BAGIAN 3》Kelarifikasi

1.7K 67 19
                                    

            Happy reading guys

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Risa pov

Saat ini aku sedang dipusingkan oleh Anak murid ku yang telah terlibat oleh perkelahian dengan salah satu Kaka kelasnya, Padahal yang Mereka ributkan itu cuma masalah Sepele, tapi itu menurut kita sih!, gak tau deh menurut mereka mah.

Seisi kelas Murid - muridku hanya diam, dan menyaksikan anak muridku yang bernama Rifan dengan wajah memar - memar, Aku cukup kasihan padanya karena dia Anak yang cukup pendiam, Tapi dia punya kelebihan yaitu pintar.

Bulan lalu saja, dia telah mengikuti olimpiade Matematika Nasional di Singapore dan hebatnya lagi Rifan mendapatkan Mendali emas untuk mewakili Negara kita Indonesia.

Dan ada Hal yang membuatku miris adalah di saat murid lain di antarkan oleh kedua orang tuanya atau keluarganya, Rifan hanya di antar oleh sang supir. Saat aku bertanya kemana keluarganya, dia hanya melengos dengan wajah dinginya!, yasudahlah daripada membuat dia tidak mood lebih baik aku diam, dan mempersiapkan keperluanya saja untuk murid satu ini.

Saat ini aku sedang menunggu keluarganya, untuk meluruskan perkara ini, sudah setengah jam aku berdua denganya menunggu wali murdnya.

"Wajah Kamu, masih sakit?." Tanyaku padanya, yang hanya di balas gelengan olehnya.

Huh!, bagaimana ini, lama sekali sih, tau masih banyak urusan yang belum aku selesaikan.

Tok tok tok

Suara ketukan pada pintu membuat semua muridku dan aku menatap pintu tersebut, saat pintu tersebut terbuka.

Deg

OMG!!, yang benar saja!.

Laki - laki yang dijodohkan denganku, dan baru saja kemarin memasangkan Cincin di jari manisku setelah pertemuan keluarga kemarin tapi sayang Anak - anaknya tidak ada yang datang katanya yang aku dengar Anak pertamanya sedang ada urusan sehingga tidak ikut, kalo Anak yang terakhir sedang sakit.

Kalau saja waktu itu Mama dan Papa tidak meminta perjodohan ini dengan sangat memohon agar aku mau menerima perjodohan ini.

Langsung kutarik lengannya untuk menjauh dari kelas, Dia hanya mengikuti tanpa protes sedikitpun.

Saat sudah agak menjauh dengan kelas "Kamu ko ada di sekolah ini, dan ada urusan apa sampai berada di depan kelas?." Tanyaku beruntun, untuk mengetahui sedang apa dia disini.

Risa pov end

"Aku lagi ada urusan, dengan walikelas anak-." Ucapan Dion terhenti saat sang Putra sulung datang di tengah ucapanya pada Risa.

"Dadd, what are you doing here?, dan kenapa Bu Risa menarik Daddy." Tanya Rifan pada Daddynya yang sedang berbicara dengan Risa Gurunya.

Risa dan Dion menoleh, saat mendengar suara Rifan yang bertanya,

"Just wait in here, Daddy akan berbicara pada Bu Risa dulu, okay." Dion menjawab dengan nada dingin dan datar menepuk bahu anaknya.

"Okay. Tapi kenapa, Bu Risa bisa mengenal Daddy," Cerca Rifan dengan nada dingin pada Dion dan menatap tajam Risa yang sedari tadi diam kebingungan.

"Stop, akan Daddy jelaskan nanti!,dan kamu ikut Daddy untuk menemui wali kelasmu." Jawab Dion dengan tegas.

"Tunggu dulu!, Rifan apakah benar ini orang tua'mu, dan kamu Mas Dion, benar kalo Rifan itu Anak kamu?." Tanya Risa dengan kaku saat menanyai kebenaran pada Rifan dan Dion.

"Iya dia Daddy saya./ iya dia Anak saya." Jawab keduanya dengan kompak.

"Oke." Gumam Risa dibuat melongo dengan kebenaran saat ini .

Gilaaa gue, kalo gue bener jadi nikah nih sama mas dion berarti gue punya anak didik di kelas gue sendiri -- batin Risa.

"Mas Dion kamu ikut aku aja, soalnya Rifan Anak didikku di kelas. Dan kamu Rifan ikut Ibu keruang BK." Tanya Risa pada Dion dan Rifan yang sedari tadi memperhatikan wajahnya intens dengan wajah datar khas keduanya.

"Hmm."

Dion dan Rifan hanya menggumam dengan mengikuti Risa yang sudah berjalan terlebih dahulu meninggalkan keduanya.

Rapat telah usai, saat ini. Risa, Dion dan Rifan tengah duduk di bangku kantin yang sepi karena masih pada jam pelajaran.

Keheningan yang sedaritadi menemani mereka bertiga akhirnya terpecah oleh suara Rifan yang meminta penjelasan pada Dion.

"Dad, sebenarnya ibu Risa itu siapanya Daddy?."

Pertanyaan Rifan membuat Dion menoleh pada Rifan, Dion terdiam sesaat."Ibu Risa adalah calon istri Da--." Perkataan Dion terpotong oleh Rifan yang salah sangka memotong ucapannya.

"APA!!,, apa Daddy gak mikir kalo Mommy itu baru enam bulan meninggal dan sekarang Daddy akan menikah lagi, dan kenapa Daddy gak bilang sama aku kalo Daddy sudah tunangan dengan Bu Risa!." Rifan bertanya marah pada Dion dengan wajah dingin.

Risa yang sedari tadi hanya bisa diam di saat melihat wajah marah Rifan pada Dion Daddynya, dia bingun harus menjelaskan apa pada Rifa, biarlah Dion yang menjelaskan.

Dionpun mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi terhadap dirinya dan Dion, secara perlahan - lahan untuk membuat anaknya mengerti.

Setelah penjelasan Dion, akhirnya Rifan menyetujui apa ayang Dion dan Risa jalani saat ini, walaupun Ia belum bisa menerimanya sebagai ibu sambung untuk dia dan adiknya.

             


●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Maaf kalo mangkin gajelas ceritanya,di maklumin yahh..

Maaf kalo sedikit yah

DUDA SI PENGGODATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang