CBR? Or Astrea grand?

6 1 0
                                    

  Pertama tama aku akan menceritakan mengapa aku bisa menjadi seperti saat ini. Hal itu tidak luput dari kejadian saat ayahku sendiri yg berniat mementingkan gaya dari pada kebutuhan pada saat aku lulus SMP.

  "Ham, kamu kan mau masuk ke SMK. Ke SMK nya naik motor CBR mau?" Kata ayahku.

  Aku langsung saja menggeleng dengan sinis. Karena pasti ayahku ada niat untuk nyicil motor mewah tersebut. Dibenakku saat itu hanya ingin sekolah dengan benar disekolah baruku nanti.

  Aku juga mengerti, ayahku hanya ingin membuatku bahagia, walau dia sendiri harus tersiksa karena harus membayar cicilan motor mewah tersebut. Terlebih mungkin karena dia adalah penggemar berat Marq Marquez di motor GP.

  Aku kira usaha ayahku untuk membuatku setuju dibelikan atau lebih tepatnya panganjukeun motor CBR hanya sampai situ. Tetapi ternyata tidak. Dia selalu memaksaku setiap ada kesempatan bisa berbicara denganku. Dia menjelaskan bahwa tubuhku yg jangkung ini cocok untuk menggunakan motor sport tersebut. Tapi saat itu pikiranku malah sebaliknya. Aku sangat tidak cocok memakai motor mewah itu. Sampai pada suatu pagi, saat sedang scroll-an di Ig, aku melihat penampakan motor yg unik yg sedang ditumpangi sepasang kekasih. Dengan bodi hitam putih dan bentuknya yg sederhana ciri khas motor bebek tua. Aku mencari tau tentang motor itu di Google. Tetapi, karena aku tidak tahu nama motor itu, aku menulis "Macam macam motor bebek tua" di kolom pencarian.

  Aku menemukan apa yg aku cari. Aku menemukan motor yg serupa seperti yg aku lihat di Instagram. Motor garapan "honda" itu membuatku jatuh hati. Lantas saat itu aku langsung membicarakan keinginanku pada ayahku.

  "Pah, aya yeuh motor alus. Madep. Murah deuih jigana." Ucapku.

  "Ahh, atuh nanaonan make motor kolot, siga rek ngojeg wae." Ledekan tersebut membuatku berdebat dengan ayahku supaya bisa mengiyakan keinginanku.

  Dan..

  Akhirnya, setelah dua jam berbincang soal motor yg sebenarnya tidak aku mengerti, hanya mengiyakan saja penjelasan dari ayahku dan terus memaksakan keinginanku, ucapan "Heeh atuhlah kuma nyaneh" terdengar jelas. Dan membuatku girang, hingga lompat lompat. Dan akhirnya..

  DAKK!

  Jari kelingkingku menendang sebuah meja yg ada diruang tamu. Tapi itu tidak membuatku berhenti berlompat. Malah lebih parah hingga ada adegan joged Bang Jali.

  CBR? Or Astrea Grand?

  Sederhana saja. Astrea grand!

The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang