01 : Prolog

364 26 0
                                    

Ini squel dari Taruhan cerita ini bakal ngisahin tentang kehidupan percintaan Wulan dan Faisal setelah kesalahan yang seharusnya nggak dilakukan Faisal. Yaitu menjadikan Wulan jadi bahan Taruhan dan berakhir malah mencintai dengan sangat terhadap Wulan.

Sasaa tau kalian pasti bisa menghargai karya seseorang,, sebelum membaca jangan lupa untuk vote terlebih dahulu ya...

Happy reading..

000

Tahun ajaran baru akan segera terlaksanakan tepatnya kurang dari dua hari lagi, Wulan yang kini sedang berbaring di ranjang kesayangannya dengan televisi dikamarnya yang menayangkan drama korea dari aplikasi netflix yang ia punya. Seharusnya saat ini Wulan sedang berada di mall sedang memilih beberapa alat tulis yang kebetulan punya nya yang sudah habis, tapi sialnya Faisal, kekasihnya yang kini sibuk sebagai CEO dan berkuliah itu harus menghadiri rapat menyebalkan. Membuat gadis cantik itu berakhir dengan banyak cemilan dan menonton drama korea dikamar kesayangannya, gadis yang tengah memfokuskan netra nya ke tv itu harus berteriak kesal disaat handphonenya berdering mengganggu aktivitasnya. Dan sialnya itu adalah Faisal yang tengah menelponnya,

'ada apa?' tanya Wulan ketus sambil mempause drakornya.

'calm baby, are you still angry?' tanya Faisal disebrang telpon.

'nggak usah sok inggris deh, pakek nanya segala lagi' Wulan yang sudah kesal dengan Faisal pun berakhir dengan berteriak kearah telponnya, membuat Faisal yang berada disebrang mengernyit takut.

'oke-oke, aku udah selesai rapatnya. Kita berangkat sekarang ya?, aku otw 15 menit lagi sampai' ucal Faisal menyerah dari pada dirinya harus terkena semprot lagi.

'terserah' begitu bicara dengan ketus Wulan langsung mematikan sambungan secara pihak.

Bahkan gadis itu kembali sibuk dengan drakornya dan cemilan yang ada didepannya, tak menghiraukan perkataan Faizal yang katanya akan datang 15 menit lagi. Gadis itu tidak berniat untuk beranjak dari duduk nya dan mengganti piyamanya agar ketika Faisal yang nantinya sampai langsung berangkat.

Asik dengan tontonannya Wulan yang kini disibukkan juga dengan cemilan nya tak sadar jika Faizal sudah sampai dirumahnya , Faizal baru saja turun dari mobilnya sehabis memakirkan mobil kesayangannya ke garasi rumah Wulan.

"ehh nak Faizal" ucal Ibunda Wulan yang kebetulan sedang berada dirumah.

"iya bun, gimana kabarnya baik kan?" sapa Faizal dengan sopan.

"baik kok yuk masuk yuk, Wulan ada dikamar dari tadi pagi belum keluar. Kalian mau pergi kemana?" tanya ibunda Wulan.

"rencananya sih dari tadi pagi mau beli stationarynya Wulan bun, tapi Faizal tiba-tiba ada rapat penting dikantor jadi nggak jadi deh. Lagian kayaknya Wulan juga ngambek." terang Faisal.

"yaudah sana dibujuk dulu, bunda mau kebutik ada pelanggan penting" ibunda Wulan terkekeh dengan pernyataan Faizal, Faizal pun hanya mengangguk dan berjalan kearah kamar Wulan yang ada dilantai dua setelah mama Wulan pergi.

Sesampainya di depan kamar Wulan, Faizal mengetuk dam memanggil nama Wulan dengan sayang,

"sayang ini aku, bukak in pintunya" teriak Faizal didepan pintu kamar bercat putih yang terdapat ukiran nama Akasia.

"nggak usah teriak-teriak pintunya nggak dikunci" teriak Wulan galak dari dalam kamar.

Faizal pun berusaha membuka pintu kamar Wulan dan ternyata benar saja jika kamar kekasihnya itu tidak terkunci, Faizal terkekeh dengan bodohnya lalu menghampiri Wulan yang masih asik dengan drakor dan cemilannya. Dengan santainya Faizal melepas jas nya lalu masuk kedalam kamar mandi dikamar Wulan untuk menaruh jasnya di keranjang baju kotor milik Wulan. Lalu menghampiri Wulan dan duduk disamping kekasihnya yang tak menengok bahkan melirik saja tidak kearahnya,

"sibuk banget sih kamu lebih milih drakor dari pada aku" ketus Faizal mulai kesal karna diabaikan.

"kamu ingkar janji sama aku, kamu milih klient kamu aja aku b aja tuh" jawab Wulan tak mau kalah sama ketusnya.

"yaampun sayang aku kan kerja cari duit" Faizal sudah ingin marah tapi ia tahan.

"ya tau tapi kamu udah janji sama aku dari berhari-hari yang lalu" suara Wulan meninggi tapi netranya masih tetap fokus pada tv yang menayangan drakor didepannya..

"Yaudah aku minta maaf, lagian rapatnya penting dan mendadak. Maaf ya jangan marah" Faizal menghembuskan nafas beratnya lalu berusaha menggapai tangan Wulan yang sedang memeluk toples cemilan.

"Apaan sih pegang-pegang, kamu?!!. Kan aku udah bilang kalau pulang dari kantor langsung ganti baju kalau nggak mandi" Wulan yang sontak menoleh ke arah Faizal saat tangan lelaki itu ingin menggapai tangannya.

Wulan tak pernah suka jika dari mana saja tapi tidak membereskan diri terlebih dahulu, paling tidak jika hanya mencuci tangan. Tapi jika dari kantor atau sekolah Wulan selalu menganjurkan dirinya sendiri untuk mandi atau bergegas berganti baju, makanya melihat Faizal yang masih memakai baju kantornya minus jasnya membuat Wulan marah dan semakin kesal.

TBC..

Gimana season duanya?

Apakah feel nya kurang ?, Plotnya terlalu berat atau bagaimana?

Tolong kasih komentar ya tapi kalian harus berkomentar dengan bertanggung jawab.

Jangan lupa juga untuk vote ya...

Salam hangat sasaa 🌻🐣👑❤




Together (Taruhan2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang