"Huening Kai!" Jungkook yang melihat Kai menangis tersedu didepan pintu rumah mereka segera memeluknya. "Ada apa, kamu kemana saja? Hyung mencari mu dari kemarin. Apa yang terjadi padamu?"
Kai yang masih trauma tidak bisa berkata-kata, ia terus menangis sejadi jadinya. Jungkook merasa terpukul ketika melihat adik satu-satunya itu menangis. "Tidak apa-apa, hyung ada di sini. Ayo masuk dulu, tubuhmu sangat dingin. Hyung akan buat kan susu untukmu" Jungkook menuntun Kai ke sofa dan memberinya selimut. Ketika Jungkook hendak pergi dan membuatkan susu, Kai tiba-tiba menggenggam tangannya erat.
"Jangan pergi hyung... " ucap Kai. Jungkook yang melihat hal itu semakin tidak tega. Ia mencoba bertanya dengan pelan pada Kai. "Kamal sayang, bisa kamu ceritakan apa yang terjadi? Hyung akan membantumu oke"
Kai yang masih ragu untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Ia takut hyungnya marah, "Aku diculik seseorang Hyung" isak tangis Kai terdengar lagi. "Aku hanya melakukan tugas yang diberi guru, tapi pria itu tiba-tiba menyerang ku dan membawaku ke rumahnya. Dia.. dia.. " tangis Kai menghentikan ucapannya.
Jungkook yang mendengar hal itu marah, ia tidak tau siapa yang sudah membuat adiknya jadi sedih dan depresi seperti ini. "Dia memperkosaku hyung, maafkan aku maafkan aku yang sudah rusak ini hyung"
Sontak jungkook merasa sangat marah tapi ia berusaha untuk tetap tenang karena Kai. "Siapa pria itu Kai, akan ku beri dia pelajaran" balas Jungkook. "Jangan hyung, dia orang yang punya kekuasaan. Jangan mencelakakan dirimu hyung".
" Kai kita bisa menuntutnya, ia sudah melakukan hal yang tak senonoh padamu. Bagaimana hyung bisa diam saja, beritahu hyung siapa namanya. "
"Soobin, Choi Soobin" mendengar nama itu membuat Jungkook teringat akan sesuatu. "Nama yang tidak asing... itu sepupu bos! sebentar Kai" Jungkook berusaha memghubungi bosnya.
"Halo.. ada apa Tuan Jk? Kenapa kau menelpon ku pagi pagi buta begini" ucap lawan bicaranya. "Tuan Kim, kau harus bertanggung jawab" balas Jungkook tanpa menjelaskan lebih detail. "Hah? Ada apa, siapa yang sudah ku hamili?" tanya Taehyung bingung.
"Maksudku sepupu mu sudah merusak adikku", " Sepupuku yang mana? Kau kira aku hanya punya satu. Cepat jelaskan dengan benar" ujar Taehyung yang sedikit kesal dengan kelakuan Jungkook yang selalu bercerita setengah-setengah. Lalu Jungkook menjelaskan seperti yang Kai ceritakan tadi.
"Seharusnya adikmu lebih hati-hati tuan Jungkook" balas Taehyung. "Apa maksudmu?! " Jungkook mulai tidak bisa menahan emosinya. "Ya jika adikmu tau dia akan mengalami heat maka dia tidak akan mengalami ini. Kau tidak bisa menyalahkan sepupuku atas hal ini" Jelas Taehyung panjang lebar.
"Dasar bos sinting, jelas jelas adikku yang diperkosa. Dia diperkosa setelah dia heat. Tidakkah itu semua jelas karena sepupumu yang memulai duluan" rasanya Jungkook ingin membanting HP nya tapi dia menahan diri untuk tidak mengamuk dihadapan Kai.
"Jika kau memperpanjang masalah ini posisimu tidak akan terjamin tuan Jungkook" mendengar ancaman itu semakin murka lah Jungkook.
"Terserah kau saja tuan kaya raya. Adikku mendapat ketidakadilan di sini tapi kau seakan-akan ingin aku menutupinya. Bermimpi saja, bagaimanapun aku akan menuntut sepupumu hingga adikku mendapat keadilan. " Jungkook menutup telponnya dan menatapa ke arah Kai, tidak mungkin ia membiarkan kehormatan adiknya di permainkan hanya demi pekerjaan.
"Aku akan menghubungi ayah" ujar Jungkook. "Apa maksudmu hyung, jadi kau akan setuju dijodohkan dengan orang pilihan ayah? " tanya Kai. "Demi adikku tersayang, aku akan melakukan apapun" Jungkook memeluk adiknya itu.
"Hyung, kau tidak boleh mengorbankan dirimu demi orang lain" ucap Kai. "Kau adikku Kai, kau bukan orang lain. Dan mungkin saja seseorang yang akan ku nikahi bisa jadi mate ku" Jungkook mencoba menghibur Kai.
"Hyung, maafkan aku sudah membebani mu" ucap Kai sedih. "Jangan sedih begitu, kamu itu matahari hyung. Kamu senang hyung juga senang, kamu sedih hyung akan ikut sedih. Jadi tersenyumlah untuk hyung mu yang tampan ini" Kai tersenyum sambil menunjukkan giginya yang lucu. Jungkook mencubit pipi Kai gemas.
"Kau terlalu menggemaskan, rasanya hyung ingin melamar mu" Mata Kai melotot ke arah hyungnya. "Hahahaha, hyung hanya bercanda. Ayo kita sarapan, hyung akan buat makanan kesukaan mu" Kai bersorak mendengarnya. Rumah mereka mulai diselimuti kebahagiaan lagi.
Di sisi lain....
"Tidak bisa kah kau melakukan sesuatu yang baik. Kenapa selalu hal buruk yang orang katakan tentangmu, tidak kah kau pikir aku ini sangat lelah menutupi semua kesalahan yang kau perbuat...., cukup. Jangan bicara lagi, aku muak mendengar semua omong kosong mu yang tidak berguna itu. Tutup telponnya, ada seseorang yang menelponku." Telepon yang satunya dimatikan, kemudian ia menjawab telpon yang lain. "Ah, halo tuan besar. Saya sangat senang pagi-pagi begini tuan menghubungi saya......, ah mengenai masalah itu saya setuju setuju saja, iya tuan. Semua syaratnya akan saya penuhi, iya... Termasuk yang satu itu. Baik, selamat pagi"
To be continue...