Kisah Perempuan Pengasuh Nabi, Halimah as-Sa'diyah

61 3 0
                                    


Halimah Sa’diyah adalah ibu nabi yang kedua setelah ibudah Nabi Muhammad SAW. Kebiasaan dari kampung Sa’diyah pergi ke kota Mekkah mencari orang – orang yang bisa disusui demi mencari penghasilan. Pada masa itu untuk menyusui bayi itu yang mempunyai anaklah yang membayar. Sehingga pada zaman tersebut karena menyusui bayi bisa menjadi penghasilan maka ada saudara sesusuan dengan nabi.


Berikut dalil susuan yang dianggap itu di masa bayi (Di saat kelaparan susu)

Aisyah r.a. berkata: Rasulullah SAW. Masuk kerumahku sedang disitu ada seorang laki-laki. Maka Nabi SAW. Tanya : Hai Aisyah, Siapakah orang itu ? Jawabku : Saudaraku sesusuan. Maka Sabda Nabi saw : Hai Aisyah, perhatikan benar – benar siapakah saudaramu, sesungguhnya susuan yang dianggap itu hanya karena kelaparan (yakni bayi yang belum lewat dari dua tahun, yang biasanya hanya makan susuan). (Bukhari. Muslim)

Maksudnya seorang Halimah Sa’diyah menyusui bayi yang berbeda lalu karena air susu mengalir pada bayi tersebut jadilah saudara sesusuan dengan nabi. Namun, cerita belum berhenti sampai disitu, berikut kisah halimah sa’diyah, Ibu Susuan Rasulullah.

Bertemunya Halimah Sa’diyah dengan Nabi

Tangis bayi yang baru lahir terdengar dari sebuah rumah di kampung Bani Hasyim di Makkah pada 12 Rabiul Awwal 571 M. Bayi itu lahir dari rahim Aminah dan langsung digendong seorang bidan yang bernama Syifa', ibunda sahabat Abdurrahman bin Auf. Bayinya laki-laki. 

Aminah tersenyum lega. Tetapi seketika ia teringat mendiang suaminya, Abdullah bin Abdul Muthalib, yang telah meninggal enam bulan sebelumnya di Yastrib (Madinah). Bayi laki-laki itu oleh kakeknya diberi nama Muhammad (Yang Terpuji).

Kelahiran bayi yatim yang kelak menjadi Rasul terakhir itu dituturkan dalam Alquran, ''Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?'' (QS Adh-Dhuha [93]: 6)

Aminah, janda beranak satu itu, hidup miskin. Suaminya hanya meninggalkan sebuah rumah dan seorang budak, Barakah Al-Habsyiyah (Ummu Aiman). Sementara sudah menjadi kebiasaan bangsawan Arab waktu itu, bayi yang baru dilahirkan akan disusukan kepada wanita lain. 

Wanita yang dipilih biasanya adalah wanita dusun. Alasannya supaya si anak dapat hidup di alam yang segar dan mempelajari bahasa Arab yang baku.

Menunggu jasa wanita yang menyusui, Aminah menyusui sendiri Muhammad kecil, selama tiga hari. Lalu dilanjutkan oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab, paman Nabi Muhammad. 

Kemudian Muhammad dan bayi kalangan terpandang Arab akan disusui oleh murdi'at (para wanita yang menyusui bayi). Muhammad ditawarkan kepada murdi'at dari Bani Sa'ad yang sengaja datang ke Makkah mencari bayi-bayi yang masih menyusu dengan harapan mendapat bayaran dan hadiah.

Namun, mereka menolak karena Muhammad adalah anak yatim. Tapi, di antara mereka ada Halimah Sa'diyah yang mau menerima nabi sebagai anak susuannya.

Halimah Sa’diyah merupakan salah satu masyarakat fakir(miskin) pada zaman nabi. Kebiasaan dari kampunya Halimah ini pergi kekota mencari orang – orang yang bisa disusui demi mendapatkan penghasilan. Karena menyusui bayi itu pemilik bayi akan membayar.

Halimah Sa’diyah juga bukan orang yang bakal disenangi sebab air susunya juga tidak banyak. Kemudian ketika ditawarkan di kota mekkah. Tidak ada yang menerima, Karena beliau tidak banyak susu dan tidak mendapatkan bayi juga datangnya terlambat. Terlambat ini terjadi disebabkan oleh Halimah menggunakan kendaraan keledai yang sudah sangat lambat dalam perjalanan.

Namun, ketika dalam kondisi terlambat dan tidak ada yang menerima(tidak mendapatkan bayi). Maka, rencana Allah pun mempertemukan Halimah dengan seorang bayi(Nabi sewaktu kecil sebelum berusia 2 tahun). Bayi itu adalah bayi termulia di dunia dan di akhirat . Dan Halimah pun mendapatkan kepercayaan untuk menyusui bayi itu berdasarkan izin dari suaminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KISAH WANITA-WANITA TELADAN DI ZAMAN RASULULLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang