The beauty of your eyes{On Going}

MARKAS WOLVES DIAMOND DISERANG

"Ikuti kata hatimu namun gunakan juga otak mu"

Happy reading💚

♣♣♣

Sore ini angga,alvaro,ricard, dan devan menyusun rencana untuk menyerang markas WOLVES pada jam 12 malam yang berada di bagian timur dan selatan mereka mengirim 70 anggota kebagian selatan sedangkan timur hanya 60 ditambah mereka berempat, tujuan mereka hanya untuk menghancurkan konsentrasi leader dari gangster WOLVES DIAMOND

Ini hanya lah taktik untuk mengelabui konsentrasi mereka karna angga tau kalau gangster WOLVES ingin merebut seluruh gangster yang ada di dunia ini tentu hal itu tidak akan dibiarkannya, ricard yang sudah mengetahui markas musuhnya pun tak tiggal diam ia langsung memberitahu teman-temannya dan jadilah sekarang mereka menyusun strategi untuk menjatuhkan lawannya

Penyerangan mendadak ini mungkin akan memecah konsentrasi leader WOLVES, angga dkk sengaja melakukan penyerangan mendadak, ini hanya sebuah taktik untuk mengelabui mereka sampai menunggu leader WOLVES DIAMOND jengah dan saat itulah mereka menjatuhkan nya

Angga dkk bertos ria karna gangster nya kini sudah menginjakkan 10 tahun lamanya dari mulai gangster terkecil hingga sekarang menjadi jaya mencapai urutan ke 2 gangster terkuat di dunia.

Mereka teringat awal mereka terjerumus kedalam dunia kegelapan ini

flaashback on

Kini seorang anak kecil sedang menahan sakit dan ketakutan, ia adalah angga. Setelah kematian kedua orang tuanya ia diculik dan dibawa oleh orang asing, namun keberuntungan berpihak padanya ia berhasil melarikan diri dari sekapan orang itu dan kini ia tak tau ia harus kemana, jalanan inu terlihat asing. Ini di jalanan sepi yang hanya ada sebuah hutan belantara

"Hiks, hiks...mom,dad gaga takutt" isak anak itu dibalik pohon didekat hutan tersebut

Ia sangat ketakutan sekujur tubuhnya bergetar, berkali-kali ia menyebut ayah ibunya. Kini ia hanya berharap ada orang yang menyelamatkannya dari orang orang asing tersebut

Tak lama kemudian suara langkah kaki seseorang semakin dekat membuat angga ketakutan, sekuat tenaga ia mencoba agar tidak bersuara namun ia ketahuan, tapi siapa sangka ternyata yang dihadapannya kini dua orang anak kecil seumurannya.