"Kamal! Dipanggil bu Sopi tuh." Taehyun berdiri di depan pintu kelas kamal. Kamal yang sedang menikmati roti kesukaannya dengan buru buru menghabiskannya. Ia ingin saja menyumpahi bu Sopi yang memanggilnya tiba-tiba. Tapi ia urungkan, karena kenyataannya bu Sopi itu galak.
Kamal berdiri di depan ruang bu Sopi, guru pembimbing osis. Ia masuk bersama Taehyun si waketos. "Kenapa tiba-tiba memanggil bu?" Tanya kamal langsung ke inti.
"Seminggu lagi akan di adakan festival olah raga di sekolah kita. Ibu mau kamu menjadi ketua panitianya. Dan karna festival ini cukup memakan biaya maka kita mencari pihak yang ingin mensponsori acara ini. Salah satu perusahaan ternama sekaligus pemegang saham di sekolah ini bersedia mensponsori acara sekolah kita. Jadi ibu mau secepatnya di buat proposalnya dan kamu bisa langsung serahkan ke ibu"
"Kapan batas waktu saya menyerahkan proposalnya bu?" Tanya kamal. "Besok". Kamal kaget bukan main, dia diberitahu hari ini dan di minta besok untuk menyerahkan proposalnya. "Apa tidak bisa diberi waktu 2-3 hari bu?" Tanya Taehyun.
"Tidak bisa. Pihak perusahaan memintanya besok" balas bu Sopi. 'Persetan dengan orang perusahaan itu. Menambah beban saja' batin kamal. "Baik bu" ucap Kamal singkat. "Segera kerjakan dan jangan sampai ada kesalahan".
Kamal dan Taehyun meninggalkan ruang bu Sopi. "Gila gak sih. Kayi di suruh bikin proposal festival dan harus selesai besok tanpa ada kesalahan. Cubit kayi tae, mungkin ini mimpi" ucap Kamal. Taehyun mencubit kamal. "Ah! Sakit hiks. Gak mimpi ternyata"
"Ya udah tae, kita kerjain sekarang. Panggil anak osis yang lain. Kita rapat sekarang" Taehyun mengangguk. Ia segera memanggil anggota anggota osis yang lain. Kamal tiba di ruang osis, semua anggota osis sudah berkumpul di ruang itu.
"Baiklah, aku mengumpulkan kalian di sini karena alasan yang penting. Kita sudah tau festival olah raga di adakan seminggu lagi. Kita harus segara membagi anggota untuk bagian seksi. Sekertaris Osis?"
Salah satu dari mereka mengangkat tangan. "Kau yang bagi. Bendahara?" Salah satu dari mereka mengangkat tangan. "Tulis laporan keuangan yang kita butuhkan. Jika sudah beri padaku. Dan untuk yang lain, kalian akan melakukan tugas sesuai seksi kalian. Sekian rapat hari ini kalian bisa kembali ke kelas masing masing". Rapat osis selesai. Kamal beserta anggota osis lainnya keluar dari ruang osis.
Keesokan harinya...
"Mal, bu Sopi sakit. Beliau bilang kau harus mengantarkan proposal itu ke perusahaan." Ucap Taehyun yang tiba-tiba muncul di samping kamal dan beomgyu. "Eh nying, Gw kira hantu tadi" ucap Beomgyu.Taehyun tidak menganggapi beomgyu. "Bu Sopi... huaaaaaa! Knp harus kayi yang antar" kamal dengan langkah lesu menuju parkiran. Ia membawa tasnya dan secarik kertas berisikan alamat perusahaan itu. Kamal menaiki motor bebek kesayangannya sambil menyanyikan lagu lagu di sinetron azab. "Ku menangis~ membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku~"
Kamal pun tiba diperusahaan tersebut. Ia kagum dengan desain gedung yang bisa di bilang keren. Ia masuk dan disambut resepsionis. Resepsionis perusahaan itu mengantarkan Kamal ke sebuah ruangan di lantai paling atas. Resepsionis itu mengetuk pintu dan membuka pintu, "Tuan, pihak dari SMA *** datang mengantarkan proposal" ucap resepsionis itu.
Terdengar suara samar samar dari dalam ruangan membalas resepsionis itu. Resepsionis tersebut meminta Kamal untuk masuk ke ruangan tersebut. Kamal masuk dan melihat seorang pria sedang mengerjakan setumpuk berkas.
"Duduk" ucap pria tersebut. Kamal hanya bisa melihat sebagian dari wajah pria tersebut. Ia duduk di kursi yang ada di depan meja kerja pria tersebut. Hening. Pria tersebut masih sibuk dengan berkasnya. Sedangkan Kamal sibuk mengamati sekeliling ruangan itu.
Tiba-tiba Kamal merasa suasana di ruangan itu mulai panas. Badannya panas. Ia tidak yakin jika dirinya tiba-tiba di serang demam. Oh, kamal lupa jika ia belum heat setelah umurnya 17 tahun
'Sial' pikirnya. Pria di depannya mengendus sesuatu. Ia melirik ke arah Kamal yang terlihat tidak sehat. Pria tersebut menyingkirkan semua berkasnya. Ia mendekat ke arah Kamal. Aura dominan pria itu membuat Kamal tidak dapat bergerak. Kamal dapat melihat wajah tampan milik si pria.
Kamal terkejut ketika pria itu menempelkan hidungnya pada leher kamal. "Panggil aku Soobin". Pria bernama Soobin itu mulai mengecup leher kamal. Menimbulkan rasa ingin lebih bagi kamal.
"Ternyata omega manis yang mengantarkannya dan ia datang dalam keadaan heat. Manis. Ini sangat manis, aku ingin memakan mu" ucapnya. Soobin menggendong kamal ke sofa. "Kau pasti mateku. Aromamu sangat harum. Membuatku candu."
Kamal sedikit memberontak tapi itu tidak lah cukup untuk melawan seorang Alpha dominan. "Cantik". Soobin melumat bibir kamal. Tangannya masuk ke dalam seragam kamal. Menyentuh titik sensitif seorang omega. Kamal menggeliat ketika nipplenya disentuh.
"Sexy" Soobin melepas ciumannya. Ia menatap ke arah kamal, ia memainkan nipple kamal. Lalu mengarahkan tangannya ke celana kamal. Namun seseorang menggedor pintu ruangan itu, membuat soobin kesal. Soobin mengeluarkan taringnya dan menandai kamal.
Soobin menyelimuti kamal dengan jasnya. Ia membuka pintu. Yeonjun, sahabat soobin berdiri di depan pintu dengan wajah penuh curiga. Ia mengendus, "Bin, jangan jangan lu omega" ucap Yeonjun sembarang.
"Shut up, lu ganggu." Balas Soobin. "Ha? Ganggu apaan?","Gak apa apa". Soobin kembali duduk di kursi kerjanya. Yeonjun yang masuk terkejut ketika melihat seorang pemuda cantik sedang tidur di sofa di selimuti jas Soobin.
"Jalang baru heh? Cantik." Ucap Yeonjun. "He is my mate" balas Soobin. Yeonjun yang mendengar hal itu terkejut. "Waw man, seorang fakboi bernama Soobin punya mate. Lu nggak bercanda kan?"
Soobin menatap Yeonjun. "Oke gue dapat jawabannya. Lu kenal dia?" Soobin menggeleng. "Bege, kok lu main nandain anak orang sih. Lu tau dari mana dia mate lu" Soobin memperlihatkan tanda pada bahu Kamal. "Tanda itu... sama dengan milikmu. Ahh, sayang sekali pemuda cantik ini mempunyai mate seperti mu"
"Terserah" balas Soobin.Tbc 🌚