Bagian: 2 - II

29 11 1
                                    

"Cause you are the reason.."

Plak plak plak plak

"Mari kita lanjutkan pasangan berikutnya.."

.

"Makasih ya" ucap sania

"Buat?" tanya Randy heran

"Dengan adanya suara buriq lo suara gua jadi yang terbaik tadi.. Hahaha" tawanya bak mak lampir yang baru saja belajar tertawa

"Anjir lo.."

"BIARINN.."

"Eh randy" panggil kakak osis didepan sana

"Iya kak?"

"Itu toa nya bisa dikecilin gak?"

"Ooo toa ini ya kak" saut randy dengan menunjuk Sania

"Iya dikecilin ya.."

"Dimatiin aja boleh kan kak"

"Hahahah" seisi kelas tertawa

"Emangnya kamu mau matiin pacar kamu?" tanya kak osis itu sontak Sania dan Randy saling pandang

"Hah? Pacar? Sejak kapan aku pacaran ma dia" tanya Randy kebingungan

"Tau nih masa malaikat pacaran ama simpanse kan gak serasi kak.." sambung Sania

"Ih siapa yang lo panggil simpanse hah?! Lo sendiri gimana malaikat iya malaikat maut tapi hahahaha" ketus Randy

"Eh suka suka gua lah"

"Udah udah.. Nanti kakak bawa ke pelaminan loh.."

"Hah?!" ucap mereka bareng lagi keknya bagus nih buat paduan suara

"Ups.. Maksutnya Bk dan tatib"

"Ooh"

.

Kring.. Kring..

Brakk..

"Santai bro.. Ngapain pake acara gebrak gebrak meja" ucap Misael pada Randy yang emosi

"Ah gimana bisa gua santai !! Baru aja sehari gua sekolah dah kek gini" Kata Randy

"Ren.. Sabar.. Lupain aja.. Enak kita makan aja ini bakso" ucapnya memberikan bakso miliknya ke Randy

"Maksut lo kita makan ini berdua?" tanya Randy dengan mata menyelidik mencari mungkin ada yang 'Belok'

"Ish.. Elo mah.." ia melambaikan tangan didepan wajah Randy "Gua normal tau.. Noh bakso gua dah dateng" ucapnya lalu mengambil bakso dari mas mas penjual yang mengantarnya

"Gua kira.." dia melirik Misael dengan tatapan kecewa

"Apa?!" Emosi Misael seketika membludak dan melihat itu Randy hanya menggigit bibirnya

"Aku kira sekolah ini sepi.. Ha iya aku kira sekolah ini sepi.. Ternyata rame juga.." ucap Randy yang kebingungan dan ketakutan ia langsung mengganti aku kamu bukan lo gue

"Oo iya sekolah nya rame ya.." Randy bernafas lega ia tau kalau sahabatnya itu marah bahkan singa akan berfikir 2 kali untuk menerkamnya

"Huft.. Maafin gue El" ucap Randy sambil menunduk

"Buat??" Misael kebingungan

"Gua bikin lo marah tadi" ucapnya sambil menunduk melihat

"Halah.. Santai aja bro.. Lo kan tau gua gimana orang nya.." ucapnya menepuk pundak sohibnya itu dengan senyum yang sekali dilihat akan membekas dalam segala ingatan

"Tapi kan gua selalu bikin lo sedih el.. Bukannya nguatin elo tapi malah.." Dia menangis dan airmata jatuh ke baksonya

"Loh loh loh hei lo kenapa Ren.."

"Gua malu ma diri gue yang selalu bergantung ke elo" mendengar itu Misael mengernyitkan dahinya dan

"Ahahaha lo ada ada aja namanya sahabat yah saling tolong, dah ah ayo makan"

"Hmmm" singkat Randy

"Semangat napa?" tegas Misael melihat ke - Loyoan sahabatnya itu

"Apa? Semangap? Makan ya mangap emang El.. Lo ada ada aja hahah" ia mengerjai Misael

"Elo mah gampang banget ganti mood" ucap Misael datar lalu mereka melahap bakso yang menjadi saksi persahabatan mereka

.

Kring.. Kring..

"Ayo dah balik El.." ajak Randy padanya

"Napa buru buru amat? Kangen lo ma mbak kunti? Hahahaha" ledeknya, ya.. Persahabatan mereka penuh ledekan

"Ih amit amit dah gua kangen ma tuh kunti" jawab Randy dengan nada jijiks khasnya

"Apa? Gak denger? Lo bilang amin amin? Wah.. Bau bau Pj nih.." ledeknya lagi

"El.. Lo bikin gua pengen naik darah aja rasanya.." emosi Randy naik lagi kek ingus aja naik turun mulu

"Kan lo emang lagi PMS hahaha" ledek lagi sumpah punya temen kek dia nih harus diulek dulu yak?

"Sael.. Kalo gua PMS berarti gua cewe kalo gua cewe berarti gua gabisa pacaran ma tuh kunti kan? Gimana sih lo" kini Randy yang membalas ledekannya

"Eh.. Sebentar lo bilang apa tadi? 'Gua gabisa pacaran ma tuh kunti?' emang lo seneng ma dia? Oh my god... Gua baru tau.. Wah ini berita besar" kini balasan Misael dapat dikatakan lebih dari ledekan

"Gua gasuka ma tuh cewe.." Randy santai karena dia memang tak menyukai mbak kunti itu

"Nah terus?"

"Kita lanjutkan Materi MOS kita hari ini yaitu.."

"Nanti lagi ya el"

"Siap"

Mengingat LupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang