2

2 0 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca. Spam comment biar rame,hehe.
Selamat membaca❤

Apa yang kalian fikirkan jika didalam kelas tidak ada guru? Pasti kalian mikir semua siswa ribut dikelas.
Hiyak betul, sama halnya dengan keadaan kelas XI IPS 1 yang amburadul. Saat ini kelas tidak ada guru banyak siswa yang sedang menggerombol, entahlah mereka ada yang sedang sibuk bergosip, ngegame bahkan ada yang mengadakan konser dadakan dikelas. Parah euyy:(

Sasa memilih duduk dibangkunya yang diikuti jesika disebelahnya. Sedangkan sisi dan Mila berada dibangku depan, ya memang posisi mereka duduk depan belakang. Jadi kalau mau diskusi ulangan kan gampang yee, eh ga ding:v.

"Kenapa si Sa ko cemberut terus dari tadi?" Tanya Mila

"Gue tu masih kesel ama tu cowok yang nabrak tadi, gak bertanggung jawab. Terus ya gue juga kesel ama sisi, ngasih pertanyaan yang unfaedah. Inget ya lo bertiga juga jomblo kali" kesel sasa.

"Yaudah sisi yang cantiknya cetar membahana mengalahkan si cimoy minta maaf" ketiganya menahan tawa saat suara cempreng sisi terlontar.

"Yaudah kali Si gue juga bercanda ko, tenang aja gue ga marah" Sasa berkata lembut sambil menggenggam tangan sisi.

Indahnya persahabatan mereka, Mereka memang selalu kompak dan solid meskipun terkadang agak gesrek.
Ya mereka memang sudah menjalin persahabatan sejak awal masuk SMA. Mereka bertiga terlahir dari keluarga berada dan terpandang. Terutama Sasa, dia dilahirkan dari kelurga Adijaya keluarga terpandang.

"Eh Sa lu gaboleh lo kesel ama tu cowok, awas ntar naksir bau tau rasa" ujar Mila.

"Dih mit amit gua suka ama tu cowok" Sengkal Sasa.

"Ih Sasa gaboleh gitu tau, lagian ya dia tu ganteng banget tau" Ujar Sisi dengan heboh.

"Sa Sasa woy Sasa" teriak seorang cowok yang sedang memegang sapu untuk dijadikan gitar dadakan

"Apa" balas sasa. Duh ketus banget si nweng, jadi gemesh!

"Nih ada yang nyariin lo, temuin gih!" Ucap cowo yang tadi

Sasa berjalan keluar kelas, Dan benar saja dibalik pintu kelas berdiri seorang cowok yang membelakanginya. Tunggu!!! Sepetinya cowok ini tidak asing dimata sasa.

"Lo yang manggil gue?" Tanya sasa pada cowok yang membelakanginya

Cowok tersebut membalikan badannya "hm"

"Lo!!! Mau apa lo manggil gue? Oh gue tau lo nyariin gue pasti mau minta maaf kan karna tadi udah nabrak gue? eh asal lo tau gue tu masih kesel sama lo!! Jadi gue gamau maafin lo". Trocos Sasa panjang lebar, sabar nweng sabar.

"Udah?" Singkat cowok tersebut.

"Apanya yang udah?" Bingung Sasa.

"Ngomongnya? Ikut gue!" Perintah cowok tersebut, lalau dia menarik tangan Sasa.

"Apaan si main tarik-tarik aja sakit tau" Teriak Sasa

Sasa meronta menarik tangannya, namun gagal karna tenaga cowok tersebut sangat kuat. Namun Sasa tidak menyerah dia tetap bruntal agar tangannya bisa terlepas. Dan yahh yang terjadi adalah,

Brukh

Sasa menabrak dada bidang cowok tersebut. Kemudia dia mendongakkan wajahnya hingga bisa menatap dengan jelas ciptaan Tuhan yang sempurna ini, Hidung mancung dengan alis tebal, bola mata hitam dengan tatapan tajam  ditambah bulu mata lentik yang membuat siapa saja yang memandangnya tidak akan bisa berpaling dan bibir yang tercipta indah dengan warna merah muda.

"Jangan kelamaan natap ntar suka" ujar cowok tersebut

Sasa tersadar dari lamunannya dan dia salah tingkah "ish apaan si"

"Cepet ikut gue" cowok tersebut masih kekeh ingin mengajak Sasa, entahlah mau kemana dia membawa sasa

Akhirnya Sasa menurut dan mengikuti cowok tersebut dibelakangnya.

Pelangi Setelah HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang