetap sarapan bersama tetapi matanya masih menatap leptopnya masing masing.
"Keynara gimana sekolahnya?" tanya Steven kepada Keynara.
"Baik Pah" jawab Keynara yang tak minat dengan topik pembicaraannya itu.
"Papah sama Mamah nanti siang mau pergi keluar kota ya kira - kira 2 mingguan lah kita disana, jadi kamu jagain Kesya yah baik baik, Jangan buat ulah nakal lagi di sekolahnya, Jangan sering pulang malem, Jangan sering bolos disekolah, Kalo semua itu dilakuin tanpa ada sedikitpun yang dilanggar nanti uang jajan kamu papah tambahin"
Dengan penuh kekesalannya Keynara membanting sendok dan garpuh yang sedang ia pakai untuk sarapan, lalu ia berkata.
"Dikira Ara baby sitter apa yang selalu jagain Kesya, kan kalian yang orang tua nya bukan Ara. Terus mau Ara nakal atau enggak bukan sama sekali urusan kalian"Dengan penuh amarah Steven membalas ucapan Keynara
"Jaga ucapan kamu Ara, saya itu orang tua kamu, kamu harus sopan jika berbicara dengan orang tua. Saya yang kerja siang malam untuk membiayai hidup kamu dan Kesya sampe kamu bisa senang senang hidupnya seperti sekarang."Muka Keynara memerah ia tak kuasa menahan amarahnya dan beberapa genangan air berada di kelopak matanya, tetapi tak ada sedikitpun yang menetes, lalu ia pun menjawab
"Yah emang kalian yang biayain semua keperluan hidup Ara, tapi sekarang Ara merasa gak punya orang tua, orang tua Ara udah gak ada sejak lama, gak ada lagi yang perhatian dan sayang sama Ara, Ara cuma makan uang kalian, tanpa kalian kasih hak yang seharusnya Ara dapet itu semua dari kalian. Ara cuma minta sebuah kasih sayang sebagai seorang anak, itu aja udah cukup bagi Ara tapi kalian gak kasih itu sedikit pun buat Ara, lalu apakah kalian pantas dipanggil sebagai orang tua?"Jawaban Keynara membuat Steven sebagai seorang Ayah sangat murka kepada Keynara bahkan ia berusaha menampar Keynara.
Tetapi tamparan itu tak berhasil mendarat di pipi Keynara karna ditahan oleh Kiran Istrinya.
"Udah Pah gak gini caranya ngadepin sikap Ara."Keynara masih menatapnya dengan tatapan murka dan genang air dikelopak matanya tetap tak ada yang menetes sedikit pun.
"Kenapa diem? Kenapa gak jadi tampar ara? bahkan ara gk butuh belas kasihan dari Mamah. Silakan tampar Ara pah"
Jawaban itu membuat steven semakin murka dan tiba tiba satu tamparan mendarat di pipi Keynara.
PLAK!!!
" DASAR ANAK KURANG AJAR".Tak sanggup Keynara menahan genang air matanya lalu setetes air mata itu terjun bebas di pipi Keynara yang memerah akibat tamparan itu.
" Makasih Pah atas tamparannya, bahkan ara semakin yakin kalo KALIAN BUKAN ORANG TUA ARA."
Keynara pun mengambil tas lalu ia pergi meninggalkan meja makan dengan emosi dan kesedihan yang masih ia rasakan.
Air mata nya semakin deras mengaliri pipi Keynara. Lalu ia memasuki mobilnya dan mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi tanpa memedulikan keselamatan untuk dirinya sendiri.
"Sialan gue tuh sebenernya anak kandung mereka atau bukan si"
Ucap Keynara sambil memukul stir mobilnya.Hujan deras di pagi hari menambah suasana hati Keynara semakin buruk. Karna gadis usia 16 tahun itu sangat membenci hujan. Karna disaat hujan datang ia harus merelakan orang yang ia sayang harus menghilang dibawah rintikan hujan.
Perjalanan lalu lintas menuju Sekolah Keynara sangat padat membuat ia harus terjebak kemacetan yang sangat panjang. Pukul 07.15 Keynara tiba di Sekolahnya, pagar sekolah telah tertutup menandakan ia telat untuk masuk sekolah.
Suasana hatinya yang masih memburuk membuat ia tak memiliki semangat sama sekali untuk Sekolah. Ia pun melanjutkan perjalanan kesebuah tempat, tempat yang sangat berarti bagi Keynara, tetapi di tempat itulah ia harus merelakan kepergian orang yang sangat ia cintai.
Merelakan tiga sumber kebahagian bukan hal yang mudah bagi Keynara. Merelakan seorang sahabat dan seseorang yang ia cintai dalam diam. Tetapi keduanya telah menghilang membuat Keynara kesepian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Datang Gemerlap Senja
Roman pour AdolescentsMemang benar masa lalu adalah potongan cerita dalam buku. Luka pilu yang telah berlalu, tak pernah hilang dalam derasnya kalbu. Keynara Agustine salah satu siswi dari SMA Harapan yang mendapat julukan bad girl. Hidup dikeluarga yang berkecukupan da...