Chapter 3

840 105 5
                                    

Haris Gavin Febian

Haris Gavin Febian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

"Ouh. Gak usah jadi dokter kalo suka anak kecil. Jadi pengasuh anak saya aja mau?"
.
.
.

 Jadi pengasuh anak saya aja mau?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya cowo pak."

"Emang kenapa kalo cowo?"

"Ya kali saya cowo jadi pengasuh."

"Ya udah kalo gitu, jadi istri saya aja mau?" Chan dengan enteng ngelontarin omongan gak tau malunya.

"Idih sinting ni orang." Ari berbalik pergi ningalin Chan. Gak ada gunanya nanggepin orang sinting, pikirnya.

"Tawaran saya akan berlaku sampai kapanpun jika kamu bersedia."

Ari balikin lagi badannya mandang Chan sinis.

"Saya pergi. Sampai nanti calon istri." Chan langkahkan kakinya menjauh dari Ari. Baru beberapa langkah Chan udah berhenti, balik lagi ngadep Ari.

"Kenapa balik lagi?" Tanya Ari dengan galak. Matanya melotot menatap Chan.

"Saya lupa. Nama kamu siapa?"

"Ari."

"Kepanjangannya?"

"Gak bakal dikasih tau."

"Ya udah, makasih ya. Jangan marah. Ari, namanya bagus. saya percaya itu bukan nama samaran." Chan senyum trus lanjutin langkahnya yang kali ini beneran mau balik.

Ari tepuk jidat, "Lah bego. Iya yah napa gak pake nama samaran ngejawabnya. BAPAK NAMA SAYA ASEP PAK BUKAN ARI."

Chan tetap berjalan menjauh. Ia cuman lambaiin tangannya ke Ari tanpa berbalik.

Setibanya di mobil, Chan segera mengenakan sabuk pengaman dan menyalakan mesin mobilnya. Ia lajukan kendaraannya beranjak dari tempat tadi melaju ke arah kediamannya. Senyum bodoh terus tercetak di wajah tampannya.

"Lama banget sih pah. Panas tau, acnya gak papah nyalain." Ara cemberut, tangannya sibuk ngipas-ngipas wajahnya yang keringetan.

"Habis ngobrol sama calon jadi agak lama."

Male Mother ♤ChanMin♤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang