RENCANA

1.4K 81 3
                                        

Enjoy Reading.

***

Ckrek

Ckrek

"Yap ... Bagus tasya seperti itu."

Ckrek

"Lebih maju sedikit ok ... perlihtkan bibir sexymu ... bagus oh ... Kau benar-benar hot baby."

Ckrek

"Sekarang tengadahkan wajahmu bayangkan kamu menantikan ciuman dari kekasihmu   yak ... seperti. Oh ... Baby kau membutku keras."

Ckrek 
Ckrek 
Ckrek

"Ok cukup untuk hari ini kau  benar-benar luar biasa cantik."

"Thanks dude." Tasya mengambil jubah untuk menutupi tubuhnya yang hanya berbalut bikini sexy.

"Tasya." Seorang pria melambay menghampirinya

"Ada apa Mery? Bukankah jadwalku sudah selesai hari ini."

"Itu tadi Joe menghubungi."

Seketika tasya menghentikan langkahnya.

"Kapan?"

"1 jam  yang lalu." 

Tasya mengernyitkan dahinya tak suka.
Buruk nih alamat bakal ngamuk nih batin Merry.

Tasya mengulurkan tanganya bertanda meminta ponselnya
Dia langsung mendial nomor Joe dan baru sambungan pertama langsung diangkat. Pasti penting ini.

"Halo Joe."

"Di mana? Lama sekali?"

"Sorry ... aku di singapura."

"Pulang sekarang. Aku tunggu."

"Ok."

Tasya berbalik dan menghadap ke asistennya dengan wajah murka.

"Mery berapa kali aku bilang sesibuk apa pun  kalau Joe menghubungi segera berikan kepadaku. Tak perduli itu itu penting atau tidak."

"Sorry say aku tak bermaksud begitu tapi kau sedang di tengah-tengah pemotretan jadi aku tak berani mengganggu apalagi dia zidan fotografer internasional aku tak mau merusak citramu di depannya."

"Sayangnya Aku tidak perduli bahkan jika seandainya yang di depanku adalah presiden amerika sekalipun aku tetap mau menerima panggilan Joe."

"Tapi ...."

"Gak ada tapi-tapi an ingat ...."

"JOE IS NOMBER ONE." kata mery sambil memutar matanya jengah.

"Nah itu tau.  Sekarang carikan tiket untuk balik ke Indonesia sekarang."

"Whatttt no no no gak bisa ntar malem kan kamu ada makan malam sama pemilik exotic resort  bicarain kontrak iklan."

Tasya menatap tajam merry

"Oh ... okey dibatalkan saya pergi dulu pesen tiket," kata merry langsung ngacir. Mending kabur dari pada menerima kemurkaan sang idola. Bisa mati di tempat dia.

Tunangan Lo Istri GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang