Pembunuh...
Lo pembunuh
Lo bunuh papi lo sendiri
Hoshh.. hoshh
Gadis itu pun terduduk dan langsung mengusap dahi nya yang sudah banjir keringat karena dia mendapatkan mimpi itu lagi.
" Ahh, shitt". Ucap gadis itu seraya memijit kepala nya yang terasa sakit.
Dan tidak terasa, jam menunjukkan bukan waktunya lagi untuk berleha - leha di tempat tidur, dan gadis itu langsung menyambar handuk biru dongker nya yang terletak di sebelah pintu kamar mandi, dan langsung menyelesaikan pekerjaan nya di kamar mandi.
Setelah selesai semuanya, dia segera turun kebawah untuk langsung pergi ke sekolah baru nya, ya itu adalah sekolah baru nya karena status nya dia adalah siswi baru pindahan dari Spanyol.
" Heh sampah, sini dulu lo".
Itu adalah adik tirinya Tara yang sifat nya tidak jauh beda dengan mama tirinya Sinta, lebih tepatnya dia tidak mengakui mereka berdua keluarga.
" Ngapain dandanan lo kek gitu, heh asal lo tau gaada yang bisa ngalahin kecantikan seorang Tara Ameira".
" Trus?"
" Sini gua kusutin muka lo ".
Tangan Tara yang hendak melayang mengenai pipi nya Sye, sudah di dului oleh Syena yang menampar pipi kiri Tara dengan keras. Hingga Sinta pun yang dari makan langsung menghampiri kedua gadis itu.
" Berani kamu ya dengan anak saya, kamu itu hanya sampah yang udah ngebunuh papi kamu sendiri"
" Dan sekarang kamu mau pake tangan bekas pembunuh kamu itu buat nampar anak saya!".
Teriak Sinta sambil menjambak rambut Syena hingga ada beberapa yang rontok.
Syena meringis karena hal itu, tapi bukan Syena namanya kalau tidak membalas, Syena dengan lihai nya langsung memelintir kedua tangan mama tirinya itu, sambil terkekeh sinis, dan itu adalah senyuman yang selalu ia keluarkan saat ada orang yang menyakitinya.
" Gue. Bukan. Pembunuh.".
Tiga kata yang keluar dari mulut Syena membuat bungkam adik tiri dan mama tiri nya. Dengan senyuman licik nya, dia berhasil membuat mereka berdua merinding, teringat baru kemarin Syena mendapat kasus membunuh seorang lelaki yang berusaha menggoda dirinya di jalan.
Setelah puas dengan hal yang di lakukan nya, Syena pun hendak meninggalkan rumah, tetapi saat dia hendak membuka pintu, dia berbalik, dan mengatakan sesuatu yang kembali membuat kedua orang di hadapan nya merinding.
" Jangan berani - berani dengan pembunuh, karena di manapun kalian membuat kesalahan, bisa saja itu adalah hari terakhir kalian di dunia ".
---
Tinggal beberapa detik lagi gerbang besar High Star tertutup, semua orang berbondong - bondong untuk memasuki sekolah tersebut, tetapi tidak dengan Syena, dia hanya menatap gerbang tersebut dengan kekehan.
Drtttt...
Kaca mobil dibuka oleh Syena.
" Maaf, kamu suda terlambat dan silahkan putar balik saja, untuk tidur dirumah haha". Ujar satpam
" Sure? Hahahaha".
" Bukain, tolol, lo di gaji bukan buat nyetopin anak - anak yang terlambat, Satpam". Syena mulai mengeluarkan kekehan sinisnya dengan menekan kan kata satpam.
Setelah berlama - lama menunggu di luar gerbang, karena Syena tidak diperbolehkan masuk, dia pun menelpon seseorang.
" Om, daripada nge gaji orang yang ga berguna buat satpam tolol ini, lebih baik simpan duit nya untuk hal yang lebih berguna".
Tutt. Sambungan telpon pun langsung dimatikan Syena dengan sepihak.
Tidak lama dari itu muncul sesorang yang dia tunggu untuk membebaskan dirinya dari satpam tolol itu." Ehemm".
" Eh, pak Gunawan, ada apa pak, tumben ke sini".
" Buka pintu gerbang nya ".
" Hahh, anuu, tapi.."
" Se.ka.rang!".
" Siapp pakkk!!".
Setelah diperintahkan oleh Om Gunawan, akhirnya Syena bisa terbebas dari satpam itu, sebelum Syena lebih jauh masuk ke dalam, mobil ferari yang ia pakai berhenti tepat di dekat satpam itu berdiri.
" Jangan tolol ".
Ucap Syena sambil terkekeh dan langsung mengemudikan mobilnya masuk ke halaman sekolah.
---
Haiii semuaaa...
Nahh ini chap 1 nyaa, jangan lupa di vote okeyy, baru awal kok hehe. Jadi tungguin chap selanjutnya yaa.
Btw cerita ini bakal rajin aku up kalo kalian spam buat lanjut terus wkwkwk.
Ga kok canda, aku usahain buat up secepat nya ya. Ty gaesss.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil not Angel
Teen FictionKejadian yang sudah bertahun - tahun lalu membuat kehidupan seorang gadis remaja yang ceria, Syera Ananta Dominiq, merubah nya menjadi gadis yang mempunyai sifat kejam, semua orang memberi julukan dirinya adalah "The Queen Of Devil".